Aktor Timothee Chalamet Simbol Maskulinitas Era Baru

Sabtu, 17 November 2018 - 11:29 WIB
Aktor Timothee Chalamet...
Aktor Timothee Chalamet Simbol Maskulinitas Era Baru
A A A
TIMOTHEE Chalamet menjadi aktor termuda nomine Oscar dalam 80 tahun terakhir, sejajar dengan aktor legendaris John Travolta, James Dean, dan Heath Ledger.

Dia disebut sebagai “the next Leonardo DiCaprio” sekaligus patokan bagaimana semestinya pria masa kini tampil dan bersikap. Adalah majalah Interview yang mengeluarkan headline dengan judul “Apakah Timothee Chalamet adalah Leonardo DiCaprio yang baru?”

Ini karena Chalamet dinilai sebagai aktor muda berwajah imut tapi seksi dan berpembawaan santai tapi keren. Chalamet juga gemar memainkan karakter sulit untuk ukuran aktor belia. Sama persis dengan DiCaprio saat muda dulu. Sementara The Guardian menilai Chalamet mengilhami begitu banyak orang sehingga mereka menambahkan kata mania pada namanya.

Dia pun menjadi Chalamania. Ini hanya terjadi dengan mania sejati seperti Beatle mania, sebutan untuk para penggemar Beatles. Sebutan mania ini juga sempat terjadi saat era Leonardo DiCaprio sekitar 20 tahun yang lalu.

Adapun GQ Magazine menyebut aktor berdarah Amerika-Prancis kelahiran 27 Desember 1995 ini sebagai seorang superstar karena berhasil masuk nomine aktor terbaik Academy Awards 2018 berkat perannya dalam Call Me By Your Name.

Dia juga digadang-gadang akan menjadi aktor yang kaya raya karena pundi kekayaan yang terus berdatangan. Menurut Celebrity Net Worth, kekayaan totalnya diperkirakan mencapai USD6 juta (Rp89 miliar).

Film yang dibintanginya, seperti Call Me By Your Name dan Beautiful Boy telah membuktikan bahwa dirinya memiliki pemahaman mendalam untuk masuk dan menyelam jauh ke dalam karakter yang dibintanginya.

Dalam Beautiful Boy yang dirilis Oktober lalu di Amerika Serikat, banyak orang tersentak dengan akting Chamalet sebagai remaja pencandu narkoba yang dinilai begitu natural, seolah-olah itu adalah Chamalet dalam kehidupan aslinya.

Wajahnya yang polos dan imut , juga tampilan androgini, membuat David Unger, CEO Artist International Group, perusahaan manajemen bakat dan produksi konten, bahkan berani menyebut Chalamet sebagai simbol pergeseran budaya yang mempertanyakan esensi maskulinitas laki-laki modern.

“Dalam budaya yang selalu berubah dengan cepat, gagasan tentang bagaimana seorang pemimpin manusia selalu berkembang,” kata Unger. “Dia mungkin tidak terlihat seperti pria tangguh.

Namun, pria yang bisa memimpin saat ini adalah orang yang lebih sensitif dan bijaksana. Timothee Chalamet menunjukkan versi itu,” tambahnya. “Saya punya konsep aktor alpha atau beta. Leonardo DiCaprio adalah alpha.

Dia adalah alpha dalam cara dia menjalankan hidupnya, dalam pertunjukan yang dia berikan. Chalamet adalah beta. Mungkin di era ini, bintang film pria yang sedikit lebih berbelas kasih, yang memiliki kelembutan, akan dihargai. Kami melihat peralihan wacana seputar pria alpha di Hollywood.

Kami mendefinisikan ulang apa artinya menjadi seorang pria. Gadis-gadis jatuh cinta dengan gagasan seorang pria yang baik. Seperti apakah bintang film pria yang baru di dunia pasca-#MeToo?” urai seorang produser.

Darah seni mengalir deras

Chalamet lahir dan dibesarkan di lingkungan Hells Kitchen di Manhattan, New York. Ibunya adalah Nicole Flender, broker real estate dan mantan penari Broadway. Sementara ayahnya adalah Marc Chalamet, seorang editor untuk UNICEF.

Pamannya adalah sutradara film Rodman Flender. Bibi dari pihak ibu adalah produser televisi dan penulis Amy Lippman. Kakek dari pihak ibu adalah penulis skenario Harold Flender, dan nenek dari pihak ibu, Enid Flender, adalah mantan penari Broadway.

Chalamet remaja lulus dari Upper West Sides Fiorello H La Guardia High School of Music & Art and Performing Arts. Dia pun menjajal kemampuan di luar Broadway dengan peran dalam Homeland pada 2012. Dan sejak saat itu, dia terus mengeksplorasi bakatnya di dunia akting.

Menurut orang-orang di bidang promosi yang pernah bekerja dengannya, Chamalet disebut sebagai sosok yang sangat sopan, selalu mengingat nama orang lain, mempertahankan kontak mata langsung, dan selalu berjabat tangan dengan penggemar.

Sementara para produser yang pernah mewawancarainya menilai Chamalet sebagai sosok yang tidak sombong, memiliki kepekaan, dan kemampuan emosional yang mumpuni.

Sejauh ini Chalamet dinilai telah membuat pilihan yang sangat baik dalam hal memilih skrip dan sutradara. “Pada titik tertentu, dia harus membuat pilihan yang lebih komersial. Namun, dia sangat pintar dalam memilih peran yang baik, terhubung dengan penonton.

Dia memiliki segala yang kami sukai tentang River Phoenix dan Heath Ledger,” sebut Unger. Untuk proyek ke depan, Chamalet disebut akan hadir dalam sekuel Call Me By Your Name .

Dia juga diperkirakan ikut terlibat dalam remake film Dune yang digarap sutradara Denis Villeneuve. Dia juga disebut akan berperan sebagai Raja Henry V dalam The King.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8648 seconds (0.1#10.140)