Perdana Main Film Horor, Kaki Caitlin Kena Sabetan Celurit Pocong
A
A
A
JAKARTA - Bintang film remaja Caitlin Halderman memainkan film bergenre horor pertamanya di "DreadOut". Sebelumnya, gadis berusia 18 tahun itu membintangi beberapa film drama, seperti "Ada Cinta di SMA", "Surat Cinta untuk Starla" dan "The Guys".
Dalam film horor besutan Kimo Stamboel itu, Caitlin berperan menjadi Linda, seorang remaja yang memiliki pengalaman pahit dalam kehidupannya masa lalu.
"Aku berperan jadi Linda, karakter Linda di sini itu kontradiktif banget sama aku. Dia itu pendiem karena dia punya masa lalu yang enggak enak banget," tandas Caitlin ketika ditemui SINDOnews di kawasan MH Thamrin Jakarta Pusat, tengah pekan kemarin.
Di sini, Caitlin benar-benar harus ke luar dari zona nyamannya berakting. Dia dituntut harus memainkan emosi dan adrenalinnya agar bisa totalitas dalam perannya.
"Walaupun emang kadang susah untuk emosi naik turun, tapi ini (horor) lebih susah di luar convert zone aku banget, aku di sini harus kotor, harus basah dan itu bener-bener dari awal syuting itu kita selalu basah, dan itu di studio, jadi kebayang kan dinginnya gimana. Emosinya juga jauh digali, karena aku jadi tahu kalau aku ternyata bisa berakting seperti itu," kisahnya.
Caitlin harus menjalani banyak adegan yang sangat berat, karena saat beraksi, badannya kebanting mengenakan sling, hingga berhadapan dengan senjata tajam. Dia juga melewati adegan dengan setting kuburan. "Semua sulit sih setiap harinya, yang di kuburan, yang gotong-gotong gitu, terus pakai sling ditabrakin ke tembok, dicelurit-celuritin gitu deh," ungkapnya.
Meski adegan film horor perdananya itu berat, dara berdarah Indonesia-Belanda itu tidak kapok untuk menerima kembali tawaran membintangi film horor. "Malahan aku nagih. Justru pengalaman yang aku enggak bisa lupain. Seru banget," ujarnya.
Saat adegan dengan celurit selama proses syuting DreadOut, kaki Caitlin juga terkena sabetan senjata tajam tersebut. Dia sempat shock, sehingga proses syuting harus break sejenak untuk merawat luka Caitlin. "Cuma kagetnya itu, shock-nya. Padahal gua sudah percaya sudah, 'Gua percaya yaa sama lo' gitu ke pocongnya, jadi break dua jam atau tiga jam abis itu aku diperban dan syuting lagi," tuturnya.
Bukan hanya cedera kaki, namun masalah psikologis Caitlin turut mewarnai debutnya dalam film horor. Dia dihinggapi perasaan takut ketika ikut memainkan game Dreadout. Game yang kemudian dijadikan sebuah film dengan dirinya sebagai tokoh utama.
Sementara terkait pendalaman cerita dan karakternya, selain dibantu sutradara Kimo Stamboel, Caitlin hanya belajar dari YouTube. "Enggak main gamenya karena aku takut kan dan memang bukan gamers, kita enggak punya kapasitas untuk main itu. Cuman dari awal referensinya nonton di YouTube aja," terangnya.
Dalam film horor besutan Kimo Stamboel itu, Caitlin berperan menjadi Linda, seorang remaja yang memiliki pengalaman pahit dalam kehidupannya masa lalu.
"Aku berperan jadi Linda, karakter Linda di sini itu kontradiktif banget sama aku. Dia itu pendiem karena dia punya masa lalu yang enggak enak banget," tandas Caitlin ketika ditemui SINDOnews di kawasan MH Thamrin Jakarta Pusat, tengah pekan kemarin.
Di sini, Caitlin benar-benar harus ke luar dari zona nyamannya berakting. Dia dituntut harus memainkan emosi dan adrenalinnya agar bisa totalitas dalam perannya.
"Walaupun emang kadang susah untuk emosi naik turun, tapi ini (horor) lebih susah di luar convert zone aku banget, aku di sini harus kotor, harus basah dan itu bener-bener dari awal syuting itu kita selalu basah, dan itu di studio, jadi kebayang kan dinginnya gimana. Emosinya juga jauh digali, karena aku jadi tahu kalau aku ternyata bisa berakting seperti itu," kisahnya.
Caitlin harus menjalani banyak adegan yang sangat berat, karena saat beraksi, badannya kebanting mengenakan sling, hingga berhadapan dengan senjata tajam. Dia juga melewati adegan dengan setting kuburan. "Semua sulit sih setiap harinya, yang di kuburan, yang gotong-gotong gitu, terus pakai sling ditabrakin ke tembok, dicelurit-celuritin gitu deh," ungkapnya.
Meski adegan film horor perdananya itu berat, dara berdarah Indonesia-Belanda itu tidak kapok untuk menerima kembali tawaran membintangi film horor. "Malahan aku nagih. Justru pengalaman yang aku enggak bisa lupain. Seru banget," ujarnya.
Saat adegan dengan celurit selama proses syuting DreadOut, kaki Caitlin juga terkena sabetan senjata tajam tersebut. Dia sempat shock, sehingga proses syuting harus break sejenak untuk merawat luka Caitlin. "Cuma kagetnya itu, shock-nya. Padahal gua sudah percaya sudah, 'Gua percaya yaa sama lo' gitu ke pocongnya, jadi break dua jam atau tiga jam abis itu aku diperban dan syuting lagi," tuturnya.
Bukan hanya cedera kaki, namun masalah psikologis Caitlin turut mewarnai debutnya dalam film horor. Dia dihinggapi perasaan takut ketika ikut memainkan game Dreadout. Game yang kemudian dijadikan sebuah film dengan dirinya sebagai tokoh utama.
Sementara terkait pendalaman cerita dan karakternya, selain dibantu sutradara Kimo Stamboel, Caitlin hanya belajar dari YouTube. "Enggak main gamenya karena aku takut kan dan memang bukan gamers, kita enggak punya kapasitas untuk main itu. Cuman dari awal referensinya nonton di YouTube aja," terangnya.
(nug)