Airbrush Make-up Kian Populer, dari Artis hingga Orang Awam
A
A
A
MERIAS wajah dengan menggunakan airbrush, kini semakin banyak diminati tak hanya oleh para seniman tata rias (make-up artist), tapi juga orang awam. Tata rias dengan menggunakan airbrush memberikan hasil akhir riasan yang lembut dan tanpa cela.
Menurut penata rias dari Essex Michele Harding, airbrush make-up bukanlah hal baru di dunia tata rias. Teknik dandanan yang menggunakan tekanan udara ini sudah ada sejak 10 tahun lalu. “Dulu airbrush make-up dikenakan oleh para penata rias di stasiun televisi, terutama setelah hadirnya teknologi televisi HD (high definition ). Teknik ini memberikan hasil akhir yang halus dan tidak berkilau di layar kaca. Namun, kini semakin banyak orang awam yang menggunakannya,” ujar Harding, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Harding menerangkan, airbrush make-up pada dasarnya menggunakan tenaga kompresor untuk mencipakan tekanan udara. Tekanan udara tersebutlah yang kemudian menyemprotkan partikel mikro yang kemudian menyebar rata hingga poripori, dan menutupnya secara sempurna. “Alat yang menyerupai pena ini memberikan hasil yang terlihat ringan di wajah dan tampilan tanpa cela yang tidak bisa didapat jika memakai brush atau sponge,” ujar Harding.
Menurut Harding, airbrush ini sempurna untuk penderita jerawat karena pada umumnya riasan dengan brush atau sponge menjadi sarana penyebaran bakteri. Airbrush make-up adalah teknik aplikasi tanpa kontak. “Hal ini berarti sangat bagus untuk digunakan di kulit yang lembut, seperti bekas luka. Tingkat pencapaian yang tinggi secara instan menyembunyikan tato, tanda lahir, dan kondisi kulit yang tidak sempurna,” ujar Harding.
Harding menyebutkan, biasanya menggunakan airbrush make-up dari label Dinair. Airbrush asal Amerika Serikat ini adalah noncomedogenik artinya tidak menghalangi pori-pori, hipoalergenik dan bebas dari minyak, silikon dan bedak. Tak hanya airbrush make-up dari Amerika Serikat, airbrush lainnya juga telah hadir di Indonesia, yakni dari label Flair.
Senada dengan Harding, menurut penata rias dari Flair, Kirana Fary, airbrush make-up sebenarnya teknik mengaplikasikan riasan dengan menggunakan tekanan udara. Karena itulah, produk-produk airbrush berbentuk cair seperti air agar lebih mudah disemprotkan menggunakan mesin. “Bahan dasar utama produknya adalah air. Karena itulah aman digunakan untuk pemilik kulit sensitif,” ujar Kirana saat ditemui di Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (25/2).
Kirana menyebutkan, salah satu kelebihan airbrush make-up adalah mudah digunakan. Keunggulan lainnya adalah seseorang bisa memadukannya dengan produk kosmetik konvensional. Namun, pada dasarnya, airbrush make-up tidak untuk mengganti kosmetik konvensional.
“Justru kehadiran airbrush lebih meningkatkan teknik Anda dalam merias diri,” ujar Kirana. Untuk tahap dasar, label kecantikan ini memiliki primer dan CC cream. Tahap pertama yang digunakan, menurut Kirana, adalah primer. Fungsinya untuk membuat riasan lebih awet. Setelah itu, dilanjutkan dengan menggunakan B-4 Cream 3 Broad Spectrum SPF 25 PA+++.
“B-4 Cream ini memiliki empat fungsi yang berbeda, yaitu melembapkan, menjaga kulit dari sinar matahari, dan juga mengurangi flek hitam berkat kandungan serum wonderlight di dalamnya,” ujar Kirana. Perihal jangkauan, CC cream ini termasuk kategori medium to full dan bisa dimultifungsikan sebagai concealer . Agar hasilnya lebih menyeluruh, Kirana menyarankan menggunakan compact powder dan dilanjutkan ke tahap penggunaan airbrush.
“Gunakan mesin compresor dan juga Velvet Mist Mineral Airbrush Foundation. Produk ini menciptakan hasil yang flawless, dan awet seharian. Untuk takaran penggunaan Velvet Mist Mineral Airbrush Foundation cukup dua sampai tiga tetes saja,” kata Kirana.
Sebelum mengaplikasikan airbrush ke wajah, Kirana menyarankan untuk mencoba dulu semprotkan ke tisu untuk percobaan. Kemudian, cukup menekan sepertiga bagian dari tuas airbrush. Jarak semprot antara airbrush gun dan wajah cukup satu jengkal saja. “Cara aplikasinya dengan gerakan memutar kecil searah jarum jam sebanyak 2 layer,” tutur Kirana.
Menurut penata rias dari Essex Michele Harding, airbrush make-up bukanlah hal baru di dunia tata rias. Teknik dandanan yang menggunakan tekanan udara ini sudah ada sejak 10 tahun lalu. “Dulu airbrush make-up dikenakan oleh para penata rias di stasiun televisi, terutama setelah hadirnya teknologi televisi HD (high definition ). Teknik ini memberikan hasil akhir yang halus dan tidak berkilau di layar kaca. Namun, kini semakin banyak orang awam yang menggunakannya,” ujar Harding, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
Harding menerangkan, airbrush make-up pada dasarnya menggunakan tenaga kompresor untuk mencipakan tekanan udara. Tekanan udara tersebutlah yang kemudian menyemprotkan partikel mikro yang kemudian menyebar rata hingga poripori, dan menutupnya secara sempurna. “Alat yang menyerupai pena ini memberikan hasil yang terlihat ringan di wajah dan tampilan tanpa cela yang tidak bisa didapat jika memakai brush atau sponge,” ujar Harding.
Menurut Harding, airbrush ini sempurna untuk penderita jerawat karena pada umumnya riasan dengan brush atau sponge menjadi sarana penyebaran bakteri. Airbrush make-up adalah teknik aplikasi tanpa kontak. “Hal ini berarti sangat bagus untuk digunakan di kulit yang lembut, seperti bekas luka. Tingkat pencapaian yang tinggi secara instan menyembunyikan tato, tanda lahir, dan kondisi kulit yang tidak sempurna,” ujar Harding.
Harding menyebutkan, biasanya menggunakan airbrush make-up dari label Dinair. Airbrush asal Amerika Serikat ini adalah noncomedogenik artinya tidak menghalangi pori-pori, hipoalergenik dan bebas dari minyak, silikon dan bedak. Tak hanya airbrush make-up dari Amerika Serikat, airbrush lainnya juga telah hadir di Indonesia, yakni dari label Flair.
Senada dengan Harding, menurut penata rias dari Flair, Kirana Fary, airbrush make-up sebenarnya teknik mengaplikasikan riasan dengan menggunakan tekanan udara. Karena itulah, produk-produk airbrush berbentuk cair seperti air agar lebih mudah disemprotkan menggunakan mesin. “Bahan dasar utama produknya adalah air. Karena itulah aman digunakan untuk pemilik kulit sensitif,” ujar Kirana saat ditemui di Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (25/2).
Kirana menyebutkan, salah satu kelebihan airbrush make-up adalah mudah digunakan. Keunggulan lainnya adalah seseorang bisa memadukannya dengan produk kosmetik konvensional. Namun, pada dasarnya, airbrush make-up tidak untuk mengganti kosmetik konvensional.
“Justru kehadiran airbrush lebih meningkatkan teknik Anda dalam merias diri,” ujar Kirana. Untuk tahap dasar, label kecantikan ini memiliki primer dan CC cream. Tahap pertama yang digunakan, menurut Kirana, adalah primer. Fungsinya untuk membuat riasan lebih awet. Setelah itu, dilanjutkan dengan menggunakan B-4 Cream 3 Broad Spectrum SPF 25 PA+++.
“B-4 Cream ini memiliki empat fungsi yang berbeda, yaitu melembapkan, menjaga kulit dari sinar matahari, dan juga mengurangi flek hitam berkat kandungan serum wonderlight di dalamnya,” ujar Kirana. Perihal jangkauan, CC cream ini termasuk kategori medium to full dan bisa dimultifungsikan sebagai concealer . Agar hasilnya lebih menyeluruh, Kirana menyarankan menggunakan compact powder dan dilanjutkan ke tahap penggunaan airbrush.
“Gunakan mesin compresor dan juga Velvet Mist Mineral Airbrush Foundation. Produk ini menciptakan hasil yang flawless, dan awet seharian. Untuk takaran penggunaan Velvet Mist Mineral Airbrush Foundation cukup dua sampai tiga tetes saja,” kata Kirana.
Sebelum mengaplikasikan airbrush ke wajah, Kirana menyarankan untuk mencoba dulu semprotkan ke tisu untuk percobaan. Kemudian, cukup menekan sepertiga bagian dari tuas airbrush. Jarak semprot antara airbrush gun dan wajah cukup satu jengkal saja. “Cara aplikasinya dengan gerakan memutar kecil searah jarum jam sebanyak 2 layer,” tutur Kirana.
(don)