Cegah Stunting sejak dalam Kandungan
A
A
A
JAKARTA - Tidak hanya tinggi badan yang lebih pendek, penderita stunting juga akan menunjukkan beberapa tanda lain, seperti kesulitan dalam belajar, kemampuan kognitif lemah, mudah lelah, tidak seaktif anak-anak seusianya, rentan terhadap penyakit infeksi, dan lainnya.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan memengaruhi pertumbuhannya hingga dewasa nanti. Stunting merupakan kondisi ketika anak kekurangan nutrisi yang seimbang sehingga tumbuh kembangnya mengalami gangguan. Perlu diketahui bahwa penderita bisa saja bertubuh kurus maupun gemuk.
Risiko paling tinggi terjadi pada anak-anak usia 0-2 tahun. Dikatakan Rachel Olsen selaku Nutrition Expert Youvit Multivitamin Gummy, sebenarnya pencegahan stunting itu harus dimulai dari kesadaran ibu terlebih dahulu. “Asupan nutrisi sehat dan olahraga teratur bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menyiapkan diri sebelum kehamilan,” ujarnya di selasela acara Youvit Media & Community Fit Kids di Rockstar Gym Kota Kasablanka, Jakarta.
Salah satunya dengan mengonsumsi makanan mengan dung vitamin B9 dan asam folat yang baik saat mempersiapkan kehamilan serta masa kehamilan tahap awal (trimester pertama). Vitamin B9 dan asam folat bisa ditemukan dalam sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, sawi dan selada, serta biji-bi jian dan kacang-kacangan. Hal ini sangat penting untuk diingat oleh setiap calon ibu karena ketika anak mengalami stunting, kondisinya tidak bisa dikembalikan seperti anak normal lainnya. Untuk anak yang mengalami stunting, meski tidak bisa di kem ba likan lagi ke kondisi semula, orang tua tetap harus memberikan asupan sehat bagi anak agar tidak memperburuk pertumbuhannya.
“Tentu kita tidak mengharapkan anak kita terkena stunting. Oleh karena itu, sebaik nya setiap calon ibu dapat melakukan pencegahan dengan selalu makan bergizi tingg i setiap hari baik selama dan sesudah masa kehamilan. Nutrisi ini nanti membantu organ dalam bayi untuk tumbuh normal,” ujar Rachel.
Ia mengatakan, selama hamil apapun yang ibu makan diserap oleh bayi di dalam kandungannya. Kalau ibunya tidak makan makanan bergizi, maka bayi di dalam kandungannya juga tidak menyerap apa-apa, ini akan membuat anak mengalami stunting setelah dilahirkan.
Asupan anak selama masa MPASI juga perlu diperhatikan. Pilih bahan makanan alami, seperti sayur dan buah. Ini juga bagus untuk membiasakan mereka makan yang sehat ke depannya.
“Kalau anak sudah bisa makan lebih beragam, orang tua sebaiknya juga memberikan tambahan multivitamin agar memaksimalkan nutrisi anak,” kata Rachel. (Sri Noviarni)
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan memengaruhi pertumbuhannya hingga dewasa nanti. Stunting merupakan kondisi ketika anak kekurangan nutrisi yang seimbang sehingga tumbuh kembangnya mengalami gangguan. Perlu diketahui bahwa penderita bisa saja bertubuh kurus maupun gemuk.
Risiko paling tinggi terjadi pada anak-anak usia 0-2 tahun. Dikatakan Rachel Olsen selaku Nutrition Expert Youvit Multivitamin Gummy, sebenarnya pencegahan stunting itu harus dimulai dari kesadaran ibu terlebih dahulu. “Asupan nutrisi sehat dan olahraga teratur bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menyiapkan diri sebelum kehamilan,” ujarnya di selasela acara Youvit Media & Community Fit Kids di Rockstar Gym Kota Kasablanka, Jakarta.
Salah satunya dengan mengonsumsi makanan mengan dung vitamin B9 dan asam folat yang baik saat mempersiapkan kehamilan serta masa kehamilan tahap awal (trimester pertama). Vitamin B9 dan asam folat bisa ditemukan dalam sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, sawi dan selada, serta biji-bi jian dan kacang-kacangan. Hal ini sangat penting untuk diingat oleh setiap calon ibu karena ketika anak mengalami stunting, kondisinya tidak bisa dikembalikan seperti anak normal lainnya. Untuk anak yang mengalami stunting, meski tidak bisa di kem ba likan lagi ke kondisi semula, orang tua tetap harus memberikan asupan sehat bagi anak agar tidak memperburuk pertumbuhannya.
“Tentu kita tidak mengharapkan anak kita terkena stunting. Oleh karena itu, sebaik nya setiap calon ibu dapat melakukan pencegahan dengan selalu makan bergizi tingg i setiap hari baik selama dan sesudah masa kehamilan. Nutrisi ini nanti membantu organ dalam bayi untuk tumbuh normal,” ujar Rachel.
Ia mengatakan, selama hamil apapun yang ibu makan diserap oleh bayi di dalam kandungannya. Kalau ibunya tidak makan makanan bergizi, maka bayi di dalam kandungannya juga tidak menyerap apa-apa, ini akan membuat anak mengalami stunting setelah dilahirkan.
Asupan anak selama masa MPASI juga perlu diperhatikan. Pilih bahan makanan alami, seperti sayur dan buah. Ini juga bagus untuk membiasakan mereka makan yang sehat ke depannya.
“Kalau anak sudah bisa makan lebih beragam, orang tua sebaiknya juga memberikan tambahan multivitamin agar memaksimalkan nutrisi anak,” kata Rachel. (Sri Noviarni)
(nfl)