Tertunda Setahun, Album Termahal d'Masiv Akhirnya Dirilis
A
A
A
JAKARTA - Grup band d'Masiv kembali meluncurkan album baru yang mereka beri tajuk Love Album atau Album Cinta. Album yang disebut-sebut sebagai album d'Masiv dengan produksi termahal itu pun menjadi album keenam kelompok musik asal Ciledug tersebut.
Melibatkan sejumlah musisi dari berbagai genre, Album Cinta memuat 10 buah lagu, yang lima di antaranya pernah dirilis sebagai single, yakni Pernah Memiliki (feat. Rossa dan David Noah), Lekas Ingin Memelukmu Lagi (Is Pusakata dan Maizura), Selamat Jalan Kekasih (mendiang Chrisye), dan Kesempatan Bersamamu (soundtrack Antologi Rasa).
Sedangkan lima lagu baru yang belum pernah dirilis, antara lain Samar, Tanpamu, Terlalu Dalam, Dunia Dalam Genggaman, serta Lelaki Pantang Menyerah. Judul terakhir, menurut Rian Ekky Pradipta, adalah materi yang diciptakan sekitar setahun lalu dan seluruh materi tersebut sebetulnya sudah siap untuk digarap sebagai album sejak dua tahun lalu. Namun, perubahan industri musik dalam era digital membuat mereka harus menyusun strategi baru terkait perilisan karya.
Rian, yang merupakan frontman dan vokalis d'Masiv, mengungkapkan bahwa sebagai musisi kepuasan dan kegembiraan buat mereka selepas single-single tersebut dapat dirilis sebagai album baru. Bagi mereka, album seperti sebuah "ijazah" bagi musisi. Kendati single demi single sudah dirilis, rasanya belum lengkap jika belum ada rilisan album.
Band yang digawangi Rian, Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini selalu mengemas karyanya dengan apik. Dalam kelima album mereka sebelumnya, lagu-lagu yang dihadirkan d'Masiv banyak menginspirasi dan memberikan semangat bagi pendengar. Sebut saja Jangan Menyerah, Damai, Mohon Ampun Aku, Esok ‘kan Bahagia dan lagu-lagu lainnya.
Besarnya dukungan dari Musica Studio's, Massivers dan kini ditambah hadirnya platform musik Peymusik, membuat D’MASIV ingin kembali memberikan semangat positif yang baru dengan menghadirkan pilihan lagu bertema cinta yang universal bagi pecinta musik Tanah Air.
"Lahirnya album ini benar-benar sebuah perjuangan dan kita selalu kasih energi yang beda dan selalu baru. Seharusnya dalam kontrak, tahun 2018 kami sudah punya album baru, tapi industrinya memang sudah berbeda. Untuk punya album, sekarang kami harus tahu di mana berjualan, siapa yang akan beli. Alhamdulilah, kami dan Musica Studio's dipertemukan dengan Peymusik," papar Rian kepada SINDO seusai peluncuran Album Cinta di Indozone, Jakarta, Kamis (2/5).
Dengan perjuangan yang tak mudah, ayah dari Euralia Cassidy Rian dan Andi Aria Radyakaya Rian ini pun memaknai album keenam ini sebagai ungkapan syukur d'Masiv, karena tidaklah mudah bagi sebuah band untuk bertahan di industri musik selama 11 tahun dengan personel yang sama, di tengah banyaknya band atau musisi baru yang berdatangan.
"Sejak album pertama kita berkarya, bikin lagu baru tidak kemakan sama nostalgia, jadi karyanya enggak itu-itu saja lagunya. Dan buat kita itu sehat berkarya, padahal godaan untuk kanan-kiri banyak, tapi kita tetap lurus saja terus bermusik, Insya Allah sampai tua. Jadi maknanya buat kita dalam banget, sampai susah diungkapkan karena terlalu berarti dan akan jadi jembatan kita untuk hal yang lebih besar lagi, karena kita yakin kita masih punya jalan yang lebih panjang dan besar," papar penyanyi berusia 32 tahun itu.
Menurut pengakuan Rian, dia bersama rekan-rekan d'Masiv yang lain merasa seperti band baru lagu lagi dalam setiap albumnya, baik itu dari penggarapan musiknya, aransemen hingga lirik lagunya. "Kalau buat kita, album yang kita kerjakan di tahun ini sangat berarti, karena di tengah serangan digital musik kita masih merilis album fisik, walaupun ada bentuk digital karena Peymusik," terangnya.
Melibatkan sejumlah musisi dari berbagai genre, Album Cinta memuat 10 buah lagu, yang lima di antaranya pernah dirilis sebagai single, yakni Pernah Memiliki (feat. Rossa dan David Noah), Lekas Ingin Memelukmu Lagi (Is Pusakata dan Maizura), Selamat Jalan Kekasih (mendiang Chrisye), dan Kesempatan Bersamamu (soundtrack Antologi Rasa).
Sedangkan lima lagu baru yang belum pernah dirilis, antara lain Samar, Tanpamu, Terlalu Dalam, Dunia Dalam Genggaman, serta Lelaki Pantang Menyerah. Judul terakhir, menurut Rian Ekky Pradipta, adalah materi yang diciptakan sekitar setahun lalu dan seluruh materi tersebut sebetulnya sudah siap untuk digarap sebagai album sejak dua tahun lalu. Namun, perubahan industri musik dalam era digital membuat mereka harus menyusun strategi baru terkait perilisan karya.
Rian, yang merupakan frontman dan vokalis d'Masiv, mengungkapkan bahwa sebagai musisi kepuasan dan kegembiraan buat mereka selepas single-single tersebut dapat dirilis sebagai album baru. Bagi mereka, album seperti sebuah "ijazah" bagi musisi. Kendati single demi single sudah dirilis, rasanya belum lengkap jika belum ada rilisan album.
Band yang digawangi Rian, Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini selalu mengemas karyanya dengan apik. Dalam kelima album mereka sebelumnya, lagu-lagu yang dihadirkan d'Masiv banyak menginspirasi dan memberikan semangat bagi pendengar. Sebut saja Jangan Menyerah, Damai, Mohon Ampun Aku, Esok ‘kan Bahagia dan lagu-lagu lainnya.
Besarnya dukungan dari Musica Studio's, Massivers dan kini ditambah hadirnya platform musik Peymusik, membuat D’MASIV ingin kembali memberikan semangat positif yang baru dengan menghadirkan pilihan lagu bertema cinta yang universal bagi pecinta musik Tanah Air.
"Lahirnya album ini benar-benar sebuah perjuangan dan kita selalu kasih energi yang beda dan selalu baru. Seharusnya dalam kontrak, tahun 2018 kami sudah punya album baru, tapi industrinya memang sudah berbeda. Untuk punya album, sekarang kami harus tahu di mana berjualan, siapa yang akan beli. Alhamdulilah, kami dan Musica Studio's dipertemukan dengan Peymusik," papar Rian kepada SINDO seusai peluncuran Album Cinta di Indozone, Jakarta, Kamis (2/5).
Dengan perjuangan yang tak mudah, ayah dari Euralia Cassidy Rian dan Andi Aria Radyakaya Rian ini pun memaknai album keenam ini sebagai ungkapan syukur d'Masiv, karena tidaklah mudah bagi sebuah band untuk bertahan di industri musik selama 11 tahun dengan personel yang sama, di tengah banyaknya band atau musisi baru yang berdatangan.
"Sejak album pertama kita berkarya, bikin lagu baru tidak kemakan sama nostalgia, jadi karyanya enggak itu-itu saja lagunya. Dan buat kita itu sehat berkarya, padahal godaan untuk kanan-kiri banyak, tapi kita tetap lurus saja terus bermusik, Insya Allah sampai tua. Jadi maknanya buat kita dalam banget, sampai susah diungkapkan karena terlalu berarti dan akan jadi jembatan kita untuk hal yang lebih besar lagi, karena kita yakin kita masih punya jalan yang lebih panjang dan besar," papar penyanyi berusia 32 tahun itu.
Menurut pengakuan Rian, dia bersama rekan-rekan d'Masiv yang lain merasa seperti band baru lagu lagi dalam setiap albumnya, baik itu dari penggarapan musiknya, aransemen hingga lirik lagunya. "Kalau buat kita, album yang kita kerjakan di tahun ini sangat berarti, karena di tengah serangan digital musik kita masih merilis album fisik, walaupun ada bentuk digital karena Peymusik," terangnya.
(nug)