Batu Lepe, Ikon Wisata Baru di Perbatasan Laut Cina Selatan

JAKARTA - Buat mereka yang menyukai wisata dan pemandangan laut, Batu Lepe di Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulaun Riau bisa menjadi pilihan berlibur. Pasalnya, tempat ini memiliki keunikan yang berbeda dengan destinasi serupa.

Batu Lepe memiliki arti batu datar dengan diameter 35 Meter yang dapat dijadikan tempat untuk bersantai atau Mancing. Dari Batu Lepe ini kita juga bisa melihat Spot pemandangan ke laut lepas dan sunset.

Batu Lepe dapat menampung hingga 100 orang dewasa. Tempat ini memanjakan wisatawan melihat pemadangan laut Cina Selatan (laut Natuna -Red) secara langsung yang berbatasan dengan tiga (3) negara tetangga, yakni Vietnam, Malaysia dan Singapura.

Selain itu, jernihnya air laut dan jajaran pulau-pulau di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau yang terdapat 229 pulau menjadi daya tarik tersendiri. Untuk menuju Kepulauan Anambas, para turis dapat menempuh perjalanan melalui Batam dengan jalur laut atau dari Pekanbaru menuju bandara komersial Letung dan Matak di Kepulauan Anambas.

Batu Lepe yang dijadikan ikon wisata laut, secara resmi dibuka pemerintah Kabupaten Anambas, bekerja sama dengan SKK Migas dan Medco EP Natuna dan Premier Oil Natuna. Deputi dukungan bisnis SKK Migas M. Atok Urrahman mengatakan pembangunan kawasan wisata baru, Batu Lepe ini merupakan wujud kepedulian Industri hulu migas membantu Pemerintah daerah, sebagai komitmen tanggung jawab di daerah operasi migas.

"Ini sebagian komitmen kita untuk membangun Pariwisata di wilayah perbatasan, sekaligus menjaga kedaulatan NKRI," ujar Atok Urahaman. (Baca juga: 7 Tipe Kepribadian Traveler di Indonesia ).

Sementara, Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengaku potensi wisata Anambas sangat prospektif. Selain wisata laut, Kepulauan Anambas juga memiliki potensi terumbu karang dan salah satu lokasi diving terbaik di dunia dan setiap harinya banyak wisatawan asing menggunakan yacht yang singgah di Kepulauan Anambas untuk berlibur.

"Anambas juga memiliki potensi wisata budaya dan wisata sejarah pengungsi anak perahu Vietnam, yang kerap dikunjungi wisatawan asing," ujar Bupati Kepulauan Anambas.

Pembukaan ruang publik dan ikon wisata laut ini dilakukan oleh Deputi SKK Migas, M Atok Urahman, kepala SKK Migas Sumbagut, Avicenia Darwis, didampingi Bupati Anambas, Abdul Haris, Unsur Muspida dan KKKS.