Petisi Online Tuntut HBO Buat Ulang Game of Thrones Season 8
A
A
A
LOS ANGELES - Musim dingin akhirnya benar-benar datang ke serial Game of Thrones. Ini terjadi setelah rangkaian seri terakhir Game of Thrones mendapatkan reaksi yang dingin disertai amarah dan kekecewaan dari para penggemarnya.
Para penggemar yang kecewa dengan apa yang terjadi di musim 8 Game of Thrones telah meluncurkan petisi yang mendesak produsennya, HBO, melakukan syuting ulang sesi itu. Petisi ini telah ditandatangani lebih dari 700.000 penggemar yang kecewa.
Kritikan terhadap seri terakhir serial populer yang diangkat dari novel karya George RR Martin itu membanjiri media sosial. Para penggemar kecewa dengan struktur cerita serial ini dan nasib para karakter yang mereka sukai.
Petisi di Change.org itu diluncurkan setelah episode terakhir sesi ini ditayangkan pekan ini. Petisi itu menuntut agar HBO mengulang sesi 8 ini dengan penulis cerita yang lebih kompeten.
Keterangan di petisi itu menyebut, duo penulis sesi ini, David Benioff dan DB Weiss telah membuktikan diri mereka sama sekali tidak kompeten. Menurut petisi itu, dua penulis itu tidak punya materi sebagai referensi utama, mengacu pada buku yang belum selesai yang menjadi dasar season 8 ini. Karena buku terbaru Martin, The Winds of Winter, masih disusun, serial televisi ini punya akhir yang berbeda.
“Serial ini layak mendapatkan season akhir yang masuk akal. Tumbangkan harapan saya dan wujudkan itu, HBO!” tulis petisi itu.
Dikutip dari BBC, mereka yang menandatangani petisi ini meninggalkan komentar dengan mengatakan, seri akhir itu terlihat terburu-buru, benar-benar tidak menghormati penulisnya dan membuat pengembangan karakter selama delapan tahun sia-sia. Dengan biaya pembuatan tiap episode dikabarkan mencapai USD15 juta, HBO sepertinya tidak akan menuruti permintaan petisi itu.
Namun, pemirsa serial ini pun masih banyak. HBO mengatakan, mereka mencatat ada 18,4 juta pemirsa di seluruh platform mereka menyaksikan episode terakhir serial ini. Serial ini akan berakhir pada pekan depan.
Menurut duo penulisnya, ending serial ini akan menjadi perdebatan. “Sebuah cerita yang bagus bukanlah cerita yang bagus jika kalian membuat ending yang buruk. Tentu saja, kami khawatir,” ujar David.
Para penggemar yang kecewa dengan apa yang terjadi di musim 8 Game of Thrones telah meluncurkan petisi yang mendesak produsennya, HBO, melakukan syuting ulang sesi itu. Petisi ini telah ditandatangani lebih dari 700.000 penggemar yang kecewa.
Kritikan terhadap seri terakhir serial populer yang diangkat dari novel karya George RR Martin itu membanjiri media sosial. Para penggemar kecewa dengan struktur cerita serial ini dan nasib para karakter yang mereka sukai.
Petisi di Change.org itu diluncurkan setelah episode terakhir sesi ini ditayangkan pekan ini. Petisi itu menuntut agar HBO mengulang sesi 8 ini dengan penulis cerita yang lebih kompeten.
Keterangan di petisi itu menyebut, duo penulis sesi ini, David Benioff dan DB Weiss telah membuktikan diri mereka sama sekali tidak kompeten. Menurut petisi itu, dua penulis itu tidak punya materi sebagai referensi utama, mengacu pada buku yang belum selesai yang menjadi dasar season 8 ini. Karena buku terbaru Martin, The Winds of Winter, masih disusun, serial televisi ini punya akhir yang berbeda.
“Serial ini layak mendapatkan season akhir yang masuk akal. Tumbangkan harapan saya dan wujudkan itu, HBO!” tulis petisi itu.
Dikutip dari BBC, mereka yang menandatangani petisi ini meninggalkan komentar dengan mengatakan, seri akhir itu terlihat terburu-buru, benar-benar tidak menghormati penulisnya dan membuat pengembangan karakter selama delapan tahun sia-sia. Dengan biaya pembuatan tiap episode dikabarkan mencapai USD15 juta, HBO sepertinya tidak akan menuruti permintaan petisi itu.
Namun, pemirsa serial ini pun masih banyak. HBO mengatakan, mereka mencatat ada 18,4 juta pemirsa di seluruh platform mereka menyaksikan episode terakhir serial ini. Serial ini akan berakhir pada pekan depan.
Menurut duo penulisnya, ending serial ini akan menjadi perdebatan. “Sebuah cerita yang bagus bukanlah cerita yang bagus jika kalian membuat ending yang buruk. Tentu saja, kami khawatir,” ujar David.
(alv)