Tinggalkan Tanggal Sakral, The Rain Upaya Maksimal di Bulan Ramadhan
A
A
A
JAKARTA - Grup musik asal Yogyakarta, The Rain, belum lama ini, menyelenggarakan syukuran atas launching single terbaru yang diberi judul Upaya Maksimal di Sallo Inyan Resto-Tebet, Jakarta. Menariknya, peluncuran single ini agak berbeda dari biasanya, karena The Rain tak memilih tanggal sakral mereka yang melahirkan trilogi single beruntun setiap 18 November.
Memanfaatkan bulan Ramadhan, The Rain, yang terdiri dari Indra Prasta (vokal utama, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal), tidak hanya menghadirkan single, namun juga video klip Upaya Maksimal. Acara launching ini pun menjadi kejutan sekaligus buka puasa bersama The Rainkeepers (sebutan untuk fans The Rain).
"Sudah enam tahun berturut-turut kami buat acara buka puasa bersama dengan teman-teman Rainkeepers dan teman-teman media. Sama seperti tahun lalu, tahun ini juga kami barengi dengan launching single baru kami yang berjudul Upaya Maksimal. Momen Ramadhan ini memang rasanya waktu yang paling tepat untuk mengucap syukur dan bersilahturahim dengan teman-teman, bahkan The Rainkeepers ada yang hadir dari luar kota," tutur Iwan.
Sejak bangkit dan berkarya lagi beberapa tahun terakhir, The Rain mulai menemukan arah baru. Mereka kini tak hanya melankolis, tapi berusaha menghadapi semua itu dengan pembawaan yang lain. Dalam lagu Upaya Maksimal, hal itu kembali terlihat dari lirik dan video klipnya. Jalan cerita yang disuguhkan The Rain sukses membuat fans senyum-senyum sendiri.
Melalui single Upaya Maksimal, The Rain kembali dengan lirik lagu yang sederhana nan menyentuh hati. Uniknya, sebagian lirik lagu ini ditulis Indra saat sedang berada di perjalanan naik KRL commuter line. Bagi Indra, yang terbiasa ke mana-mana membawa buku tulis kecil dan pena, kereta adalah salah satu tempat yang membuat pikiran serta imajinasinya berkelana untuk menciptakan karya lagu.Uniknya, dalam lagu ini juga The Rain untuk kali pertama menggunakan ukulele dan mandolin, sehingga membuat lagunya terasa berbeda dibanding lagu-lagu The Rain sebelumnya.
Mengenai video klip Upaya Maksimal, Indra menuturkan bahwa video klip ini merupakan prekuel dari single sebelumnya. "Awalnya enggak kepikiran sih, cuman akhirnya kita nemu ada benang merah cerita di antara lagu-lagu kami, sehingga konsepnya kami pikirkan bersama tim manajemen kami. Lalu ide muncul lah ide tersebut," papar Indra.
Karakter Jono dan Mira yang dikenalkan The Rain di video klip Rencana Berbahaya, hadir kembali di ending video klip. Kisah persahabatan antara Jono dan Mira yang berujung perasaan sayang itu kembali membuat gemas, sama seperti cerita di balik layar pembuatan video klip ini."Yang lucunya, konsep video klip ini tidak sempat kami ceritakan ke model perempuannya yaitu Intan Melodi. Jadi Intan datang ke lokasi syuting sudah pake make-up dan bawa banyak konstum. Ternyata gambar yang diambil sebagian besar adalah kaki dan sepatu," kenang Ipul tentang momen lucu saat syuting.
Momen peluncuran single sekaligus video klip Upaya Maksimal juga diikuti dengan kabar bahagia lainnya. The Rain membocorkan rencana untuk merilis single sebagai penutup dari song universe-nya selama ini. "Rencananya mungkin akhir tahun ini kita rilis single penutup yang jadi akhir cerita Jono dan Mira," ucap sang vokalis.
The Rain merupakan satu dari sedikit band di Indonesia yang bertahan selama lebih dari 17 tahun dengan tanpa adanya pergantian personel. Sempat mengalami masa pasang surut, dari bergabung major label hingga menempuh jalur indie, The Rain mampu bangkit dan menemukan arah baru.
"Tentunya kami pernah mengalami masa jaya era rilisan fisik hingga menghadapi revolusi industri musik digital. Kini di jalur indie pun kami menikmati prosesnya dan belajar bagaimana mempersiapkan materi lagu yang bisa diterima pasar music Indonesia," pungkas Aang.
Memanfaatkan bulan Ramadhan, The Rain, yang terdiri dari Indra Prasta (vokal utama, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal), tidak hanya menghadirkan single, namun juga video klip Upaya Maksimal. Acara launching ini pun menjadi kejutan sekaligus buka puasa bersama The Rainkeepers (sebutan untuk fans The Rain).
"Sudah enam tahun berturut-turut kami buat acara buka puasa bersama dengan teman-teman Rainkeepers dan teman-teman media. Sama seperti tahun lalu, tahun ini juga kami barengi dengan launching single baru kami yang berjudul Upaya Maksimal. Momen Ramadhan ini memang rasanya waktu yang paling tepat untuk mengucap syukur dan bersilahturahim dengan teman-teman, bahkan The Rainkeepers ada yang hadir dari luar kota," tutur Iwan.
Sejak bangkit dan berkarya lagi beberapa tahun terakhir, The Rain mulai menemukan arah baru. Mereka kini tak hanya melankolis, tapi berusaha menghadapi semua itu dengan pembawaan yang lain. Dalam lagu Upaya Maksimal, hal itu kembali terlihat dari lirik dan video klipnya. Jalan cerita yang disuguhkan The Rain sukses membuat fans senyum-senyum sendiri.
Melalui single Upaya Maksimal, The Rain kembali dengan lirik lagu yang sederhana nan menyentuh hati. Uniknya, sebagian lirik lagu ini ditulis Indra saat sedang berada di perjalanan naik KRL commuter line. Bagi Indra, yang terbiasa ke mana-mana membawa buku tulis kecil dan pena, kereta adalah salah satu tempat yang membuat pikiran serta imajinasinya berkelana untuk menciptakan karya lagu.Uniknya, dalam lagu ini juga The Rain untuk kali pertama menggunakan ukulele dan mandolin, sehingga membuat lagunya terasa berbeda dibanding lagu-lagu The Rain sebelumnya.
Mengenai video klip Upaya Maksimal, Indra menuturkan bahwa video klip ini merupakan prekuel dari single sebelumnya. "Awalnya enggak kepikiran sih, cuman akhirnya kita nemu ada benang merah cerita di antara lagu-lagu kami, sehingga konsepnya kami pikirkan bersama tim manajemen kami. Lalu ide muncul lah ide tersebut," papar Indra.
Karakter Jono dan Mira yang dikenalkan The Rain di video klip Rencana Berbahaya, hadir kembali di ending video klip. Kisah persahabatan antara Jono dan Mira yang berujung perasaan sayang itu kembali membuat gemas, sama seperti cerita di balik layar pembuatan video klip ini."Yang lucunya, konsep video klip ini tidak sempat kami ceritakan ke model perempuannya yaitu Intan Melodi. Jadi Intan datang ke lokasi syuting sudah pake make-up dan bawa banyak konstum. Ternyata gambar yang diambil sebagian besar adalah kaki dan sepatu," kenang Ipul tentang momen lucu saat syuting.
Momen peluncuran single sekaligus video klip Upaya Maksimal juga diikuti dengan kabar bahagia lainnya. The Rain membocorkan rencana untuk merilis single sebagai penutup dari song universe-nya selama ini. "Rencananya mungkin akhir tahun ini kita rilis single penutup yang jadi akhir cerita Jono dan Mira," ucap sang vokalis.
The Rain merupakan satu dari sedikit band di Indonesia yang bertahan selama lebih dari 17 tahun dengan tanpa adanya pergantian personel. Sempat mengalami masa pasang surut, dari bergabung major label hingga menempuh jalur indie, The Rain mampu bangkit dan menemukan arah baru.
"Tentunya kami pernah mengalami masa jaya era rilisan fisik hingga menghadapi revolusi industri musik digital. Kini di jalur indie pun kami menikmati prosesnya dan belajar bagaimana mempersiapkan materi lagu yang bisa diterima pasar music Indonesia," pungkas Aang.
(nug)