Nuansa Nostalgia Selimuti Hari Kedua Prambanan Jazz Festival

Sabtu, 06 Juli 2019 - 22:58 WIB
Nuansa Nostalgia Selimuti...
Nuansa Nostalgia Selimuti Hari Kedua Prambanan Jazz Festival
A A A
PRAMBANAN - Momen nostalgia dan penuh dengan nuansa romantis begitu terasa dari penampilan sederet musisi penampil pada hari kedua gelaran Prambanan Jazz Festival 2019 di pelataran kompleks taman wisata Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu (6/7). Suasana yang semakin ramai dan dipadati penonton ketimbang hari pertama.

Di hari kedua, deretan musisi penampil dari dalam dan luar negeri pun kian menarik. Ada MLD Jazz Project, Astrid Sulaiman Straight and Stretch, Saxx In The City, Langit Sore, Rida Sita Dewi, Yovie Widianto and Friends, Yura Yunita dan tentunya penampilan spesial show sang maestro musik duniaYanni yang merayakan 25 tahun Anniversary Acropolisnya yang fenomenal di panggung special show.

Penampilan sederet musisi tersebut mampu membuat penonton merasakan nostalgia yang akhirnya menghadirkan romansa bagi penonton yang mampu mengisi malam minggu penonton. Salah satunya trio Rida Sita dan Dewi (RSD) yang mampu menciptakan nostalgia karna sudah tak bersama di atas panggung selama 2 tahun serta romansa lagu lagu cinta lawas era 90an begitu membuai penonton menikmati suasana sore yang indah.

Tepuk tangan penonton sontak menyambut ketiga trio penyanyi ini yang langsung melantunkan lagu Medley Masih Ada dan KepadaMu yang disambut meriah penonton. Respons penonton yang begitu meriah membuat semua personil nampak bingung dengan hal tersebut.

"Aku bingung kita atau penonton yang bahagia dan panggung ini Pertama kali kita manggung setelah 2 tabun lalu manggung satu kehormatan kami main disini. Nah berikutnya lagu agak baru dari lagu lama kami tahun 2003 walau jauh tapi dekat dihati," ujar Dewi ‘Dee’ Lestari seraya memulai membawakan lagu Ketika Kau Jauh.

Sita Nursinta pun menjelaskan bahwa lagu berikut yang akan dihadirkan diatas panggung ini diciptakan oleh Dewi Lestari pun bercerita tentang cinta bertepuk sebelah tangan. Lagu Kusadari pun dibawakan oleh mereka yang dibantu oleh band pengiring seperti Dika (biola), Dimas (gitar), Jazzy (drum), Bekti (bass) dan Reza Gunawan pada keyboard yang sontak langsung disambut teriakan penonton yang hadir.

"Senang dengan energi yang diberi penonton dan makasi dapat kesempatan nyanyi lagi lama buat kami bisa reuni lagi semoga bisa jumpa lagi dan ini persembahan istimewa dan single yang menyatukan kami," kata Dewi.

Lagu Cintaku Cintamu dan Antara Kita menjadi penutup penampilan mereka yang menghadirkan raut puas dan bahagia karena bisa bernostalgia bersama dengan lagu yang begitu populer di era 90an. Sebelumnya, nuansa romantis pun tersaji saat penampilan MLD Jazz Project Session 4 dengan setlist lagu lawas era 90an seperti Ekspresi (Indra Lesmana), Manis dan Sayang (Koes Plus), Anak Sekolah (Chrisye), Sinaran (Sheila Majid), dan Marilah Kemari (Titiek Puspa).

Grup Pusakata yang dikomandoi oleh Istiqamah Jamad atau Is mantan vokalis Payung Teduh pun membawakan suasana romantis dengan beberapa lagu seperti Kehabisan Kata, Jalan Pulang dan Di Atas Meja. Teriakan penonton pun semakin menjadi tatkala lagu Akad dan menutup aksi dengan lagu untuk Perempuan -> Aku Kau dan Malam.

Malam semakin larut dan suasana romantis makin menghangat tatkala musisi hitsmaker lagu lagu romantis Yovie Widianto and His Friends tampil di panggung Prambanan Jazz 2019. Penampilan Yovie dan kawan kawan yakni Mario Ginanjar (vokalis Kahitna), Dudi Oris (eks vokalis Yovie Nuno), Arsy Widianto, Brisia jodie, 5 Romeo pun sudah pasti jaminan menghadirkan romansa lagu cinta. Tercipta kolaborasi Mario Ginanjar dan eks vokalis Yovie Nuno Dudi Oris saat melantunkan lagu Dia Milikmu disusul Bukan Untukku.

Kelompok vokal bentukan Yovie Widianto 5 Romeo pun hadir memberikan penampilan yang tak kalah membuat penonton galau lewat lagu Ada Cinta, Cantik. Putra sulung Yovie yang mulai terjun sebagai penyanyi, Arsy Widianto, pun mendapatkan giliran dengan bawakan Peri Cintaku dilanjutkan dengan duet Brisia Jodie dengan lagu Soulmate. Penampilan Yovie and His Friends sekitar satu jam ini pun ditutup dengan penampilan apik seluruh performer lewat lagu Cerita Cinta.

Pada panggung spesial show ada aksi Yanni. Musisi asal Yunani ini sukses menyihir penonton dengan sederet karya monumentalnya 20 instrumen lagu mulai dari For All Seasons, Keys To Imagination, Felitsa, When Dreams Come True, The Rain must Fall, Reflection Of Passion, Vertigo, Nightingale, Acroyali, Desire, Until The Last Moment, With An Orchid, Renegade, Marching Seasons, The End Of August, Swept Away, Santorini serta 3 encore lagu Standing In Motion, Nostalgia, On Man Dreams, The Storms.

Yanni pun terlihat begitu enjoy, rileks dan senang bisa bermain di panggung berlatar heritage Candi Prambanan. Dia pun tambah bahagia dengan keramahan masyarakat Indonesia, khususnya Yogyakarta yang begitu membuatnya terkesan dan betah. Yanni bahkan merasa seperti berada di rumah sendiri dan balasan Yanni pun begitu setimpal dia memberikan suguhan musik orkestrasi kels dunia di atas panggung.

"Saya senang konser dan tinggal di Yogya. Apa kabar kalian semua? Saya merasa baik main dimalam yang indah dan spesial bisa hadir di sini, tempatnya indah, Prambanan, jadi pengalaman berkesan untuk saya main di sini," katanya saat menyapa penonton dari balik grand piano.

Yanni merupakan musisi kelas dunia yang pernah berlaga di ajang Grammy Awards. Dua albumnya, yakni Dare To Dream (1992) dan In My Time (1993) diganjar nominasi Grammy Awards kategori Best New Age Album. Yanni memiliki nama asli Giannis Chrysomallis. Musisi berdarah Yunani ini lahir pada 14 November 1954. Berkarier sejak dekade 1980-an, Yanni merilis album perdana Optimystique pada 1984. Hingga kini, dia telah merekam tak kurang dari 16 album solo dan beberapa album live.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)