Modal Pas-Pasan, Gitaris Turtle Jr Mantap Kembangkan Kopi Punk
A
A
A
BANDUNG - Mengawali sebuah usaha atau bisnis bukanlah perkara yang mudah, terlebih jika tidak terlalu memahami produk yang akan diperdagangkan. Namun, hal tersebut tampaknya tidak begitu berlaku buat Buux, yang tengah mengembangkan usaha kopinya dalam satu tahun belakangan.
Gitaris band punk kenamaan Bandung, Turtle Jr, itu mencoba memberikan gambaran bahwa dalam mengawali sebuah bisnis, tidak perlu banyak berpikir, apalagi terpaku memikirkan modal buat memulai usaha. Berawal dari melihat begitu banyak kedai kopi yang ada di Bandung dan sekitarnya, Buux merasa kurang puas. Menurut dia, dari sekian banyak yang ditemuinya, tidak ada yang terasa spesial atau unik.
Beranjak dari hal tersebut, Buux pun memiliki ide untuk membuat kopi yang tidak jauh dari musik kegemarannya. Ya, punk, kopi punk. Dari perpaduan kopi hasil pertani lokal dengan musik punk, maka Buux membidani lahirnya Buux Coffee Punx.
"Lagi ramai kedai kopi, enggak ada yang spesial. Lantas ada teman di Bandung Selatan, saya ajak joinan, dan kebetulan dia juga punya teman petani kopi," kata Buux di tengah persiapannya jelang Magnumotion Slank - Mantap Melangkah Tour 2019 di Bandung, Jumat (5/7) malam.
"Awalnya enggak ngerti, akhirnya nyari-nyari info tentang kopi. Terus pada akhirnya dibikin nyleneh, coffee punk. Rasanya (terdengar) aneh," sambung pria yang memiliki banyak tato di tubuhnya itu.
Keunikan Buux Coffee Punx ternyata tidak berhenti sampai di situ. Karena Buux sangat mengidolakan band Rancid, maka dia pun memberi nama sejumlah kopinya dengan judul lagu band punk asal Berkeley, California, Amerika Serikat tersebut.
"Seperti kopi yang standar atau normal dikasih nama Ruby Soho. Lagu tersebut natural, lagu Rancid yang enak didengar. Ada juga beberapa yang lainnya," kata Buux.
Ketika produk sudah ada, Buux pun sempat dirundung rasa kurang percaya diri untuk memasarkannya. Dan untuk menepis rasa ragunya, Buux mencoba membagi-bagikannya kepada sesama rekan musisi, seperti Otong Koil dan banyak lainnya.
"Sempat enggak pede, terus bagi-bagi sample ke teman-teman hampir semua band terlebih dahulu sebelum dijual. Karena dari tester banyak yang tertarik, akhirnya mulai deh dipromosikan," tutur gitaris yang juga pernah bermain di cukup banyak band tersebut.
Dari yang awalnya sempat ragu, Buux akhirnya mantap melangkah dengan apa diyakininya. Dengan segala daya upayanya, akhirnya sekitar Maret lalu, Buux Coffee Punx mampu menembus hingga ke Bangkok, Thailand.
"Ide banyak, modalnya pas-pasan. Tapi yang penting yakin dan semangat. Atau enggak punya modal kuat, yang penting ada tekad dan jalani aja terus," katanya menegaskan.
Gitaris band punk kenamaan Bandung, Turtle Jr, itu mencoba memberikan gambaran bahwa dalam mengawali sebuah bisnis, tidak perlu banyak berpikir, apalagi terpaku memikirkan modal buat memulai usaha. Berawal dari melihat begitu banyak kedai kopi yang ada di Bandung dan sekitarnya, Buux merasa kurang puas. Menurut dia, dari sekian banyak yang ditemuinya, tidak ada yang terasa spesial atau unik.
Beranjak dari hal tersebut, Buux pun memiliki ide untuk membuat kopi yang tidak jauh dari musik kegemarannya. Ya, punk, kopi punk. Dari perpaduan kopi hasil pertani lokal dengan musik punk, maka Buux membidani lahirnya Buux Coffee Punx.
"Lagi ramai kedai kopi, enggak ada yang spesial. Lantas ada teman di Bandung Selatan, saya ajak joinan, dan kebetulan dia juga punya teman petani kopi," kata Buux di tengah persiapannya jelang Magnumotion Slank - Mantap Melangkah Tour 2019 di Bandung, Jumat (5/7) malam.
"Awalnya enggak ngerti, akhirnya nyari-nyari info tentang kopi. Terus pada akhirnya dibikin nyleneh, coffee punk. Rasanya (terdengar) aneh," sambung pria yang memiliki banyak tato di tubuhnya itu.
Keunikan Buux Coffee Punx ternyata tidak berhenti sampai di situ. Karena Buux sangat mengidolakan band Rancid, maka dia pun memberi nama sejumlah kopinya dengan judul lagu band punk asal Berkeley, California, Amerika Serikat tersebut.
"Seperti kopi yang standar atau normal dikasih nama Ruby Soho. Lagu tersebut natural, lagu Rancid yang enak didengar. Ada juga beberapa yang lainnya," kata Buux.
Ketika produk sudah ada, Buux pun sempat dirundung rasa kurang percaya diri untuk memasarkannya. Dan untuk menepis rasa ragunya, Buux mencoba membagi-bagikannya kepada sesama rekan musisi, seperti Otong Koil dan banyak lainnya.
"Sempat enggak pede, terus bagi-bagi sample ke teman-teman hampir semua band terlebih dahulu sebelum dijual. Karena dari tester banyak yang tertarik, akhirnya mulai deh dipromosikan," tutur gitaris yang juga pernah bermain di cukup banyak band tersebut.
Dari yang awalnya sempat ragu, Buux akhirnya mantap melangkah dengan apa diyakininya. Dengan segala daya upayanya, akhirnya sekitar Maret lalu, Buux Coffee Punx mampu menembus hingga ke Bangkok, Thailand.
"Ide banyak, modalnya pas-pasan. Tapi yang penting yakin dan semangat. Atau enggak punya modal kuat, yang penting ada tekad dan jalani aja terus," katanya menegaskan.
(alv)