Gua Gunung Kapur Klapanunggal Destinasi Baru Wisatawan
A
A
A
BOGOR - Wilayah Bogor yang dikelilingi pegunungan tak hanya dikenal dengan wisata alamnya saja, seperti air terjun dan curug, tapi juga banyak memiliki destinasi wisata baru yang belum tergali dan layak dikunjungi.
Salah satunya Gua Gunung Kapur Klapanunggal yang terletak di Desa/Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Sejak dua tahun terakhir, gua tersebut banyak dikunjungi warga untuk selfie kemudian diunggah dan viral di sejumlah media sosial. Informasi yang diperoleh, gua tersebut ternyata bekas galian tambang batu kapur untuk pembuatan semen. Di dalamnya banyak gunungan pasir yang bentuknya unik sehingga indah dipandang. Bahkan terdapat banyak danau buatan. Sejak viral , banyak warga yang penasaran ingin melihat langsung gua yang saat ini dijadikan objek wisata itu.
"Sebetulnya gua ini sudah sering dipakai lokasi syuting film Mak Lampir , juga film silat tempo dulu, bahkan untuk iklan produk automotif," kata Khadijah, 54, warga Kuningan yang sudah lebih dari tiga tahun berjualan kopi dan nasi di lokasi tersebut. Menurut dia, setiap akhir pekan, Gua Gunung Kapur Klapanunggal banyak dikunjungi wisatawan, khususnya dari Bogor, Bekasi, dan Jakarta.Selain lokasinya tak jauh dari perbatasan Kabupaten Bogor dengan Bekasi, Depok dan Jakarta Timur, juga tak jauh dari Jalan Raya Narogong, Klapanunggal-Gunung Putri. "Kalau ke sini sebaiknya pagi dan hari biasa. Kalau siang sangat panas, tapi kalau akhir pekan meski panas tetap banyak pengunjung dari Bogor dan Bekasi," ujarnya.
Rosdiana, 27, warga Bogor Timur, Kota Bogor, mengaku penasaran datang ke Gua Gunung Kapur lantaran foto guanya yang mirip di luar negeri. "Meskipun itu editan, tapi saya tertarik dengan tempat wisata, khususnya wisata alam baru yang memang belum banyak dikunjungi masyarakat. Ternyata benar, saat berkunjung ke sini tak ada satu pun pengunjung, yang ada hanya warga sekitar yang sedang memancing dan pekerja tambang rakyat," ujarnya saat ditemui di lokasi Gua Gunung Kapur. Kawasan Klapanunggal memang dikenal Desa Seribu Gua. Pasalnya, hampir 50% kontur tanah atau kondisi geografisnya adalah pegunungan kapur. Bahkan, dua produsen semen asing ternama di Indonesia memiliki tambang bahan bakunya di Kecamatan Klapanunggal ini.
"Banyaknya danau atau lubang galian raksasa yang berisi air hujan itu sebetulnya bekas eksploitasi besar-besaran salah satu pabrik semen. Bahkan sempat mau didirikan pabrik di situ, tapi karena warga menolak sehingga kawasan Gua Gunung Kapur akhirnya ditinggalkan begitu saja tanpa dilakukan reklamasi," kata Ketua Karang Taruna Dede Mulyana. Menurut dia, kawasan Klapanunggal memiliki banyak potensi wisata alam, tapi belum dikelola dengan baik bahkan belum disentuh oleh pemerintah daerah.
"Sekarang yang mengelola masyarakat jadi belum dipungut biaya. Jadi, wajar jika akses jalannya sangat rusak," ungkapnya. Camat Klapanunggal Ade Yana Mulyana mengakui, banyak potensi wisata alam yang belum terkelola dengan baik dan bisa menjadi destinasi wisata favorit.
Misalnya wisata gua yang sekarang sudah populer, yakni Gua Gunung Kapur dan Gua Lalai. Bahkan gua tersebut sering dijadikan tempat latihan maupun wisata Panjat Tebing. "Juga banyak sumber airnya yang dijadikan pemandian, seperti Pemandian Mata Air Sodong yang sangat digandrungi masyarakat," katanya.
Ke depan, pihaknya sudah memiliki rencana untuk mengembangkan objek wisata tersebut, sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekonomi warga. Dia juga berharap, Pemkab Bogor merespons upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan sektor pariwisata ini. Dengan demikian, warga tak lagi mengandalkan hasil tambang. "Soal usulan menjadi destinasi wisata sudah kami ajukan ke Pemkab Bogor. Kita tunggu saja bagaimana hasilnya," ungkapnya. (Haryudi)
Salah satunya Gua Gunung Kapur Klapanunggal yang terletak di Desa/Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Sejak dua tahun terakhir, gua tersebut banyak dikunjungi warga untuk selfie kemudian diunggah dan viral di sejumlah media sosial. Informasi yang diperoleh, gua tersebut ternyata bekas galian tambang batu kapur untuk pembuatan semen. Di dalamnya banyak gunungan pasir yang bentuknya unik sehingga indah dipandang. Bahkan terdapat banyak danau buatan. Sejak viral , banyak warga yang penasaran ingin melihat langsung gua yang saat ini dijadikan objek wisata itu.
"Sebetulnya gua ini sudah sering dipakai lokasi syuting film Mak Lampir , juga film silat tempo dulu, bahkan untuk iklan produk automotif," kata Khadijah, 54, warga Kuningan yang sudah lebih dari tiga tahun berjualan kopi dan nasi di lokasi tersebut. Menurut dia, setiap akhir pekan, Gua Gunung Kapur Klapanunggal banyak dikunjungi wisatawan, khususnya dari Bogor, Bekasi, dan Jakarta.Selain lokasinya tak jauh dari perbatasan Kabupaten Bogor dengan Bekasi, Depok dan Jakarta Timur, juga tak jauh dari Jalan Raya Narogong, Klapanunggal-Gunung Putri. "Kalau ke sini sebaiknya pagi dan hari biasa. Kalau siang sangat panas, tapi kalau akhir pekan meski panas tetap banyak pengunjung dari Bogor dan Bekasi," ujarnya.
Rosdiana, 27, warga Bogor Timur, Kota Bogor, mengaku penasaran datang ke Gua Gunung Kapur lantaran foto guanya yang mirip di luar negeri. "Meskipun itu editan, tapi saya tertarik dengan tempat wisata, khususnya wisata alam baru yang memang belum banyak dikunjungi masyarakat. Ternyata benar, saat berkunjung ke sini tak ada satu pun pengunjung, yang ada hanya warga sekitar yang sedang memancing dan pekerja tambang rakyat," ujarnya saat ditemui di lokasi Gua Gunung Kapur. Kawasan Klapanunggal memang dikenal Desa Seribu Gua. Pasalnya, hampir 50% kontur tanah atau kondisi geografisnya adalah pegunungan kapur. Bahkan, dua produsen semen asing ternama di Indonesia memiliki tambang bahan bakunya di Kecamatan Klapanunggal ini.
"Banyaknya danau atau lubang galian raksasa yang berisi air hujan itu sebetulnya bekas eksploitasi besar-besaran salah satu pabrik semen. Bahkan sempat mau didirikan pabrik di situ, tapi karena warga menolak sehingga kawasan Gua Gunung Kapur akhirnya ditinggalkan begitu saja tanpa dilakukan reklamasi," kata Ketua Karang Taruna Dede Mulyana. Menurut dia, kawasan Klapanunggal memiliki banyak potensi wisata alam, tapi belum dikelola dengan baik bahkan belum disentuh oleh pemerintah daerah.
"Sekarang yang mengelola masyarakat jadi belum dipungut biaya. Jadi, wajar jika akses jalannya sangat rusak," ungkapnya. Camat Klapanunggal Ade Yana Mulyana mengakui, banyak potensi wisata alam yang belum terkelola dengan baik dan bisa menjadi destinasi wisata favorit.
Misalnya wisata gua yang sekarang sudah populer, yakni Gua Gunung Kapur dan Gua Lalai. Bahkan gua tersebut sering dijadikan tempat latihan maupun wisata Panjat Tebing. "Juga banyak sumber airnya yang dijadikan pemandian, seperti Pemandian Mata Air Sodong yang sangat digandrungi masyarakat," katanya.
Ke depan, pihaknya sudah memiliki rencana untuk mengembangkan objek wisata tersebut, sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekonomi warga. Dia juga berharap, Pemkab Bogor merespons upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan sektor pariwisata ini. Dengan demikian, warga tak lagi mengandalkan hasil tambang. "Soal usulan menjadi destinasi wisata sudah kami ajukan ke Pemkab Bogor. Kita tunggu saja bagaimana hasilnya," ungkapnya. (Haryudi)
(nfl)