KHK dan Cikopi Gelar Ekspedisi Kopi di Jawa dan Bali
A
A
A
JAKARTA - Kumala Home and Kitchen bersama sang partner Cikopi.com menggelar ekspedisi kopi di beberapa kota di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Setidaknya enam kota yang bakal dikunjungi oleh gelaran bertajuk Celebrating Indonesia's Coffee Landscape: What's Next for Indonesia's Coffee Industry?.
Enam kota yang bakal dikunjungi antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, dan Bali. Rangkaian perjalanan ini akan berlangsung hingga 1 Agustus mendatang.
Beragam aktivitas menarik digelar dalam acara ini termasuk diskusi sekaligus bertemu dengan para pegiat bisnis dan industri kopi, juga para pecinta kopi sejati. Mereka yang hadir sebagai pembicara antara lain Toni Wahid pendiri Cikopi.com; Adi Taroepratjeka dari Coffee Guru Indonesia; Indonesia Barista Champion 2018, Aga Muhammad; Juragan Paberik Kopi Upnormal Roasters, Daroe Handojo; dan Ucok Silitonga dari Dailyroutine Coffee Bandung.
Acara tersebut akan dipandu Ronald Prasanto atau kerap disapa Ron yang merupakan salah satu molecular gastronomist yang dikenal dari beberapa yang ada di Indonesia. Dia juga merupakan coffee expert, dan pendiri Ron's Laboratory.
Menurut Ron, di masa depan industri kopi lokal akan semakin dikendalikan oleh teknologi. "Lebih dekat ke costumer, practical, affordable," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada SINDO, baru-baru ini.
Dia juga optimistis kopi lokal Indonesia mampu bersaing dengan kopi mancanegara apabila disertai dukungan pemerintah yang mampu dan mau membantu petani hingga pelaku industri kopi lokal dari sisi marketing.
Terkait penyajian kopi, bagi Ron, membuat kopi yang menggugah selera tentu saja menjadi hal yang penting. "Tapi di masa kini, lengkapnya adalah adanya sinergitas antara packaging yang simple, gampang diminum, dan tetap mampu mempertahankan kualitas kopi," kata dia.
Sementara itu, Yenny Kusuma Hendra dari Kumala Home & Kitchen (KHK) melihat peluang dalam perkembangan industri F&B (Food & Beverage) dengan produk-produk tableware yang durable. Sehingga pada 2012, KHK membawa brand Duralex ke Indonesia.
"Coffee industry membutuhkan alat-alat yang durable dan reliable, termasuk di dalamnya gelas. Itulah yang kami sediakan di Duralex. Dengan menyediakan peralatan yang terbuat dari 100 persen tempered glass dan thermal shock, tentu menjadi pilihan tepat bagi industri kopi. Penggunaan Duralex akan membantu mereka menjalankan bisnis dengan efisien dengan biaya operasional yang efisien," kata Yenny di kesempatan yang sama.
KHK sebagai perusahaan home dan kitchen solution, yang salah satunya pemegang brand Duralex di Indonesia, melihat coffee industry sebagai salah satu strategic stakeholder. "Perkembangan coffee industry yang pesat di Indonesia tentu perlu diikuti dengan dukungan dari sektor home dan kitchen appliences yang proper dan berkesinambungan," ujar Yenny Kusuma.
Enam kota yang bakal dikunjungi antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, dan Bali. Rangkaian perjalanan ini akan berlangsung hingga 1 Agustus mendatang.
Beragam aktivitas menarik digelar dalam acara ini termasuk diskusi sekaligus bertemu dengan para pegiat bisnis dan industri kopi, juga para pecinta kopi sejati. Mereka yang hadir sebagai pembicara antara lain Toni Wahid pendiri Cikopi.com; Adi Taroepratjeka dari Coffee Guru Indonesia; Indonesia Barista Champion 2018, Aga Muhammad; Juragan Paberik Kopi Upnormal Roasters, Daroe Handojo; dan Ucok Silitonga dari Dailyroutine Coffee Bandung.
Acara tersebut akan dipandu Ronald Prasanto atau kerap disapa Ron yang merupakan salah satu molecular gastronomist yang dikenal dari beberapa yang ada di Indonesia. Dia juga merupakan coffee expert, dan pendiri Ron's Laboratory.
Menurut Ron, di masa depan industri kopi lokal akan semakin dikendalikan oleh teknologi. "Lebih dekat ke costumer, practical, affordable," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada SINDO, baru-baru ini.
Dia juga optimistis kopi lokal Indonesia mampu bersaing dengan kopi mancanegara apabila disertai dukungan pemerintah yang mampu dan mau membantu petani hingga pelaku industri kopi lokal dari sisi marketing.
Terkait penyajian kopi, bagi Ron, membuat kopi yang menggugah selera tentu saja menjadi hal yang penting. "Tapi di masa kini, lengkapnya adalah adanya sinergitas antara packaging yang simple, gampang diminum, dan tetap mampu mempertahankan kualitas kopi," kata dia.
Sementara itu, Yenny Kusuma Hendra dari Kumala Home & Kitchen (KHK) melihat peluang dalam perkembangan industri F&B (Food & Beverage) dengan produk-produk tableware yang durable. Sehingga pada 2012, KHK membawa brand Duralex ke Indonesia.
"Coffee industry membutuhkan alat-alat yang durable dan reliable, termasuk di dalamnya gelas. Itulah yang kami sediakan di Duralex. Dengan menyediakan peralatan yang terbuat dari 100 persen tempered glass dan thermal shock, tentu menjadi pilihan tepat bagi industri kopi. Penggunaan Duralex akan membantu mereka menjalankan bisnis dengan efisien dengan biaya operasional yang efisien," kata Yenny di kesempatan yang sama.
KHK sebagai perusahaan home dan kitchen solution, yang salah satunya pemegang brand Duralex di Indonesia, melihat coffee industry sebagai salah satu strategic stakeholder. "Perkembangan coffee industry yang pesat di Indonesia tentu perlu diikuti dengan dukungan dari sektor home dan kitchen appliences yang proper dan berkesinambungan," ujar Yenny Kusuma.
(nug)