Menduniakan Kopi Indonesia lewat ASEAN Barista Team Championship 2019
A
A
A
JAKARTA - Gelar juara ajang Javaroma ASEAN Barista Team Championship 2019 (J-ABTC19) akhirnya dibawa pulang oleh tim barista asal Singapura. Dengan keberhasilan tersebut, tim asal Negeri Singa itu pun mengantongi hadiah sebesar USD5.000 atau sekitar Rp70 juta.
Mereka menggondol gelar juara dengan menyisihkan tim barista tuan rumah Indonesia di partai puncak kejuaraan yang berlangsung dalam event expo makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Food & Hotel Indonesia (FHI) 2019 di Hall B3 Jakarta Internasional EXPO Kemayoran, Jakarta, Sabtu (27/7) sore tersebut.
Menempati posisi runner-up, tim barista Indonesia pun berhak mendapatkan hadiah sebesar USD3.000. Kejuaraan tim barista perdana ini diikuti total 16 tim yang terdiri dari 64 barista andal dari tujuh negara Asia Tenggara. Sedangkan total hadiah yang diperebutkan adalah senilai USD10.000.
Salah satu juri dalam gelaran ini, John Chandra mengungkapkan bahwa kompetisi ini sangat mendukung barista Indonesia untuk lebih profesinal dalam menghadapi kompetisi barista se-ASEAN ke depan. Menariknya, event ini juga ingin lebih mengenalkan kopi asli Indonesia. Kopi yang digunakan adalah berbagai kopi nusantara yang telah disiapkan oleh Wahana Estate dan Common Grounds.
Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah perdana, karena dinilai salah satu negara yang unggul sebagai produsen kopi terbesar dunia dan dipandang mempunyai kualitas biji-biji kopi terbaik. Ke depannya, kejuaraan ini juga diharapkan mampu semakin meningkatkan popularitas kopi Indonesia di mata dunia.
Selama kompetisi, seluruh tim peserta yang berasal dari Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Laos dan Vietnam diberi waktu terbatas untuk menyajikan racikan kopi terbaik mereka, mulai dari espresso, long black, cappucinno, minuman signature, hingga cafe latte art.
Hasil kerja mereka dinilai oleh tim juri, yang terdiri dari Justin Metcalf, Sean Edwards serta John Chandra. "Yang dinilai adalah penampilan kopi mereka, rasa, temperatur minuman, kecepatan, waktu, kerja tim. Membuat 15 minuman dalam 10 menit, sangat menantang," kata John.
Deputy Secretary General ASEAN, Yang Mulia Dr. AKP Mochtan didapuk sebagai tamu kehormatan untuk menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Kehadiran Dr. AKP Mochtan pun disambut positif oleh President ASEAN Coffee Federation, Mr Victor Mah.
"Adalah sebuah kehormatan bagi kami dapat mengundang Yang Mulia Dr. AKP Mochtan, Deputy Secretary General, Community & Corporate Affairs dari Kantor Sekretariat ASEAN pada kompetisi perdana di tingkat ASEAN ini," ujar Mr Victor Mah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
"ASEAN Coffee Federation didirikan dengan tujuan meningkatkan industri kopi di Asia Tenggara. Kolaborasi yang erat dengan Kantor Sekretariat ASEAN membuat kami dapat bekerja bersama untuk mensukseskan cita-cita memajukan industri kopi ASEAN ini," sambungnya.
Sementara itu, perwakilan Javaroma, Marcello Renzulli melihat bahwa kopi Indonesia saat ini sudah semakin dikenal luas. Bahkan, Indonesia kerap disebut sebagai rumah dari kopi-kopi terbaik (home of finest coffee).
"Beberapa negara lain seperti Brazil atau Amerika Tengah juga memiliki kopi-kopi unggulan yang dikenal dunia, namun kopi tersebut cenderung terpusat di satu tempat. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak daerah penghasil kopi. Ini harus dipromosikan," kata dia.
Selain menghadirkan persaingan tim-tim barista terbaik Asia Tenggara, kejuaraan yang digelar sejak Jumat (26/7) ini juga menampilkan barista selebritas seperti Mikael Jasin, juara keempat Kejuaraan Barista Dunia 2019. Kemudian, Juara lomba Indonesia Latte Art Championship 2019, Restu Sadam Hasan; John Ting, juara Singapore National Barista Championship, 2005, 2008 dan 2015; serta masih banyak nama terkenal lainnya.
Mereka menggondol gelar juara dengan menyisihkan tim barista tuan rumah Indonesia di partai puncak kejuaraan yang berlangsung dalam event expo makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Food & Hotel Indonesia (FHI) 2019 di Hall B3 Jakarta Internasional EXPO Kemayoran, Jakarta, Sabtu (27/7) sore tersebut.
Menempati posisi runner-up, tim barista Indonesia pun berhak mendapatkan hadiah sebesar USD3.000. Kejuaraan tim barista perdana ini diikuti total 16 tim yang terdiri dari 64 barista andal dari tujuh negara Asia Tenggara. Sedangkan total hadiah yang diperebutkan adalah senilai USD10.000.
Salah satu juri dalam gelaran ini, John Chandra mengungkapkan bahwa kompetisi ini sangat mendukung barista Indonesia untuk lebih profesinal dalam menghadapi kompetisi barista se-ASEAN ke depan. Menariknya, event ini juga ingin lebih mengenalkan kopi asli Indonesia. Kopi yang digunakan adalah berbagai kopi nusantara yang telah disiapkan oleh Wahana Estate dan Common Grounds.
Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah perdana, karena dinilai salah satu negara yang unggul sebagai produsen kopi terbesar dunia dan dipandang mempunyai kualitas biji-biji kopi terbaik. Ke depannya, kejuaraan ini juga diharapkan mampu semakin meningkatkan popularitas kopi Indonesia di mata dunia.
Selama kompetisi, seluruh tim peserta yang berasal dari Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Laos dan Vietnam diberi waktu terbatas untuk menyajikan racikan kopi terbaik mereka, mulai dari espresso, long black, cappucinno, minuman signature, hingga cafe latte art.
Hasil kerja mereka dinilai oleh tim juri, yang terdiri dari Justin Metcalf, Sean Edwards serta John Chandra. "Yang dinilai adalah penampilan kopi mereka, rasa, temperatur minuman, kecepatan, waktu, kerja tim. Membuat 15 minuman dalam 10 menit, sangat menantang," kata John.
Deputy Secretary General ASEAN, Yang Mulia Dr. AKP Mochtan didapuk sebagai tamu kehormatan untuk menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Kehadiran Dr. AKP Mochtan pun disambut positif oleh President ASEAN Coffee Federation, Mr Victor Mah.
"Adalah sebuah kehormatan bagi kami dapat mengundang Yang Mulia Dr. AKP Mochtan, Deputy Secretary General, Community & Corporate Affairs dari Kantor Sekretariat ASEAN pada kompetisi perdana di tingkat ASEAN ini," ujar Mr Victor Mah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
"ASEAN Coffee Federation didirikan dengan tujuan meningkatkan industri kopi di Asia Tenggara. Kolaborasi yang erat dengan Kantor Sekretariat ASEAN membuat kami dapat bekerja bersama untuk mensukseskan cita-cita memajukan industri kopi ASEAN ini," sambungnya.
Sementara itu, perwakilan Javaroma, Marcello Renzulli melihat bahwa kopi Indonesia saat ini sudah semakin dikenal luas. Bahkan, Indonesia kerap disebut sebagai rumah dari kopi-kopi terbaik (home of finest coffee).
"Beberapa negara lain seperti Brazil atau Amerika Tengah juga memiliki kopi-kopi unggulan yang dikenal dunia, namun kopi tersebut cenderung terpusat di satu tempat. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki banyak daerah penghasil kopi. Ini harus dipromosikan," kata dia.
Selain menghadirkan persaingan tim-tim barista terbaik Asia Tenggara, kejuaraan yang digelar sejak Jumat (26/7) ini juga menampilkan barista selebritas seperti Mikael Jasin, juara keempat Kejuaraan Barista Dunia 2019. Kemudian, Juara lomba Indonesia Latte Art Championship 2019, Restu Sadam Hasan; John Ting, juara Singapore National Barista Championship, 2005, 2008 dan 2015; serta masih banyak nama terkenal lainnya.
(nug)