BTS Berhasil Taklukkan Musik Dunia

Selasa, 13 Agustus 2019 - 08:53 WIB
BTS Berhasil Taklukkan...
BTS Berhasil Taklukkan Musik Dunia
A A A
SEOUL - Perjuangan musisi Korea Selatan (Korsel), seperti BTS, menaklukan industri musik dunia bukan tanpa usaha keras. Tetapi, mereka juga dibantu oleh pemerintah dan berbagai pihak.

Band yang memimpin gelombang musik pop Korea memcapai prestasi global mereka menjadi menempatkan album mereka pada tangga lagu Billboard, masuk dalam nominasi Grammy 2019, dan konser dari Los Angeles hingga Paris. Mereka juga tampil berbagai acara televisi di Eropa, seperti Britain’s Got Talent. Mereka juga tampil di 70.000 penggemarnya di Wembley Stadium. Itu menjadi prestasi yang impresif.

K-pop mengguncang Korsel beberapa tahun lalu. Kemudian, musik mereka merambah ke negara-negara Asia lainnya, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, China, hingga Indonesia. Melalui media sosial, geliat K-pop juga semakin memuncak. Bahkan, musik mereka juga pelan-pelan disukai di Eropa dan masuk ke benua Amerika.

“Pada awal abad 21, media tradisional di negara-negara Barat tidak memperhatikan fenomena boy band Asia, khusus di Korea,” kata John Duerden, jurnalis dan pemangat industri musik Korsel. “Tapi, media sosial mengizinkan BTS diakses oleh jutaan penggemarnya,” imbuhnya.

Teknologi modern mengizinkan band Korsel mendapatkan kesuksesan internasional. BTS kerap menyanyi dengan bahasa Korea dengan selingan bahasa Inggris sehingga mudah populer. Video musik mereka juga menampil kesan yang menghibur dan dilengkapi dengan tarian. Konser mereka juga selalu spektakuler dengan puluhan ribu penggemar mereka.

Dominasi K-Pop dengan diwakili BTS juga mampu menenggelamkan Jepang yang sebelumnya menjadi kekuatan musik di Asia. Jepang justru menjadi pasar bagi BTS dan kawan-kawannya. Ada kesan kalau Korsel memang semakin agresif dalam membentuk pasar di luar negeri untuk ekspor budaya. Itu dibuktikan dengan anggota bank bisa berbahasa Inggris, China, dan Jepang.

Namun, komersialisasi yang semakin kencang di industri K-pop dianggap menurunkan kreativitas mereka. Menurut kritikus musik Jung Min-jae, pasar musik telah pada titik abnormal di mana banyak agensi membuat versi berbeda dari banyak album. Akibatnya, banyak duplikasi. "Prioritas utama adalah konten musik," katanya.

Jung mempertanyakan, berapa banyak grup K-pop yang akan dikenal dalam 10 tahun mendatang. "Jika industri K-pop tidak melakukan terobosan, pendengar akan cepat lelah mendengarkan lagu dan K-pop bisa saja akan luntur ditelan sejarah,"katanya dilansir Korea Times.

Terus bagaimana masa depan K-Pop? Jung mengungkapkan tirani K-Pop BTS yang mampu menaklukkan tangga lagu Billboard pada 2018. Mereka aktif memainkan peran dalam musik mereka sejak 2013.

“BTS memasukkan cerita mereka dalam lagu-lagunya. Mereka memproduksi album yang saling terkoneksi satu sama lain,” kata Jung. “Timnya juga menyiapkan kontek untuk film live-concert dan dokumenter yang ditayangkan di YouTube.”

Lirik lagi BTS cenderung fokus pada komentar personal dan sosial, terkadang juga bertemakan kesehatan mental, permasalahan anak sekolah, dan individualisme. Lagu mereka cenderung merepresentasikan pengalaman anak muda di Korsel. Mereka juga mempertanyakan apatisme sosial di Korea. Bahkan, lagunya juga mengkritik sistem pendidikan di Korsel yang cenderung memperhatikan kasta.

Dia memuji BTS bisa menjadi preseden baik untuk memperkuat kekuatan dan pengaruh industri musik K-pop. Jung memprediksi 2019 menjadi tahun penentuan bagi K-Pop, karena banyaknya grup musik baru yang memulai debut.

BTS, mengambil libur panjang dalam enam tahun terakhir. Manajer BTS pun meminta para penggemar BTS untuk menghargai privasi mereka. Itu diungkapkan oleh agensi mereka, Big Hit Entertainment. “BTS akan memperpanjang periode istirahat dan santainya,” demikian keterangan Big Hit pada akun Twitter mereka. (Andika Hendra M)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7005 seconds (0.1#10.140)