Raih Penghargaan, Livi Zheng Makin Bersemangat Angkat Keragaman Budaya Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Sutradara muda Livi Zheng meraih penghargaan dalam acara penganugerahan apresiasi Prestasi Pancasila 2019 kategori Seni Budaya dalam gelaran Konser Kebangsaan di The Tjolomadoe, Solo, belum lama ini. Melalui penghargaan teranyar yang diterimanya itu, Livi Zheng semakin bersemangat dalam berkarya menelurkan karya film yang mengangkat keragaman budaya Tanah Air.
Dalam penganugerahan itu, Livi Zheng bersama pelaku seni budaya lainnya dianggap mengharumkan nama bangsa dan mengamalkan Pancasila, seperti penyanyi legendaris Iwan Fals, aktor senior Slamet Rahardjo, Didi Nini Thowok, Toety Heraty, pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen, Addie MS dan sederet pelaku seni budaya lain.
Tak puas dengan yang telah dilakukannya saat ini, sesudah menelurkan film Bali: Beats of Pradise, Livi pun berkolaborasi dengan Pusat Film Nasional dan Balai Pustaka untuk menggarap film Sabai Nan Alui, film mengenai budaya Minang.
"Ini penghargaan yang akan membuatku terus bersemangat membuat karya film, dan ke depan akan terus berkarya mengangkat budaya dan seni Indonesia di mana akan angkat silat Sabai Nan Alui, makanya sekarang dalam beberapa bulan belajar koreo silat Minang," ujar Livi Zheng kepada SINDO.
Sebelum menerima penghargaan, Livi sempat menjadi pembicara dalam acara seminar Pancasila sebagai Platform Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang merupakan rangkaian acara Apresiasi Pancasila 2019 tersebut. Dia bersama narasumber lain berbagi pengalaman menjadi seorang Indonesia yang tinggal di luar negeri kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret, Solo.
Wanita kelahiran Malang 3 April 1989 itu berkisah, meski sudah sejak Sekolah Menengah Pertama atau sekitar 15 tahun lalu meninggalkan Tanah Air guna bermukim di Beijing, China kemudian Los Angeles, Amerika Serikat, namun hatinya tetap hanya untuk Indonesia.
"Sesibuk apapun pekerjaan saya di luar negeri, saya tetap Indonesia. Karya-karya saya selalu menampilkan sisi keindonesiaan," tegas Livi yang disambut tepuk tangan mahasiswa.
"Tentunya bangga dan senang bisa berbagi pengalaman penerapan Pancasila dalam kehidupan bersama adik-adik mahasiswa yang semoga bisa memberikan semangat dan inspirasi bagi mereka untuk wujudkan cita-citanya," sembung pecinta kuliner asli Indonesia, seperti rawon, soto, dan sop buntut ini.
Dalam penganugerahan itu, Livi Zheng bersama pelaku seni budaya lainnya dianggap mengharumkan nama bangsa dan mengamalkan Pancasila, seperti penyanyi legendaris Iwan Fals, aktor senior Slamet Rahardjo, Didi Nini Thowok, Toety Heraty, pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen, Addie MS dan sederet pelaku seni budaya lain.
Tak puas dengan yang telah dilakukannya saat ini, sesudah menelurkan film Bali: Beats of Pradise, Livi pun berkolaborasi dengan Pusat Film Nasional dan Balai Pustaka untuk menggarap film Sabai Nan Alui, film mengenai budaya Minang.
"Ini penghargaan yang akan membuatku terus bersemangat membuat karya film, dan ke depan akan terus berkarya mengangkat budaya dan seni Indonesia di mana akan angkat silat Sabai Nan Alui, makanya sekarang dalam beberapa bulan belajar koreo silat Minang," ujar Livi Zheng kepada SINDO.
Sebelum menerima penghargaan, Livi sempat menjadi pembicara dalam acara seminar Pancasila sebagai Platform Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang merupakan rangkaian acara Apresiasi Pancasila 2019 tersebut. Dia bersama narasumber lain berbagi pengalaman menjadi seorang Indonesia yang tinggal di luar negeri kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret, Solo.
Wanita kelahiran Malang 3 April 1989 itu berkisah, meski sudah sejak Sekolah Menengah Pertama atau sekitar 15 tahun lalu meninggalkan Tanah Air guna bermukim di Beijing, China kemudian Los Angeles, Amerika Serikat, namun hatinya tetap hanya untuk Indonesia.
"Sesibuk apapun pekerjaan saya di luar negeri, saya tetap Indonesia. Karya-karya saya selalu menampilkan sisi keindonesiaan," tegas Livi yang disambut tepuk tangan mahasiswa.
"Tentunya bangga dan senang bisa berbagi pengalaman penerapan Pancasila dalam kehidupan bersama adik-adik mahasiswa yang semoga bisa memberikan semangat dan inspirasi bagi mereka untuk wujudkan cita-citanya," sembung pecinta kuliner asli Indonesia, seperti rawon, soto, dan sop buntut ini.
(nug)