Semakin Digemari, aT Perkenalkan Lima Bahan Utama K-Food
A
A
A
JAKARTA - Bukan hanya musik K-pop, aneka hidangan asal Korea Selatan dewasa ini cukup digemari masyarakat muda Indonesia. Restoran-restoran yang menyajikan makanan Korea juga dengan mudah ditemui di hampir tiap mall di kota-kota di Indonesia.
Kondisi itu pun mendorong pemerintah Korea untuk makin gencar mempromosikan aneka kuliner Korea dengan berbagai macam program yang seru. Mereka melalui Kementerian Urusan Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea bekerjasama dengan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp. (aT) menentukan jenis-jenis bahan khusus masakan Korea yang dibawa untuk diperkenalkan lebih intens kepada masyarakat Indonesia.
Selama kegiatan Juli-Agustus ini, mereka pun menampilkan lima bahan utama dalam K-Food, yakni Kimchi, Omija, Ginseng Merah, Jamur dan Stroberi. Dan berikut ulasan masing-masing bahan utama tersebut sebagaimana keterangan dari Agro-Fisheries & Food Trade Corp yang diterima SINDOnews.
1. Kimchi
Kimchi merupakan makanan wajib orang Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang berasa asam pedas. Sayuran (utamanya sawi putih) setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu paduan krill (udang rebon), kecap ikan, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah.
Orang Korea tidak bisa lepas dari kimchi. Keterikatan dengan kimchi tampak sering muncul di acara televisi maupun serial drama Korea, sehingga makin populer di mana-mana. Bahkan, orang Korea setiap 22 November merayakan hari khusus Kimchi Day. Menurut penelitian lokal, kimchi yang dibuat pada tanggal tersebut memiliki rasa yang lebih lezat.
2. Omija
aT khusus memperkenalkan omija sebagai bahan andalan untuk K-Food. Buah unik yang hanya ada di Korea ini dapat dinikmati di aneka hidangan juga minuman nan lezat.
Di Korsel, buah omija banyak terdapat di kawasan Mungyeong. Di sini terdapat tempat rekreasi bernama Mungyeong Omija Chehomchon atau Mungyeong Omija Valley, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menarik sekaligus mengetahui lebih banyak soal buah omija.
Omija merupakan buah berbentuk seperti berry yang memiliki lima kombinasi rasa. O berarti lima, mi berarti rasa, dan ja berarti buah, yang berarti dalam satu buah omija terdapat lima rasa manis, asin, pahit, asam, dan pedas.
Berkat lima kombinasi rasanya, buah omija juga lazim diolah menjadi beberapa minuman, serta menjadi campuran untuk berbagai hidangan hangat. Untuk minuman, di antaranya Omija-cha (teh omija, dibuat dari buah Omija yang dikeringkan, bukan daun), Omija Hwachae (sari buah omija), buah direndam dan air rendamannya diminum sebagai sari buah+madu.
Sedangkan omija untuk hidangan, di antaranya mul kimchi, kimchi berkuah dengan cita rasa asam, manis, dan segar, dakgalbi, ayam tumis dengan cita rasa manis dan pedas, tteokbokki, kue beras khas Korea, hingga bibimbap, nasi campur ala Korea, semua dilengkapi dengan omija gochujang.
Semua hidangan hangat tersebut bisa disajikan dengan mencampurkan buah omija yang akan menambah rasa dan juga menjadikannya lebih sehat.
3. Ginseng Merah
Bukan tanpa alasan jika Korsel disebut-sebut sebagai Negara Ginseng. Tanaman ginseng merah yang dikenal sulit ditanam dan langka justru tumbuh subur di negara ini. Salah satu tempat yang menjadi rumah bagi tanaman ginseng adalah Punggi, Korea. Ginseng merah cocok tumbuh di sana karena berada di ketinggian 400-500 meter di atas permukaan laut, beriklim sejuk, dan tanahnya juga subur.
Ginseng merah dipercaya sangat berkhasiat. Dibanding dengan ginseng jenis lain, ginseng merah mengandung lebih banyak ginsenoside — zat aktif utama pada ginseng. Ginsenoside memiliki struktur kimia yang sama dengan hormon manusia, yang membuat ginsenoside dapat membantu mengendalikan aktivitas hormon dan menstabilkan kinerja saraf. Selain itu, ginsenoside juga dapat memengaruhi tekanan darah, produksi insulin, serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain proses penanaman yang membutuhkan waktu empat sampai enam tahun, proses esktraksi Ginseng Merah juga tidak bisa sembarangan. Ginseng merah yang sudah dipanen, harus dipotong bagian yang keras. Kemudian agar tidak mudah busuk, ginseng merah akan di-steam dan dikeringkan dengan menggunakan 3 jenis batu yang berbeda: Charcoal (batu areng), loess, dan elvan stone. Selain mempercepat proses pengeringan, ketiga batu ini juga dapat membuat khasiat ginseng merah bertambah.
4. Jamur
Dua jamur yang terkenal di Korea adalah enoki dan king oyster. Salah satu pabrik di Korea yang cukup terkenal memproduksi dua jamur tersebut adalah Green Co. Green Co dikenal sebagai pabrik sekaligus farm jamur terbaik di Korea Selatan. Dalam sehari, pabrik ini bisa memproduksi delapan ton jamur.
Dengan teknologi yang canggih, jamur hasil produksi Green Co sukses diekspor ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Tak heran bila di beberapa supermarket Indonesia, jamur merek Green Co paling mudah dijumpai.
Berbeda dengan ginseng yang lebih banyak diproduksi sebagai obat herbal hingga menjadi bahan produksi untuk produk-produk skin care, di Korea Selatan jamur lebih banyak diolah menjadi aneka makanan mulai dari salad, hot pot, campuran tteokbokki, dan lainnya.
Korsel juga telah sukses mengekspor tanaman ini ke-10 negara. Selain kualitasnya yang tinggi, jamur asal Korsel juga kaya akan manfaat yang baik untuk kesehatan. Hal itu menjadi alasan mengapa Menteri Urusan Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea, bersama Korea Argo-Fisheries & Food Trade Corp (aT), ingin mengenalkan ginseng merah dan jamur Korsel secara lebih luas ke pasar Indonesia.
5. Stroberi di K-Food
Buah stroberi merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat Korea. Mereka sering menyantapnya secara langsung tanpa tambahan gula ataupun madu sedikit pun. Hal ini dikarenakan stroberi asal Korsel memiliki keunikan rasa yang lebih manis.
"Buah Stroberi termasuk yang dipilih institusinya dalam meperkenalkan produk makanan Korea di Indonesia. Kami menghadirkan serangkaian video promosi hasil kreasi bersama influencer asal Indonesia, guna mengenalkan makanan Korea, seperti stroberi, ginseng merah, kimchi dan Omija," President dan CEO Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp. (aT), Lee Byung-ho.
Sementara itu, Direktur aT Food Export, Shin Hyun Gon menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan ekspansi pada pasar ekspor dan memudahkan masyarakat Indonesia mendapatkan dan mengonsumsi produk makanan Korea dengan kemitraan bersama pemasaran online Indonesia.
"Hal itu bisa dilakukan melalui sistem pemasaran dan promosi yang efektif, sebagai bagian dari jaringan distribusi terbaru di negara-negara ASEAN," sambungnya.
Dalam upayanya, aT telah menyebarkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang produk makanan dari Korea melalui media sosial seperti Facebook, Instagram dan YouTube guna mengait konsumen di kisaran usia 20-30 tahunan. Indonesia merupakan satu dari beberapa negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia dan termasuk lima besar untuk penggunaan sosial media di Asia Pacific.
Sebagai peningkatan pemahaman konsumen tentang pertanian Korea melalui serangkaian video bergaya Korea, institusi itu menggandeng dua influencer Indonesia, yakni Michimomo dan Anakondo. Video itu pun bisa disaksikan di kanal YouTube Michimomo, Anakondo dan K-Food (Taste of love K-food).
Kondisi itu pun mendorong pemerintah Korea untuk makin gencar mempromosikan aneka kuliner Korea dengan berbagai macam program yang seru. Mereka melalui Kementerian Urusan Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea bekerjasama dengan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp. (aT) menentukan jenis-jenis bahan khusus masakan Korea yang dibawa untuk diperkenalkan lebih intens kepada masyarakat Indonesia.
Selama kegiatan Juli-Agustus ini, mereka pun menampilkan lima bahan utama dalam K-Food, yakni Kimchi, Omija, Ginseng Merah, Jamur dan Stroberi. Dan berikut ulasan masing-masing bahan utama tersebut sebagaimana keterangan dari Agro-Fisheries & Food Trade Corp yang diterima SINDOnews.
1. Kimchi
Kimchi merupakan makanan wajib orang Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang berasa asam pedas. Sayuran (utamanya sawi putih) setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu paduan krill (udang rebon), kecap ikan, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah.
Orang Korea tidak bisa lepas dari kimchi. Keterikatan dengan kimchi tampak sering muncul di acara televisi maupun serial drama Korea, sehingga makin populer di mana-mana. Bahkan, orang Korea setiap 22 November merayakan hari khusus Kimchi Day. Menurut penelitian lokal, kimchi yang dibuat pada tanggal tersebut memiliki rasa yang lebih lezat.
2. Omija
aT khusus memperkenalkan omija sebagai bahan andalan untuk K-Food. Buah unik yang hanya ada di Korea ini dapat dinikmati di aneka hidangan juga minuman nan lezat.
Di Korsel, buah omija banyak terdapat di kawasan Mungyeong. Di sini terdapat tempat rekreasi bernama Mungyeong Omija Chehomchon atau Mungyeong Omija Valley, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menarik sekaligus mengetahui lebih banyak soal buah omija.
Omija merupakan buah berbentuk seperti berry yang memiliki lima kombinasi rasa. O berarti lima, mi berarti rasa, dan ja berarti buah, yang berarti dalam satu buah omija terdapat lima rasa manis, asin, pahit, asam, dan pedas.
Berkat lima kombinasi rasanya, buah omija juga lazim diolah menjadi beberapa minuman, serta menjadi campuran untuk berbagai hidangan hangat. Untuk minuman, di antaranya Omija-cha (teh omija, dibuat dari buah Omija yang dikeringkan, bukan daun), Omija Hwachae (sari buah omija), buah direndam dan air rendamannya diminum sebagai sari buah+madu.
Sedangkan omija untuk hidangan, di antaranya mul kimchi, kimchi berkuah dengan cita rasa asam, manis, dan segar, dakgalbi, ayam tumis dengan cita rasa manis dan pedas, tteokbokki, kue beras khas Korea, hingga bibimbap, nasi campur ala Korea, semua dilengkapi dengan omija gochujang.
Semua hidangan hangat tersebut bisa disajikan dengan mencampurkan buah omija yang akan menambah rasa dan juga menjadikannya lebih sehat.
3. Ginseng Merah
Bukan tanpa alasan jika Korsel disebut-sebut sebagai Negara Ginseng. Tanaman ginseng merah yang dikenal sulit ditanam dan langka justru tumbuh subur di negara ini. Salah satu tempat yang menjadi rumah bagi tanaman ginseng adalah Punggi, Korea. Ginseng merah cocok tumbuh di sana karena berada di ketinggian 400-500 meter di atas permukaan laut, beriklim sejuk, dan tanahnya juga subur.
Ginseng merah dipercaya sangat berkhasiat. Dibanding dengan ginseng jenis lain, ginseng merah mengandung lebih banyak ginsenoside — zat aktif utama pada ginseng. Ginsenoside memiliki struktur kimia yang sama dengan hormon manusia, yang membuat ginsenoside dapat membantu mengendalikan aktivitas hormon dan menstabilkan kinerja saraf. Selain itu, ginsenoside juga dapat memengaruhi tekanan darah, produksi insulin, serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain proses penanaman yang membutuhkan waktu empat sampai enam tahun, proses esktraksi Ginseng Merah juga tidak bisa sembarangan. Ginseng merah yang sudah dipanen, harus dipotong bagian yang keras. Kemudian agar tidak mudah busuk, ginseng merah akan di-steam dan dikeringkan dengan menggunakan 3 jenis batu yang berbeda: Charcoal (batu areng), loess, dan elvan stone. Selain mempercepat proses pengeringan, ketiga batu ini juga dapat membuat khasiat ginseng merah bertambah.
4. Jamur
Dua jamur yang terkenal di Korea adalah enoki dan king oyster. Salah satu pabrik di Korea yang cukup terkenal memproduksi dua jamur tersebut adalah Green Co. Green Co dikenal sebagai pabrik sekaligus farm jamur terbaik di Korea Selatan. Dalam sehari, pabrik ini bisa memproduksi delapan ton jamur.
Dengan teknologi yang canggih, jamur hasil produksi Green Co sukses diekspor ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Tak heran bila di beberapa supermarket Indonesia, jamur merek Green Co paling mudah dijumpai.
Berbeda dengan ginseng yang lebih banyak diproduksi sebagai obat herbal hingga menjadi bahan produksi untuk produk-produk skin care, di Korea Selatan jamur lebih banyak diolah menjadi aneka makanan mulai dari salad, hot pot, campuran tteokbokki, dan lainnya.
Korsel juga telah sukses mengekspor tanaman ini ke-10 negara. Selain kualitasnya yang tinggi, jamur asal Korsel juga kaya akan manfaat yang baik untuk kesehatan. Hal itu menjadi alasan mengapa Menteri Urusan Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea, bersama Korea Argo-Fisheries & Food Trade Corp (aT), ingin mengenalkan ginseng merah dan jamur Korsel secara lebih luas ke pasar Indonesia.
5. Stroberi di K-Food
Buah stroberi merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat Korea. Mereka sering menyantapnya secara langsung tanpa tambahan gula ataupun madu sedikit pun. Hal ini dikarenakan stroberi asal Korsel memiliki keunikan rasa yang lebih manis.
"Buah Stroberi termasuk yang dipilih institusinya dalam meperkenalkan produk makanan Korea di Indonesia. Kami menghadirkan serangkaian video promosi hasil kreasi bersama influencer asal Indonesia, guna mengenalkan makanan Korea, seperti stroberi, ginseng merah, kimchi dan Omija," President dan CEO Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp. (aT), Lee Byung-ho.
Sementara itu, Direktur aT Food Export, Shin Hyun Gon menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan ekspansi pada pasar ekspor dan memudahkan masyarakat Indonesia mendapatkan dan mengonsumsi produk makanan Korea dengan kemitraan bersama pemasaran online Indonesia.
"Hal itu bisa dilakukan melalui sistem pemasaran dan promosi yang efektif, sebagai bagian dari jaringan distribusi terbaru di negara-negara ASEAN," sambungnya.
Dalam upayanya, aT telah menyebarkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang produk makanan dari Korea melalui media sosial seperti Facebook, Instagram dan YouTube guna mengait konsumen di kisaran usia 20-30 tahunan. Indonesia merupakan satu dari beberapa negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia dan termasuk lima besar untuk penggunaan sosial media di Asia Pacific.
Sebagai peningkatan pemahaman konsumen tentang pertanian Korea melalui serangkaian video bergaya Korea, institusi itu menggandeng dua influencer Indonesia, yakni Michimomo dan Anakondo. Video itu pun bisa disaksikan di kanal YouTube Michimomo, Anakondo dan K-Food (Taste of love K-food).
(nug)