Oprah Mengajar Kepemimpinan, Jolie Fokus Isu Keamanan

NEW YORK - Selebritas dunia ternyata tidak melulu berkutat di dunia peran. Sebagian dari mereka memilih berpartisipasi dalam dunia pendidikan, baik sekadar mengisi seminar atau mengajar. Aktivitas itu antara lain dilakukan Oprah Winfrey, Matthew Mc Conaughey, Spike Lee, James Franco, Angelina Jolie, Maya Angelou, Alec Baldwin.

Bahkan di antara mereka ada yang menjadikan dunia pendidikan sebagai karier serius hingga mendapatkan gelar tertinggi dunia pendidikan. Oprah Winfrey, misalnya, mengajar di Kellogg Graduate School of Management Universitas North western sejak 1990-an. Berkolaborasi dengan Stedman Graham, dia lebih fokus mengajar mata kuliah dinamika kepemimpinan.

Selebritas asal Amerika Serikat (AS) itu tidak pernah mau menerima tugas jika melewati batas deadline. Matthew McConaughey juga memilih menjadi tenaga pendidik secara full-time. Dia bahkan kini telah diangkat menjadi profesor di Universitas Texas, kampus tempat dia dulu kuliah.

McCounaughey mengajar di Fakultas Komunikasi tentang bagaimana sebuah naskah ditransformasi menjadi film. Jumlah mahasiswa McConaughey dalam satu kelas rata-rata sekitar 30 orang. Dia bahkan pernah membawa mahasiswanya untuk melihat langsung bagaimana film Free State of Jones dibuat pada 2016.

Namun selama pengajarannya, McConaughey jarang masuk kelas dan bertatap muka langsung dengan muridnya. Saat ini Spike Lee juga telah diangkat menjadi profesor di Universitas New York (NYU). Dia merupakan pendidik yang berpengalaman sebagai penulis, aktor, sutradara, dan produser.

Lee mulai mengajar tentang pembuatan film pada 1991 di Universitas Harvard. Dia kemudian menjadi dekan di Fakultas Kesenian NYU. Dua tahun yang lalu supermodel Tyra Banks juga mengajar tentang cara menciptakan dan mengelola merek pribadi, baik di media tradisional atau pun modern, tentang persaingan dengan merek lain dan strategi mempertahankannya di Stanford Graduate School of Business.

Dia mengajar sekitar 25 mahasiswa pascasarjana. James Franco juga pernah mengajar di beberapa perguruan tinggi, mulai dari Universitas Columbia, NYU, Universitas California, Universitas Los Angeles (UCLA) hingga Institut Kesenian California. Di UCLA, dia mengajar penulisan naskah film dan dianggap sebagai salah satu pengajar terfavorit dan paling berpengalaman.

“Dia merupakan pendidik yang mencintai pekerjaannya. Sebagai seorang pendidik, dia juga bersikap sederhana dan mematuhi semua aturan seperti guru pada umumnya,” ujar seorang muridnya, Nicolas Curcio, kepada LA Weekly. “Dia juga mudah untuk diajak berdiskusi dan tidak pernah menghindari para mahasiswa,” sebutnya.

Bagaimanapun karier di dunia pendidikan tidak semuanya berjalan mulus. Pada tahun lalu mantan mahasiswa Franco menggugat Rabbit Bandini Productions miliknya dan Point Grey Picture milik aktor Seth Rogen karena dituduh tidak menyertakan namanya dalam daftar kredit film The Disaster Artist 2017.

Angelina Jolie juga pernah menjadi pengisi acara seminar. Meski tidak terobsesi menjadi pengajar secara penuh, bintang film Maleficent itu juga sempat ditunjuk sebagai visiting professor di London School of Economics and Political Science pada 2018. Dia fokus mengajar tentang keamanan, perda maian, dan perempuan.

Berbeda dengan Jolie, aktivis dan penulis Maya Angelou sangat ambisius mengejar cita-citanya menjadi pengajar. Dia mulai mengajar di Wake Forest University pada 1973 sampai akhir hayatnya pada 2014. Selama di sana dia mengajar mata kuliah puisi, literatur dan politik, serta kebudayaan Afrika dan dampaknya terhadap AS.

Melalui pengalaman mengajar, Angelou mengaku mendapatkan banyak pelajaran baru. “Saya bukanlah seorang penulis yang mencoba mengajar, tapi saya adalah pengajar yang mencoba menulis. Saya harus bekerja di Wake Forest University untuk mengetahui itu,” ujar Angelou selama wawancara dengan USA Today pada 2008.

Alec Baldwin juga pernah mengajar mata kuliah akting di Stony Brook University meski hanya sebentar. Bersama aktris dan dosen Bethany Caputo, aktor 30 Rock itu melakukan pengajaran intensif yang hanya fokus pada monolog dan teknik akting. Kelas itu hanya berlansung dua hari pada Juli 2016 dan disebut bersifat eksklusif. (Muh Shamil)