4 Tips Memilih Skincare, Mulai Sertifikat BPOM hingga Dokter
A
A
A
JAKARTA - Wanita kerap mudah terpengaruh dengan beragam produk skincare yang memiliki banyak manfaat, tanpa melihat keamanan produk itu sendiri. Efeknya, hasilnya tidak memuaskan, bahkan bisa saja merusak kulit.
Sebagian perempuan pun juga memilih skincare dengan harga murah, baik yang lokal maupun internasional. Padahal, hal utama yang patut diwaspadai adalah keamanannya ketika membeli skincare.
Agar tidak mudah tertipu, ada beberapa cara agar skincare yang diinginkan sesuai dengan manfaat dan kualitas yang dibutuhkan. Anda bisa membandingkan konsentrat skincare yang benar dan ‘abal-abal’, maksudnya tidak bersertifikasi halal, tidak memeiliki BPOM, tapi berani edar di pasaran dengan klaim produk keluaran dokter spesialis.
Helwa mencermati hal ini, produk kecantikan ini memiliki 2 produk yang mendapatkan sertifikasi aman dari BPOM, lembaga yang mengesahkan aman atau tidaknya makanan dan obat-obatan untuk dikonsumsi.
Selain itu, ada sebuah video dokter kecantikan yang tengah mengaduk tiga hingga empat krim tak bersertifikat hadir dengan cairan tertentu. Perbedaannya sangat jelas, krim dengan BPOM akan berubah konsistensinya menjadi lebih cerah berwarna oranye di akhir proses. Sementara krim-krim abal-abal itu tetap saja berwarna gelap, pekat dan susah diaduk akibat konsistensinya yang mengandung unsur-unsur berbahaya seperti merkuri atau hidroquinon. Lihat, cium dan rasakan teksturnya.Nah, sebagai pengguna skincare, wanita harus ekstra hati-hati mempercayakan diri kepada produk kecantikan. Pembelian yang disediakan jika hanya via onlineshop saja, itu tidak cukup. Ada banyak jenis perawatan yang membuthkan bimbingan dokter spesialis. Untuk itu, ada baiknya memilih produk dari merk-merk yang juga memiliki kliniknya sendiri. Selain membeli produk, juga harus mengagendakan konsultasi berkala. Untuk jelasnya, berikut cara memilih skincare sebelum mengaplikasikannya pada kulit.
1. BPOM
BPOM itu tidak mengeluarkan satu izin untuk semua produk. Jadi, cek dan ricek, apakah semua produk tersebut sudah ada tambahan nomor seri BPOM? Jangan sampai Anda membeli serangkaian perawatan lengkap, tetapi rupanya night cream yang ada didalmnya belum lolos BPOM.
2. Memiliki klinik kecantikan
Produk yang dikeluarkan oleh klinik kecantikan sudah pasti terjamin keamanannya. Dokter akan menyarankan produk sesuai dengan kebutuhan kulit Anda. Untuk itu, sebelum membeli disarankan berkonsultasi kepada dokter yang praktek di klinik tersebut.
3. Tempat produksi
Sebagai customer kekinian, Anda harus jeli menelusuri produk-produk yang di beli. Perusahaan kosmetik yang benar dan resmi sudah pasti akan mencantumkan nama dan alamat pabrik tempat mereka memproduksi. Sehingga produk-produk tersebut bukan rekayasa.
4. Nama dokter tidak disembunyikan
Untuk produk-produk yang merupakan racikan dokter, sudah pasti harus mencantumkan nama dan gelar dokternya. Biasanya tertera pula informasi tambahan lokasi klinik atau tempat praktek dokter tersebut.
Selain itu, di era sekarang ini Anda dapat menelusuri berbagai review para beauty vlogger atau dokter-dokter yang ada di social media. Mereka banyak mengedukasi masyarakat, terutama perihal cara membedakan krim yang aman dan tidak. Bahkan mereka tidak segan-segan menyebut beberapa krim di pasaran yang yang patut diwaspadai seperti krim bermerk NH, Helwa, TML dan masih banyak lagi.
Sebagian perempuan pun juga memilih skincare dengan harga murah, baik yang lokal maupun internasional. Padahal, hal utama yang patut diwaspadai adalah keamanannya ketika membeli skincare.
Agar tidak mudah tertipu, ada beberapa cara agar skincare yang diinginkan sesuai dengan manfaat dan kualitas yang dibutuhkan. Anda bisa membandingkan konsentrat skincare yang benar dan ‘abal-abal’, maksudnya tidak bersertifikasi halal, tidak memeiliki BPOM, tapi berani edar di pasaran dengan klaim produk keluaran dokter spesialis.
Helwa mencermati hal ini, produk kecantikan ini memiliki 2 produk yang mendapatkan sertifikasi aman dari BPOM, lembaga yang mengesahkan aman atau tidaknya makanan dan obat-obatan untuk dikonsumsi.
Selain itu, ada sebuah video dokter kecantikan yang tengah mengaduk tiga hingga empat krim tak bersertifikat hadir dengan cairan tertentu. Perbedaannya sangat jelas, krim dengan BPOM akan berubah konsistensinya menjadi lebih cerah berwarna oranye di akhir proses. Sementara krim-krim abal-abal itu tetap saja berwarna gelap, pekat dan susah diaduk akibat konsistensinya yang mengandung unsur-unsur berbahaya seperti merkuri atau hidroquinon. Lihat, cium dan rasakan teksturnya.Nah, sebagai pengguna skincare, wanita harus ekstra hati-hati mempercayakan diri kepada produk kecantikan. Pembelian yang disediakan jika hanya via onlineshop saja, itu tidak cukup. Ada banyak jenis perawatan yang membuthkan bimbingan dokter spesialis. Untuk itu, ada baiknya memilih produk dari merk-merk yang juga memiliki kliniknya sendiri. Selain membeli produk, juga harus mengagendakan konsultasi berkala. Untuk jelasnya, berikut cara memilih skincare sebelum mengaplikasikannya pada kulit.
1. BPOM
BPOM itu tidak mengeluarkan satu izin untuk semua produk. Jadi, cek dan ricek, apakah semua produk tersebut sudah ada tambahan nomor seri BPOM? Jangan sampai Anda membeli serangkaian perawatan lengkap, tetapi rupanya night cream yang ada didalmnya belum lolos BPOM.
2. Memiliki klinik kecantikan
Produk yang dikeluarkan oleh klinik kecantikan sudah pasti terjamin keamanannya. Dokter akan menyarankan produk sesuai dengan kebutuhan kulit Anda. Untuk itu, sebelum membeli disarankan berkonsultasi kepada dokter yang praktek di klinik tersebut.
3. Tempat produksi
Sebagai customer kekinian, Anda harus jeli menelusuri produk-produk yang di beli. Perusahaan kosmetik yang benar dan resmi sudah pasti akan mencantumkan nama dan alamat pabrik tempat mereka memproduksi. Sehingga produk-produk tersebut bukan rekayasa.
4. Nama dokter tidak disembunyikan
Untuk produk-produk yang merupakan racikan dokter, sudah pasti harus mencantumkan nama dan gelar dokternya. Biasanya tertera pula informasi tambahan lokasi klinik atau tempat praktek dokter tersebut.
Selain itu, di era sekarang ini Anda dapat menelusuri berbagai review para beauty vlogger atau dokter-dokter yang ada di social media. Mereka banyak mengedukasi masyarakat, terutama perihal cara membedakan krim yang aman dan tidak. Bahkan mereka tidak segan-segan menyebut beberapa krim di pasaran yang yang patut diwaspadai seperti krim bermerk NH, Helwa, TML dan masih banyak lagi.
(tdy)