Cantiknya Kain Tenun NTT di Jakarta Fashion Week 2020

Rabu, 23 Oktober 2019 - 03:33 WIB
Cantiknya Kain Tenun NTT di Jakarta Fashion Week 2020
Cantiknya Kain Tenun NTT di Jakarta Fashion Week 2020
A A A
JAKARTA - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Dekranasda NTT) turut berpartisipasi dalam ajang Jakarta Fashion Week 2020. Pada gelaran ini, sebanyak 50 outfit ready to wear etnik glamor berbahan kain tenun tradisional NTT dengan motif dan teknik tenun masing-masing ditampilkan dengan keunikannya.

Koleksi yang diperagakan di panggung JFW 2020 ini merupakan karya desainer-desainer lokal yang semuanya berasal dari tujuh kabupaten, seperti Flores, Sumba Timor dan Lembata, khususnya dari Kabupaten Sumba Barat, Sumba Timur, Lembata, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan dan Belu. Desainer lokal ini sudah melewati rangkaian proses pembinaan oleh desainer nasional papan atas yaitu Defrico Audy.

Cantiknya Kain Tenun NTT di Jakarta Fashion Week 2020


"Ajang ini menjadi salah satu dari berbagai upaya kami dalam mempromosikan produk tenun NTT dalam rangka perluasan pangsa pasar, baik di dalam maupun luar negeri," ujar Ketua Dekrasnada NTT, Julie Sutrisno Laiskodat saat acara Jakarta Fashion Week 2020, Selasa (22/10).

Total 50 look karya desainer daerah NTT ini semakin cantik berkat arahan dari desainer yang giat memberikan pendampingan. "Dalam proses pembuatan tenun untuk pagelaran ini, selain pengrajin tenun dari seluruh wilayah NTT, kami juga turut melibatkan pelajar dari SMK sehingga dapat diteruskan dan dikembangkan oleh generasi muda," terang Julie.

Sementara, mengusung tema Etnik Glamor dengan menggunakan material dasar berupa kain tenun NTT dan kombinasi bahan lainnya, gelaran ini menampilkan rangkain koleksi berupa gaun yang cantik dan anggun. Koleksi dari tujuh desainer tersebut memiliki konsep yang etnik kontemporer, namun bernuansa urban dengan sentuhan siluet gaun malam elegan.

Cantiknya Kain Tenun NTT di Jakarta Fashion Week 2020


Selain karya tujuh desainer tersebut, Audy juga menampilkan 20 look koleksinya. Mengusung tema yang sama, desainer yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai The Best Evening Ethnic Dress di Bangkok itu pun berharap dengan koleksi ini masyarakat semakin mengenali kain tenun NTT beserta makna dan filosofi yang terkandung dari motifnya.

"Konsepnya memang lebih ke urban dengan siluet cutting kekinian, namun tetap ada sentuhan kultur dan etnik kontemporer. Kain tenun kami sudah kaya motif sehingga detilnya sangat minimalis yaitu payet bambu untuk mempertegas motif kain," papar Audy.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4535 seconds (0.1#10.140)