Nicolas Ghesquiere Desainer dengan Karya Unik
A
A
A
NICOLAS GHESQUIERE adalah desainer asal Prancis yang pernah bekerja di Balenciaga dan kini menjadi direktur kreatif Louis Vuitton. Setiap koleksinya selalu menampilkan keunikan dalam potongan pola, kecerdasan dalam mengolah bahan, dan kenyamanan saat digunakan.
Laki-laki yang akrab disapa Ghesquiereini lahir di Nord-Pas de Calais, Prancis pada 9 Mei 1971. Ayahnya asal Belgia memiliki bisnis lapangan golf dan menjadi pemimpin kota kecil di Poitevine town, Loudun, tempat Ghesquiere kecil dibesarkan. Sementara ibunya adalah seorang perempuan Prancis sejati yang jatuh cinta pada mode. “Ayah saya dekat dengan dunia olahraga. Karena itulah,saya sudah mahir berbagai cabang olahraga,termasuk menunggang kuda, olahraga pedang, dan berenang,” ujar Ghesquiere,seperti dilansir Vogue.com.
Sang ibu yang begitu mencintai mode, diakui Ghesquiere, turut memengaruhi kecintaannya pada mode. Ghesquiere mengatakan bercita-cita menjadi desainer saat usianya 12 tahun. “Saya rasa, saya mengatakan hal itu karena saya sering melihat ibu memakai busana-busana yang menawan dan saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda,” tutur Ghesquiere.
Sejak usia 12 tahun, Ghesquiere pun mulai rajin membuat sketsa. Dia merancang busana dari gorden milik ibunya, dan membuat anting-anting dari koleksi kristal neneknya.
Dua tahun kemudian, dia memutuskanuntuk magang di rumah mode. Pada usia 14tahun Ghesquiere memperluas ilmumodenya dengan bekerja pada desainerPrancis Agnes B dan kemudian CorinneCobson. “Waktu itu saya merasa modemembutuhkan kerja keras dan sayamemutuskan untuk menyelesaikan sekolahsebelum saya berkonsentrasi pada mode,” ucap Ghesquiere.
Setelah lulus, Ghesquiere muda punkembali menjajal mode. Kali ini dia bekerja dibawah arahan Jean-Paul Gaultier, sebagai asisten. Dua tahun bersama Gaultier, diaber pindah ke Poles, tempat dia mempelajari busana rajut. “Di sinilah saya mulai mengenal label Balenciaga,” ujar Ghesquiere.
Para atasan di Balenciaga seperti Marie-Amelie Sauve dan Nathalie Marrec memberikan pekerjaan di bidang lisensi untuk Balenciaga dan bertanggung jawabuntuk urusan produksi massal. Dia juga mendesain jas pemakaman untuk pasar Jepang. Bakatnya mulai terlihat dan kariernya kemudian meroket saat ditunjuk sebagai direktur kreatif Balenciaga.
Ghesquiere, yang waktu itu baru berusia 25 tahun, menggantikan posisi Josephus Thimister, desainer Belgia yang dipecatkarena tindakan yang melanggar aturanperagaan busana. Di bawah tangan dingin Ghesquiere, perlahan dia mengubah arah Balenciaga menjadi lebih muda tanpa meninggalkan ciri khas rumah mode yang didirikan oleh Cristobal Balenciaga.
“Cristobal Balenciaga punya sisi elegan daninovatif dalam karyanya yang selalu saya kagumi. Tapi tidak serta-merta menjiplak gaya, saya menambahkan sesuatu yang baru,” ujar Ghesquiere.
Di Balenciaga, Ghesquiere menyuntikkan semangat muda dan sesekali gaya futuristik. Dia berhasil mengombinasikan science-fiction, bentukan unik, serta gaya klasik Prancis. Dari 1997 hingga 2012 dia berhasil memperkenalkan siluet top-heavy yang mendominasi generasi noughties (celana slender , atasan bervolume, dan sweatshirts berlengan kepompong.
“Nicolas Ghesquiere merupakan desainerdengan karya paling unik dan orisinal digenerasinya. Koleksinya selalu eksploratif, baik dalam bentuk, volume, maupun embellishment selalu terasa baru,” ujar jurnalis sekaligus kritikus mode asal Inggris, Suzy Menkes.
Pada awal Maret 2013 beredar kabar bahwa Ghesquiere direkrut langsung oleh Executive Vice President Louis Vuitton Delphine Arnault. Delphine Arnault adalahanak dari Bernard Arnault yang merupakan pemimpin teratas Louis Vuitton.
Pada 4 November 2013 dia secara resmimenggantikan Marc Jacobs di Louis Vuitton sebagai direktur kreatif untuk koleksi pakaian perempuan. Pada 5 Maret 2014Ghesquiere melakukan pertunjukan pertamanya di bawah merek Louis Vuitton. “Louis Vuitton selalu menjelma, bagi saya, simbol kemewahan, inovasi, dan eksplorasi.Kami berbagi nilai-nilai dan visi yang sama,” kata Ghesquiere.
Di Louis Vuitton, Ghesquiere dipercaya untuk mendesain koleksi pakaian siap pakaidan aksesori perempuan. Dia pun bertanggung jawab dalam koleksi tas tangan yang sangat penting dalam penjualan Louis Vuitton. “Saya percaya Ghesquiere bisa memberi kontribusi berarti dan membantu menaruh posisi baik untuk merek ini ke titik eksklusivitas,” ujar analis barang mewah dilembaga Bernstein, Mario Ortelli. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Laki-laki yang akrab disapa Ghesquiereini lahir di Nord-Pas de Calais, Prancis pada 9 Mei 1971. Ayahnya asal Belgia memiliki bisnis lapangan golf dan menjadi pemimpin kota kecil di Poitevine town, Loudun, tempat Ghesquiere kecil dibesarkan. Sementara ibunya adalah seorang perempuan Prancis sejati yang jatuh cinta pada mode. “Ayah saya dekat dengan dunia olahraga. Karena itulah,saya sudah mahir berbagai cabang olahraga,termasuk menunggang kuda, olahraga pedang, dan berenang,” ujar Ghesquiere,seperti dilansir Vogue.com.
Sang ibu yang begitu mencintai mode, diakui Ghesquiere, turut memengaruhi kecintaannya pada mode. Ghesquiere mengatakan bercita-cita menjadi desainer saat usianya 12 tahun. “Saya rasa, saya mengatakan hal itu karena saya sering melihat ibu memakai busana-busana yang menawan dan saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda,” tutur Ghesquiere.
Sejak usia 12 tahun, Ghesquiere pun mulai rajin membuat sketsa. Dia merancang busana dari gorden milik ibunya, dan membuat anting-anting dari koleksi kristal neneknya.
Dua tahun kemudian, dia memutuskanuntuk magang di rumah mode. Pada usia 14tahun Ghesquiere memperluas ilmumodenya dengan bekerja pada desainerPrancis Agnes B dan kemudian CorinneCobson. “Waktu itu saya merasa modemembutuhkan kerja keras dan sayamemutuskan untuk menyelesaikan sekolahsebelum saya berkonsentrasi pada mode,” ucap Ghesquiere.
Setelah lulus, Ghesquiere muda punkembali menjajal mode. Kali ini dia bekerja dibawah arahan Jean-Paul Gaultier, sebagai asisten. Dua tahun bersama Gaultier, diaber pindah ke Poles, tempat dia mempelajari busana rajut. “Di sinilah saya mulai mengenal label Balenciaga,” ujar Ghesquiere.
Para atasan di Balenciaga seperti Marie-Amelie Sauve dan Nathalie Marrec memberikan pekerjaan di bidang lisensi untuk Balenciaga dan bertanggung jawabuntuk urusan produksi massal. Dia juga mendesain jas pemakaman untuk pasar Jepang. Bakatnya mulai terlihat dan kariernya kemudian meroket saat ditunjuk sebagai direktur kreatif Balenciaga.
Ghesquiere, yang waktu itu baru berusia 25 tahun, menggantikan posisi Josephus Thimister, desainer Belgia yang dipecatkarena tindakan yang melanggar aturanperagaan busana. Di bawah tangan dingin Ghesquiere, perlahan dia mengubah arah Balenciaga menjadi lebih muda tanpa meninggalkan ciri khas rumah mode yang didirikan oleh Cristobal Balenciaga.
“Cristobal Balenciaga punya sisi elegan daninovatif dalam karyanya yang selalu saya kagumi. Tapi tidak serta-merta menjiplak gaya, saya menambahkan sesuatu yang baru,” ujar Ghesquiere.
Di Balenciaga, Ghesquiere menyuntikkan semangat muda dan sesekali gaya futuristik. Dia berhasil mengombinasikan science-fiction, bentukan unik, serta gaya klasik Prancis. Dari 1997 hingga 2012 dia berhasil memperkenalkan siluet top-heavy yang mendominasi generasi noughties (celana slender , atasan bervolume, dan sweatshirts berlengan kepompong.
“Nicolas Ghesquiere merupakan desainerdengan karya paling unik dan orisinal digenerasinya. Koleksinya selalu eksploratif, baik dalam bentuk, volume, maupun embellishment selalu terasa baru,” ujar jurnalis sekaligus kritikus mode asal Inggris, Suzy Menkes.
Pada awal Maret 2013 beredar kabar bahwa Ghesquiere direkrut langsung oleh Executive Vice President Louis Vuitton Delphine Arnault. Delphine Arnault adalahanak dari Bernard Arnault yang merupakan pemimpin teratas Louis Vuitton.
Pada 4 November 2013 dia secara resmimenggantikan Marc Jacobs di Louis Vuitton sebagai direktur kreatif untuk koleksi pakaian perempuan. Pada 5 Maret 2014Ghesquiere melakukan pertunjukan pertamanya di bawah merek Louis Vuitton. “Louis Vuitton selalu menjelma, bagi saya, simbol kemewahan, inovasi, dan eksplorasi.Kami berbagi nilai-nilai dan visi yang sama,” kata Ghesquiere.
Di Louis Vuitton, Ghesquiere dipercaya untuk mendesain koleksi pakaian siap pakaidan aksesori perempuan. Dia pun bertanggung jawab dalam koleksi tas tangan yang sangat penting dalam penjualan Louis Vuitton. “Saya percaya Ghesquiere bisa memberi kontribusi berarti dan membantu menaruh posisi baik untuk merek ini ke titik eksklusivitas,” ujar analis barang mewah dilembaga Bernstein, Mario Ortelli. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)