FWI Diserbu Pengunjung di Perbatasan Indonesia-Timor Leste
A
A
A
JAKARTA - Festival Wonderful Indonesia (FWI) untuk pertama kalinya digelar di Pos Lintas Batas (PLB) Napan di wilayah Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Acara ini dipadati pengunjung, terutama dari negara tetangga, Timor Leste.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten TTU Raymundus Thaal mengatakan FWI gelaran untuk mendorong pergerakan ekonomi daerah berbasis pariwisata. Karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Terlebih jika pelintas dari Timor Leste banyak yang datang.
“Segala urusan pembangunan yang berkaitan dengan kepariwisataan di Kabupaten TTU, harus diarahkan untuk menata kawasan ini menjadi sebuah destinasi baru yang seksi dan strategis,” kata Raymundus.
Di samping perubahan hari pelaksanaan FWI, penyelenggaran juga mengubah konten yang lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat. Tidak hanya menghibur, juga memberikan santunan bagi anak-anak yang kurang beruntung di Kabupaten TTU. Mereka berasal dari Indahnya Berbagi Kefa.
Hal ini sejalan dengan tujuan pelaksanaan FWI yakni untuk mendongkrak ekonomi masyarakat kecil di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani mengatakan pelaksanaan Festival Wonderful Indonesia telah dievaluasi. Kali ini acara diselenggarakan dua hari, mulai 18-19 Oktober 2019 dan untuk pertama kali di PLB Napan setelah sebelumnya dilaksanakan di PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini.
“Kita mendapatkan sejumlah masukan. Baik dari masyarakat, pemerintah daerah, dan lainnya. Makanya festival sempat kita hentikan sementara untuk menjalani evaluasi. Kita evaluasi lokasi acara, waktu pelaksanaan, konten bazar, dan pengisi acara,” jelas Ricky. (Baca juga: Shindong Suju Jalani Berbagai Diet demi Turunkan Berat Badan ).
Sementara, FWI kali ini sukses digelar, meski perdana dan berbarengan dengan hari pasar. Jumlah wisatawan yang melintas dari Timor Leste sendiri tercatat sebanyak 1.012 orang, mulai 17-19 Oktober 2019.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten TTU Raymundus Thaal mengatakan FWI gelaran untuk mendorong pergerakan ekonomi daerah berbasis pariwisata. Karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Terlebih jika pelintas dari Timor Leste banyak yang datang.
“Segala urusan pembangunan yang berkaitan dengan kepariwisataan di Kabupaten TTU, harus diarahkan untuk menata kawasan ini menjadi sebuah destinasi baru yang seksi dan strategis,” kata Raymundus.
Di samping perubahan hari pelaksanaan FWI, penyelenggaran juga mengubah konten yang lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat. Tidak hanya menghibur, juga memberikan santunan bagi anak-anak yang kurang beruntung di Kabupaten TTU. Mereka berasal dari Indahnya Berbagi Kefa.
Hal ini sejalan dengan tujuan pelaksanaan FWI yakni untuk mendongkrak ekonomi masyarakat kecil di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani mengatakan pelaksanaan Festival Wonderful Indonesia telah dievaluasi. Kali ini acara diselenggarakan dua hari, mulai 18-19 Oktober 2019 dan untuk pertama kali di PLB Napan setelah sebelumnya dilaksanakan di PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini.
“Kita mendapatkan sejumlah masukan. Baik dari masyarakat, pemerintah daerah, dan lainnya. Makanya festival sempat kita hentikan sementara untuk menjalani evaluasi. Kita evaluasi lokasi acara, waktu pelaksanaan, konten bazar, dan pengisi acara,” jelas Ricky. (Baca juga: Shindong Suju Jalani Berbagai Diet demi Turunkan Berat Badan ).
Sementara, FWI kali ini sukses digelar, meski perdana dan berbarengan dengan hari pasar. Jumlah wisatawan yang melintas dari Timor Leste sendiri tercatat sebanyak 1.012 orang, mulai 17-19 Oktober 2019.
(tdy)