Djaduk Ferianto Bersemangat Bahas Agenda Ngayogjazz
A
A
A
YOGYAKARTA - Seniman kondang dan pimpinan grup musik Sinten Remen Djaduk Ferianto meninggal dunia tanpa keluhan sakit yang berarti, Rabu (13/11). Sehari sebelumnya, Selasa (12/11) siang, dia masih sempat chatting di platform WhatsApp untuk membahas pembukaan Ngayogjazz yang akan digelar pada 16 November mendatang.
Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Ajar Budi Kuncoro mengatakan, dirinya benar-benar kaget dengan meninggalnya putra seniman Bagong Koesoedihardjo tersebut. Ini lantaran dia masih aktif WA dengan Djaduk.
"Kemarin masih WA sama saya terkait pembukaan Ngayogjazz. Rencana mau dihadiri Menko Polhukam, Pak Mahfud MD," kata dia kepada SINDOnews.com, Rabu (13/11/2019).
Dalam chat tersebut, Djaduk memastikan kapan Mahfud MD bisa hadir. Hal ini dimaksudkan untuk acara seremonial pembukaan. "Masih gayeng diskusinya manggil saya Den gitu. Kemudian memastikan jam kehadiran. Karena memang jadwal pak Mahfud padat," kata tokoh yang juga Mantan Ketua Alumni Jogja Satukan Indonesia ini.
Dalam beberapa pekan terakhir, Djaduk memang dikenal getol mempromosikan Ngayogjazz, sebuah event tahunan yang digelar di Godean, Yogyakarta. Tahun ini, acara itu akan digelar pada 16 November mendatang. Sehari sebelum meninggal, dia masih sempat mengunggah fotonya dalam balutan warna hitam putih untuk mempromosikan Ngayogjazz tersebut.
“di NGAYOGJAZZ tgl 16 Nov 2019 jam 16.45 di desa Kwagon, Godean, Sleman Jogjakarta anda akan temukan Idang Rasyidi tidak main keyboard tapi beliau akan jadi penyanyi diiringi Om Ole, Neo dkk dalam Educonsert. Datanglah kalian akan dapatkan Vitamin baru tentang Jazz dll nya. Tak tunggu kedatangannya,” tulis Djaduk dalam unggahan tersebut.
Djaduk meninggal dunia setelah mengeluh kesemutan di rumahnya, Rabu (13/11), pukul 02.30 WIB. Menurut rencana Djaduk yang memiliki nama lengkap Gregorius Djaduk Ferianto disemayamkan di Padepokan seni Bagong Kusudihardjo di Kasihan Bantul. Rencana akan dimakamkan pukul 15.00 WIB di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Ajar Budi Kuncoro mengatakan, dirinya benar-benar kaget dengan meninggalnya putra seniman Bagong Koesoedihardjo tersebut. Ini lantaran dia masih aktif WA dengan Djaduk.
"Kemarin masih WA sama saya terkait pembukaan Ngayogjazz. Rencana mau dihadiri Menko Polhukam, Pak Mahfud MD," kata dia kepada SINDOnews.com, Rabu (13/11/2019).
Dalam chat tersebut, Djaduk memastikan kapan Mahfud MD bisa hadir. Hal ini dimaksudkan untuk acara seremonial pembukaan. "Masih gayeng diskusinya manggil saya Den gitu. Kemudian memastikan jam kehadiran. Karena memang jadwal pak Mahfud padat," kata tokoh yang juga Mantan Ketua Alumni Jogja Satukan Indonesia ini.
Dalam beberapa pekan terakhir, Djaduk memang dikenal getol mempromosikan Ngayogjazz, sebuah event tahunan yang digelar di Godean, Yogyakarta. Tahun ini, acara itu akan digelar pada 16 November mendatang. Sehari sebelum meninggal, dia masih sempat mengunggah fotonya dalam balutan warna hitam putih untuk mempromosikan Ngayogjazz tersebut.
“di NGAYOGJAZZ tgl 16 Nov 2019 jam 16.45 di desa Kwagon, Godean, Sleman Jogjakarta anda akan temukan Idang Rasyidi tidak main keyboard tapi beliau akan jadi penyanyi diiringi Om Ole, Neo dkk dalam Educonsert. Datanglah kalian akan dapatkan Vitamin baru tentang Jazz dll nya. Tak tunggu kedatangannya,” tulis Djaduk dalam unggahan tersebut.
Djaduk meninggal dunia setelah mengeluh kesemutan di rumahnya, Rabu (13/11), pukul 02.30 WIB. Menurut rencana Djaduk yang memiliki nama lengkap Gregorius Djaduk Ferianto disemayamkan di Padepokan seni Bagong Kusudihardjo di Kasihan Bantul. Rencana akan dimakamkan pukul 15.00 WIB di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
(alv)