Kenrokuen Garden, Taman Indah di Jepang yang Miliki Nilai Sejarah
A
A
A
KANAZAWA - Kenrokuen Garden atau Taman Kenrokuen merupakan salah satu dari tiga taman terindah di Jepang bersama dengan Taman Korakuen di Okayama dan Taman Kairakuen di Mito. Terletak di Kanazawa, Prefektur Ishikawa, Jepang, Taman Kenrokuen juga merupakan taman bersejarah yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Kenrokuen berarti taman dengan enam karakteristik, di mana taman yang dibangun pada masa pemerintahan Keluarga Maeda ini memiliki enam aspek yang dianggap penting dalam sebuah taman yang ideal seperti luas, tertutup, indah, antik, air berlimpah, dan berpemandangan indah. Pada masa itu, taman ini tidak dibuka untuk umum dan hanya diperuntukkan untuk keluarga Maeda.
"Taman ini punya dua pintu masuk. Dulu Jenrokuen tamannya Maeda dan enggak ada yang boleh masuk. Sejak 360 tahun lalu, taman ini sudah ada," kata Nishikawa Shohei selaku pemandu wisata Kanazawa.
Memasuki taman ini, wisatawan akan disambut hijaunya pepohonan yang membuat area Kenrokuen terasa sejuk. Ada ribuan tumbuhan dan sekitar 183 spesies ditanam disini. Selain itu, taman Kenrokuen dengan luas 12 hektare ini dibangun didataran tinggi agar Maeda selaku pemimpin pada waktu itu dapat memantau kota.
Terus menelusuri taman, wisatawan akan disambut oleh berbagai spot menarik, mulai air terjun, air mancur, rumah untuk minum teh, kolam, jembatan hingga patung yang semuanya memiliki makna tersendiri.
Sementara, untuk desain tiap spot yang ada disini terinspirasi dari berbagai tempat. Seperti halnya air terjun hijau yang terinspirasi dari air terjun Nachi di Nachisan, Nachikatsuura, Higashimuro District, Jepang.
"Nama air terjunnya Hijau karena pohon dibelakangnya hijau banget. Air terjun ini dari kolam Kasumigake yang ada diatas. Ada air terjun namanya Nachi dan ditiru dibangun di Kenrokuen," papar Nishikawa. (Baca juga: Target Princess Megonondo di Miss World 2019 ).
Di taman ini juga terdapat kolam buatan besar bernama Kasumigaike dengan pulau-pulau kecil di tengahnya-tengahnya. Kolam ini juga disertai dengan lentera terkenal bernama Kotojitoro yang menjadi simbol Kenrokuen. Berbeda dengan lentera lainnya, lentera yang sudah ada sejak tahun 1800 ini memiliki dua buah kaki dan menjadi hal yang paling bersejarah bagi keluarga Maeda. Bahkan, saking luasnya, taman ini kerap disandingkan dengan laut.
Selain itu, air mancur di bawah Kasumigaike adalah salah satu yang tertua di Jepang, dan didukung oleh penurunan ketinggian dari kolam yang menyebabkan air menyembur setinggi 3,5 meter. Sementara itu, kolam Hisagoike di dekatnya memiliki air terjun kecil.
Hal menarik lainnya dari taman ini adalah jalan-jalan setapak dibuat dan disusuh rapih dari atas hingga bawah yang memberikan kesan seolah-olah diatas gunung. Di sisi lain dari taman ini terdapat jembatan batu yang dikisahkan Nishikawa memisahkan neraka dan surga. Di mana semakin naik atau mendaki taman ini, diibaratkan seperti berada di surga.
"Ini jembatan batu, jika kita terus mendaki ke atas itu diibaratkan sebuah surga karena indah tapi jika jatuh kebawah itu neraka. Sebelum jembatan ini, ada air mancur yang tingginya mencapai 3,4 meter," jelasnya.
Taman ini pun dirawat dengan baik setiap saat. Termasuk menjelang musim dingin, beberapa pohon pinus di taman ini dipasangkan tali dari ujung dahan hingga akar. Teknik yang disebut juga dengan yukitsuri ini merupakan perlindungan musim dingin tradisional yang bertujuan untuk melindungi pohon agar tidak tumbang ketika salju turun menutupi Taman Kenrokuen. Pinus karasaki sendiri, salah satu dari pohon-pohon di taman ini yang paling menonjol.
"Penghalang saju itu dipasang biar pohon nggak tumbang. Biasanya yukitsuri dipasang mulai dari bulan 11 sampai bulan 2, biar dahan-dahannya nggak patah," ungkapnya.
Masih di area yang sama, wisatawan akan menemukan patung pangeran berukuran besar terbuat dari perunggu. Diberi nama Monumen Meiji, patung ini didedikasikan untuk para prajurit yang tewas dalam perang Seinan.
"Patung ini sejak 130 tahun lalu. Batunya dari Kanazawa Castle dan dibuat nggak pake semen. Di patung itu seperti ada bentuk kepala uler dan seolah-olah membuat patung menjadi kuat. Dibawahnya kura-kura. Karena dipercaya ada tiga hewan di patung itu jadi nggak akan tumbang. Ular, kura-kura, kodok," tandasnya.
Ada juga kedai teh di mana wisatawab dapat minum teh dan makan manisan tradisional Jepang sambil melihat pemandangan. Sedangkan disisi luar taman, terdapat pohon-pohon ceri, toko-toko dan restoran-restoran yang terletak tepat di luar area berbayar taman, antara gerbang Katsurazaka dan Renchimon. Taman Kenrokuen sendiri menawarkan pemandangan indah yang berbeda-beda setiap musimnya.
Di musim semi, wisatawan dapat melihat bunga prem di ujung selatan taman saat mekar sekitar pertengahan Februari hingga akhir Maret, tepat sebelum musim bunga sakura dimulai. Pohon ceri, yang biasanya mekar di sekitar Kenrokuen sekitar pertengahan April, dapat ditemukan di sepanjang aliran melalui sisi timur laut taman. Ada juga varietas bunga lain yang tumbuh di kebun selama musim panas yang lebih hangat dan wisatawan dapat melihat banyak tanaman hijau.
Di musim gugur wisatawan dapat melihat warna musim gugur dari pohon ceri dan maple yang biasanya berubah warna dari sekitar pertengahan November hingga awal Desember. Mapel orange dan merah kebanyakan ditemukan di dekat Yamazakiyama di sisi timur taman dekat Gerbang Kodatsuno. Meskipun ada jauh lebih sedikit dedaunan di musim dingin, salju yang baru jatuh membuat taman berbeda dan menarik.
Taman ini sangat direkomendasikan untuk para pecinta taman klasik Jepang yang indah. Untuk sampai ke Taman Kenrokuen, dapat memulai perjalanan dengan berjalan kaki selama 5 menit Stasiun Kanazawa menuju Kanazwaeki Bus Stop. Kemudian menggunakan Kanazawa Lopp Bus selama 10 menit menuju Hashibacho Bus Stop dan lanjutkan perjalanan menuny Higashi Chaya District dengan berjalan kaki selama 3 menit dan menuju Kenrokuen Garden dengan berjalan kaki 23 menit.
Kenrokuen berarti taman dengan enam karakteristik, di mana taman yang dibangun pada masa pemerintahan Keluarga Maeda ini memiliki enam aspek yang dianggap penting dalam sebuah taman yang ideal seperti luas, tertutup, indah, antik, air berlimpah, dan berpemandangan indah. Pada masa itu, taman ini tidak dibuka untuk umum dan hanya diperuntukkan untuk keluarga Maeda.
"Taman ini punya dua pintu masuk. Dulu Jenrokuen tamannya Maeda dan enggak ada yang boleh masuk. Sejak 360 tahun lalu, taman ini sudah ada," kata Nishikawa Shohei selaku pemandu wisata Kanazawa.
Memasuki taman ini, wisatawan akan disambut hijaunya pepohonan yang membuat area Kenrokuen terasa sejuk. Ada ribuan tumbuhan dan sekitar 183 spesies ditanam disini. Selain itu, taman Kenrokuen dengan luas 12 hektare ini dibangun didataran tinggi agar Maeda selaku pemimpin pada waktu itu dapat memantau kota.
Terus menelusuri taman, wisatawan akan disambut oleh berbagai spot menarik, mulai air terjun, air mancur, rumah untuk minum teh, kolam, jembatan hingga patung yang semuanya memiliki makna tersendiri.
Sementara, untuk desain tiap spot yang ada disini terinspirasi dari berbagai tempat. Seperti halnya air terjun hijau yang terinspirasi dari air terjun Nachi di Nachisan, Nachikatsuura, Higashimuro District, Jepang.
"Nama air terjunnya Hijau karena pohon dibelakangnya hijau banget. Air terjun ini dari kolam Kasumigake yang ada diatas. Ada air terjun namanya Nachi dan ditiru dibangun di Kenrokuen," papar Nishikawa. (Baca juga: Target Princess Megonondo di Miss World 2019 ).
Di taman ini juga terdapat kolam buatan besar bernama Kasumigaike dengan pulau-pulau kecil di tengahnya-tengahnya. Kolam ini juga disertai dengan lentera terkenal bernama Kotojitoro yang menjadi simbol Kenrokuen. Berbeda dengan lentera lainnya, lentera yang sudah ada sejak tahun 1800 ini memiliki dua buah kaki dan menjadi hal yang paling bersejarah bagi keluarga Maeda. Bahkan, saking luasnya, taman ini kerap disandingkan dengan laut.
Selain itu, air mancur di bawah Kasumigaike adalah salah satu yang tertua di Jepang, dan didukung oleh penurunan ketinggian dari kolam yang menyebabkan air menyembur setinggi 3,5 meter. Sementara itu, kolam Hisagoike di dekatnya memiliki air terjun kecil.
Hal menarik lainnya dari taman ini adalah jalan-jalan setapak dibuat dan disusuh rapih dari atas hingga bawah yang memberikan kesan seolah-olah diatas gunung. Di sisi lain dari taman ini terdapat jembatan batu yang dikisahkan Nishikawa memisahkan neraka dan surga. Di mana semakin naik atau mendaki taman ini, diibaratkan seperti berada di surga.
"Ini jembatan batu, jika kita terus mendaki ke atas itu diibaratkan sebuah surga karena indah tapi jika jatuh kebawah itu neraka. Sebelum jembatan ini, ada air mancur yang tingginya mencapai 3,4 meter," jelasnya.
Taman ini pun dirawat dengan baik setiap saat. Termasuk menjelang musim dingin, beberapa pohon pinus di taman ini dipasangkan tali dari ujung dahan hingga akar. Teknik yang disebut juga dengan yukitsuri ini merupakan perlindungan musim dingin tradisional yang bertujuan untuk melindungi pohon agar tidak tumbang ketika salju turun menutupi Taman Kenrokuen. Pinus karasaki sendiri, salah satu dari pohon-pohon di taman ini yang paling menonjol.
"Penghalang saju itu dipasang biar pohon nggak tumbang. Biasanya yukitsuri dipasang mulai dari bulan 11 sampai bulan 2, biar dahan-dahannya nggak patah," ungkapnya.
Masih di area yang sama, wisatawan akan menemukan patung pangeran berukuran besar terbuat dari perunggu. Diberi nama Monumen Meiji, patung ini didedikasikan untuk para prajurit yang tewas dalam perang Seinan.
"Patung ini sejak 130 tahun lalu. Batunya dari Kanazawa Castle dan dibuat nggak pake semen. Di patung itu seperti ada bentuk kepala uler dan seolah-olah membuat patung menjadi kuat. Dibawahnya kura-kura. Karena dipercaya ada tiga hewan di patung itu jadi nggak akan tumbang. Ular, kura-kura, kodok," tandasnya.
Ada juga kedai teh di mana wisatawab dapat minum teh dan makan manisan tradisional Jepang sambil melihat pemandangan. Sedangkan disisi luar taman, terdapat pohon-pohon ceri, toko-toko dan restoran-restoran yang terletak tepat di luar area berbayar taman, antara gerbang Katsurazaka dan Renchimon. Taman Kenrokuen sendiri menawarkan pemandangan indah yang berbeda-beda setiap musimnya.
Di musim semi, wisatawan dapat melihat bunga prem di ujung selatan taman saat mekar sekitar pertengahan Februari hingga akhir Maret, tepat sebelum musim bunga sakura dimulai. Pohon ceri, yang biasanya mekar di sekitar Kenrokuen sekitar pertengahan April, dapat ditemukan di sepanjang aliran melalui sisi timur laut taman. Ada juga varietas bunga lain yang tumbuh di kebun selama musim panas yang lebih hangat dan wisatawan dapat melihat banyak tanaman hijau.
Di musim gugur wisatawan dapat melihat warna musim gugur dari pohon ceri dan maple yang biasanya berubah warna dari sekitar pertengahan November hingga awal Desember. Mapel orange dan merah kebanyakan ditemukan di dekat Yamazakiyama di sisi timur taman dekat Gerbang Kodatsuno. Meskipun ada jauh lebih sedikit dedaunan di musim dingin, salju yang baru jatuh membuat taman berbeda dan menarik.
Taman ini sangat direkomendasikan untuk para pecinta taman klasik Jepang yang indah. Untuk sampai ke Taman Kenrokuen, dapat memulai perjalanan dengan berjalan kaki selama 5 menit Stasiun Kanazawa menuju Kanazwaeki Bus Stop. Kemudian menggunakan Kanazawa Lopp Bus selama 10 menit menuju Hashibacho Bus Stop dan lanjutkan perjalanan menuny Higashi Chaya District dengan berjalan kaki selama 3 menit dan menuju Kenrokuen Garden dengan berjalan kaki 23 menit.
(tdy)