Latih Anak Menjadi Jujur

Kamis, 28 November 2019 - 14:00 WIB
Latih Anak Menjadi Jujur
Latih Anak Menjadi Jujur
A A A
JAKARTA - Membentuk anak menjadi pribadi yang jujur perlu dilakukan sejak dini. Sifat tersebut diyakini bakal menjadikan buah hati Anda sosok yang sukses dan bermanfaat bagi lingkungannya kelak. Tugas orangtualah untuk membentuk serta mencontohkan karakter baik itu agar ditiru oleh si buah hati.

Menanamkan dan melatih sifat jujur bisa dilakukan sejak anak berusia dua tahun, di mana pada usia ini anak sudah semakin memahami kalimat ucapan dan bahasa tubuh. Nah, untuk para orangtua, berikut adalah langkah yang wajib dilakukan, yang dirangkum dari penjelasan psikolog Roslina Verauli beberapa waktu lalu:

1. Jadilah model dalam berperilaku. Perilaku jujur sangat terkait dengan benar atau salah. Orangtua harus mencontohkan model perilaku yang baik. Jangan mencontohkan hal yang sebenarnya sudah diketahui tidak benar di depan anak, namun tetap dilakukan.

2. Lakukan diskusi. Menurut Roslina, sangat penting dan wajib mengajak anak berdiskusi. Topik yang didiskusikan mulai dari hal yang simpel seperti membahas tentang pengalaman di sekolah atau mungkin film anak-anak yang baru saja disaksikan. Dengan adanya diskusi, orangtua bisa menyelaraskan dan menimbang benar atau tidak curhatan maupun cerita dari anak tersebut.

3. Memberinya pengalaman. Contohnya mudah, misalkan saja ajak anak Anda jalan-jalan. Ketika sedang jalan, Anda menemukan uang dengan nominal besar. Jangan ragu untuk bertanya pada anak seperti ‘De, kita harus bagaimana?’ Atau bisa juga diberikan pilihan A, B, atau C. Nah, kalau pilihan atau jawabannya tepat, jangan segan untuk memberikan reward atau pujian kecil kepada anak.

4. Berdiskusi kembali. Cara ini ditempuh jika memang anak sudah terbukti berbohong dan berkata tidak jujur. Jangan ragu memberikan hukuman supaya sang anak mendapat efek jera. Namun demikian, lakukanlah pendekatan persuasif. Beri penjelasan dan contoh yang baik. Sebenarnya konsepnya simpel, children depend on their parents. Bukan bermaksud menyalahkan orangtua, namun ada baiknya ketika anak ketahuan berbohong, orangtua harus berbesar hati mengintrospeksi diri serta memberikan penjelasan pada sang anak. Roslina juga menganjurkan orangtua untuk tidak sungkan mengakui dan meminta maaf kepada anak ketika mereka melakukan sebuah kebohongan kecil. "Penalaran moral harus dipelajari, dibentuk, dan dilatih oleh orangtua dengan cara model perilaku, diskusi, pengalaman tentang kejujuran, diskusi kembali, dan tidak masalah memberikan punish or reward sewajarnya jika memang si anak benar ataupun salah," katanya.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0633 seconds (0.1#10.140)