Isyana Sarasvati Ungkapkan Kejujurannya di Album Lexicon
A
A
A
JAKARTA - Isyana Sarasvati meneruskan langkahnya di dunia musik Indonesia dengan merilis album terbarunya, Lexicon. Album ini sekaligus melengkapi ‘tradisi’ Isyana yang senantiasa meluncurkan album setiap 2 tahun sekali. Album pertamanya, Explore!, dirilis pada November 2015 dan yang kedua, Paradox, pada September 2017 lalu.
Menurut Isyana, album Lexicon berbeda dengan dua album sebelumnya. Di album ini, dia menumpahkan idealismenya dengan menghadirkan sesuatu yang lebih personal dalam bermusik. Penyanyi berusia 26 tahun ini mengatakan, Lexicon memiliki makna tersendiri. Dianggap sebagai sebuah kamus, Lexicon adalah cara Isyana untuk mengajak para fan setianya yang berjuluk Isyanation untuk lebih mengenal karakternya. Di album ini, wanita asal Bandung itu mengungkapkan banyak episode hidupnya.
“Lexicon aku ibaratkan sebagai kamus. Aku pengin teman-teman yang pingin lebih kenal, secara lebih dalam Isyana Sarasvati memasuki episode perjalanan yang tidak pernah terungkap di mana-mana. Aku seperti memberi kamus hidup aku yang dibalut melodi, instrumentasi, dengan lirik. Lewat karya ini, aku ingin berusaha jujur dan berani meluapkan apa yang di rasakan sehingga bisa jadi alat terapi bagi semua yang mungkin pernah merasakan apa yang aku rasakan saat itu,” ujar Isyana Sarasvati kepada SINDO seusai jumpa pers peluncuran album Lexicon di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Isyana mengatakan, album itu terasa sangat emosional baginya. Menurut dia, ini adalah albumnya yang paling jujur dan telah dia tunggu-tunggu kehadirannya. Selain itu, album ini juga dia anggap sebagai proses pendewasaan diri dengan musik dan lirik-lirik lagu yang jauh berbeda dari dua album sebelumnya.
“Ini bentuk pendewasaan untuk aku dalam berkarya. Karena perjalanan hidupnya juga sudah berbeda ditambah banyak pengalaman yang membuat aku makin bisa mengeksplore dan menjadikan itu menjadi sebuah lagu,” ujar Isyana.
Album ini sebenarnya dikerjakan secara mandiri oleh Isyana. Namun, agar musiknya jadi lebih cantik, Isyana kemudian menggandeng Tohpati, Gerald Situmorang dan Kenan Loui. Selain itu, di album ini, lulusan Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Britania Raya ini memasukkan unsur musik classic terutama music neo klasik dan sentuhan rock dalam beberapa lagu. Ini jelas menghadirkan kemasan musik berbeda dari album sebelumnya.
"Harapannya semoga teman-teman yang mendengar bisa lebih mengenal aku. Teman-teman yang mungkin dalam fase hidup yang sedang tidak diminati bisa related, karena banyak sekali makna tersirat di lagu-lagu ini, semoga dapat termotivasi dan bangkit dari keterpurukannya. Jadi, ini bisa menjadi semacam terapi lah buat pendengar," papar Isyana.
Lexicon menyuguhkan 8 lagu yang masing-masing memiliki makna yang begitu personal dan mungkin relat dengan kehidupan orang lain. Lagu-lagu itu adalah Sikap Duniawi, Untuk Hati yang Terluka, Pendekar Cahaya, Lexicon, Ragu Semesta, Lagu Malam Hari, Biarkan Aku Tertidur, dan Terima Kasih. Menariknya, album Lexicon ini tidak hanya dirilis dalam bentuk digital, Lexicon juga dirilis dalam bentuk boxset yang bisa dibeli di situs Beli Album Fisik dengan harga Rp600.000. Paket boxset itu terdiri atas boks berbentuk piano, partitur piano dari lagu-lagu di album yang dibuat khusus oleh Isyana, speaker berisi 8 track lagu dari album, postcard artwork dengan liriknya, sertifikat, kartu yang bisa digunakan sebagai uang elektronik, dan kartu garansi.
Menurut Isyana, album Lexicon berbeda dengan dua album sebelumnya. Di album ini, dia menumpahkan idealismenya dengan menghadirkan sesuatu yang lebih personal dalam bermusik. Penyanyi berusia 26 tahun ini mengatakan, Lexicon memiliki makna tersendiri. Dianggap sebagai sebuah kamus, Lexicon adalah cara Isyana untuk mengajak para fan setianya yang berjuluk Isyanation untuk lebih mengenal karakternya. Di album ini, wanita asal Bandung itu mengungkapkan banyak episode hidupnya.
“Lexicon aku ibaratkan sebagai kamus. Aku pengin teman-teman yang pingin lebih kenal, secara lebih dalam Isyana Sarasvati memasuki episode perjalanan yang tidak pernah terungkap di mana-mana. Aku seperti memberi kamus hidup aku yang dibalut melodi, instrumentasi, dengan lirik. Lewat karya ini, aku ingin berusaha jujur dan berani meluapkan apa yang di rasakan sehingga bisa jadi alat terapi bagi semua yang mungkin pernah merasakan apa yang aku rasakan saat itu,” ujar Isyana Sarasvati kepada SINDO seusai jumpa pers peluncuran album Lexicon di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Isyana mengatakan, album itu terasa sangat emosional baginya. Menurut dia, ini adalah albumnya yang paling jujur dan telah dia tunggu-tunggu kehadirannya. Selain itu, album ini juga dia anggap sebagai proses pendewasaan diri dengan musik dan lirik-lirik lagu yang jauh berbeda dari dua album sebelumnya.
“Ini bentuk pendewasaan untuk aku dalam berkarya. Karena perjalanan hidupnya juga sudah berbeda ditambah banyak pengalaman yang membuat aku makin bisa mengeksplore dan menjadikan itu menjadi sebuah lagu,” ujar Isyana.
Album ini sebenarnya dikerjakan secara mandiri oleh Isyana. Namun, agar musiknya jadi lebih cantik, Isyana kemudian menggandeng Tohpati, Gerald Situmorang dan Kenan Loui. Selain itu, di album ini, lulusan Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Britania Raya ini memasukkan unsur musik classic terutama music neo klasik dan sentuhan rock dalam beberapa lagu. Ini jelas menghadirkan kemasan musik berbeda dari album sebelumnya.
"Harapannya semoga teman-teman yang mendengar bisa lebih mengenal aku. Teman-teman yang mungkin dalam fase hidup yang sedang tidak diminati bisa related, karena banyak sekali makna tersirat di lagu-lagu ini, semoga dapat termotivasi dan bangkit dari keterpurukannya. Jadi, ini bisa menjadi semacam terapi lah buat pendengar," papar Isyana.
Lexicon menyuguhkan 8 lagu yang masing-masing memiliki makna yang begitu personal dan mungkin relat dengan kehidupan orang lain. Lagu-lagu itu adalah Sikap Duniawi, Untuk Hati yang Terluka, Pendekar Cahaya, Lexicon, Ragu Semesta, Lagu Malam Hari, Biarkan Aku Tertidur, dan Terima Kasih. Menariknya, album Lexicon ini tidak hanya dirilis dalam bentuk digital, Lexicon juga dirilis dalam bentuk boxset yang bisa dibeli di situs Beli Album Fisik dengan harga Rp600.000. Paket boxset itu terdiri atas boks berbentuk piano, partitur piano dari lagu-lagu di album yang dibuat khusus oleh Isyana, speaker berisi 8 track lagu dari album, postcard artwork dengan liriknya, sertifikat, kartu yang bisa digunakan sebagai uang elektronik, dan kartu garansi.
(alv)