Enslaved Lakoni Proses Syuting Video Klip Terbaru di Islandia
A
A
A
REYKJAVIK - Grutle Kjellson, pentolan band ekstrem metal Norwegia, Enslaved, menghabiskan waktu selama lima hari di Islandia untuk pengambilan gambar video musik terbarunya. Dia bersama produser video Gaui H dari Gaui H Pic, asisten produksi Marita Joensen, serta aktor Striga dan Kolbeinn mengambil lokasi di Pantai Selatan Islandia dan Reykjanes.
"Menghabiskan waktu dalam hidup saya di Saga Island. Bekerja dengan beberapa orang paling berbakat yang pernah saya temui dan di sekitarnya akan membuat setiap manusia benar-benar tidak bisa berkata-kata," ungkap Kjellson di laman resmi Nuclear Blast, Selasa (21/1).
"Syuting video musik di sini sepertinya merupakan tugas yang mudah, sebagaimana Enslaved dan Islandia benar-benar dimaksudkan untuk satu sama lain. Alu Alu Laukar!!" imbuhnya.
Baru-baru ini, Enslaved mulai masuk studio lagi guna merekam album terbaru mereka yang rencananya bakal dirilis Mei 2020 di bawah bendera Nuclear Blast Records. Materi-materi di album baru ini akan direkam di Duper Studio di Bergen, Norwegia, di samping Solslottet Studio untuk bagian drum Iver Sandoy. Sedangkan proses mixing ditangani Jens Bogren di Fascination Street, Orebro, Swedia.
Sebelumnya, salah satu pendiri dan gitaris Enslaved, Ivar Bjornson sempat memberikan sedikit bocoran terkait album barunya nanti. "Materi baru saya rasa sangat powerful. Ciri khas Enslaved ada di situ, tetapi ada dorongan liar dan tingkat energi yang membuat saya sangat bersemangat," ucapnya seperti dikutip Louder Sound.
"Kelima personel menuangkan dedikasi dan jiwanya ke dalam persiapan, dan ada sisi-sisi baru untuk band yang ditampilkan yang akan diangkat di album ini," katanya lagi.
Berdiri sejak Juni 1991, Enslaved tercatat sebagai salah satu band yang sangat produktif dalam menelurkan album. Band yang kini beranggotakan Grutle Kjellson (vokal dan bass), Ivar Bjornson (gitar), Arve "Ice Dale" Isdal (gitar), Hakon Vinje (kibor), dan Iver Sandoy (drum) itu total telah merilis 14 album dengan album terakhir bertajuk E yang diluncurkan 13 Oktober 2017.
"Menghabiskan waktu dalam hidup saya di Saga Island. Bekerja dengan beberapa orang paling berbakat yang pernah saya temui dan di sekitarnya akan membuat setiap manusia benar-benar tidak bisa berkata-kata," ungkap Kjellson di laman resmi Nuclear Blast, Selasa (21/1).
"Syuting video musik di sini sepertinya merupakan tugas yang mudah, sebagaimana Enslaved dan Islandia benar-benar dimaksudkan untuk satu sama lain. Alu Alu Laukar!!" imbuhnya.
Baru-baru ini, Enslaved mulai masuk studio lagi guna merekam album terbaru mereka yang rencananya bakal dirilis Mei 2020 di bawah bendera Nuclear Blast Records. Materi-materi di album baru ini akan direkam di Duper Studio di Bergen, Norwegia, di samping Solslottet Studio untuk bagian drum Iver Sandoy. Sedangkan proses mixing ditangani Jens Bogren di Fascination Street, Orebro, Swedia.
Sebelumnya, salah satu pendiri dan gitaris Enslaved, Ivar Bjornson sempat memberikan sedikit bocoran terkait album barunya nanti. "Materi baru saya rasa sangat powerful. Ciri khas Enslaved ada di situ, tetapi ada dorongan liar dan tingkat energi yang membuat saya sangat bersemangat," ucapnya seperti dikutip Louder Sound.
"Kelima personel menuangkan dedikasi dan jiwanya ke dalam persiapan, dan ada sisi-sisi baru untuk band yang ditampilkan yang akan diangkat di album ini," katanya lagi.
Berdiri sejak Juni 1991, Enslaved tercatat sebagai salah satu band yang sangat produktif dalam menelurkan album. Band yang kini beranggotakan Grutle Kjellson (vokal dan bass), Ivar Bjornson (gitar), Arve "Ice Dale" Isdal (gitar), Hakon Vinje (kibor), dan Iver Sandoy (drum) itu total telah merilis 14 album dengan album terakhir bertajuk E yang diluncurkan 13 Oktober 2017.
(nug)