Nayz, Makanan Pendamping ASI Rumahan Organik Pertama di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Hassana Boga Sejahtera membuat gebrakan dengan meluncurkan produk terbarunya di jenis makanan pendamping ASI (air susu ibu) atau MPASI dalam bentuk bubur bayi dengan merek Nayz. Mengusung konsep produk homemade, Nayz ingin dikenal sebagai pelopor dalam makanan pendamping ASI non-instan. MPASI non-instan juga dikenal para Ibu dengan sebutan homemade atau rumahan.
"Komposisi MPASI Bubur Bayi Nayz dirancang secara khusus. Bahan dasarnya diseleksi dari material yang paling berkualitas," klaim Founder & CEO PT. Hassana Boga Sejahtera (Nayz), Lutfiel Hakim saat mengenalkan bubur bayi sehat itu di Jakarta, Selasa (25/2).
Dia mengungkapkan, bahan dasarnya didapat langsung dari petani Indonesia, ditanam di pegunungan yang subur, dan dialiri dengan mata air pegunungan murni. Material produknya adalah bahan organik yang bebas pestisida dan semua bahanya mengantongi sertifikat organik yang terakreditasi secara nasional.
Nayz sendiri menamakan fase ini dengan MPASI Bubur Bayi 3.0. Istilah ini mengacu kepada tahapan yang telah Nayz bangun selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya mereka sukses meluncurkan produk bubur dengan kategori MPASI.
Fase itu dimulai sejak 2009 atau fase 1.0. Fase di mana Nayz mulai bergerilya memperkenalkan cara memasak MPASI bubur bayi di rumah. "Lalu dilanjutkan 2.0 pada 2013, di mana kami menyediakan bahan berupa bubur organik untuk diolah kembali menjadi MPASI. Dan fase 3.0 adalah saat ini, Nayz menyediakan bahan lengkap yang sudah berupa bahan MPASI organik dan homemade untuk dimasak menjadi bubur bayi," tutur Lutfiel.
Dia menjelaskan, bahan dasar bubur bayinya adalah beras asli yang utuh dan diperkaya campuran sayuran hijau. Misalnya, brokoli, wortel, buncis dan lainnya sebagai protein nabati dan ikan sebagai protein hewani. MPASI homemade, kata dia, menjadi tren yang banyak sekali dilakukan para ibu dengan balita yang masih membutuhkan makanan pendamping ASI. Sementara organik adalah gaya hidup kekinian yang selaras dengan alam, dalam artian, mendukung kelestarian dan menjaga alam dari kerusakan alias bebas pestisida.
"Homemade atau rumahan, artinya dibuat di rumah, oleh tangan bunda sendiri. Inilah wujud cinta kasih Ibu karena sejarah Nayz berawal dari konsumsi untuk anak-anak kami," tuturnya.
Dia menambahkan, yang membanggakan, ini adalah kategori produk MPASI homemade dan organik pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. "Ini adalah karunia dari Allah SWT, dari alam Indonesia. Ini produk yang ilhamnya adalah inovasi dari produk pertanian. Beras putih dan merah, sayuran hijau, ikan dan daging, semua tersedia di negeri kita ini," kata Lutfiel lagi.
Peran Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Nayz juga mengapresiasi pemerintah, dalam hal ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Kami mendapatkan bimbingan dan pembinaan dari BPOM. Nayz merasa perlu menyampaikan terima kasih karena dengan pembinaan ini, Nayz menjadi salah satu UKM pertama Indonesia, naik tingkat mampu menjadi salah satu produsen MPASI," tukasnya.
Dengan prestasi ini, Nayz juga ingin menyampaikan pesan kepada seluruh bunda di Indonesia untuk selalu memperhatikan legalitas produk. Pastikan anak-anak mengonsumsi produk yang sudah berizin edar BPOM atau izin MD. "Apalagi untuk bayi, tentu sangat riskan jika sembarangan memberikan makanan," pungkasnya.
"Komposisi MPASI Bubur Bayi Nayz dirancang secara khusus. Bahan dasarnya diseleksi dari material yang paling berkualitas," klaim Founder & CEO PT. Hassana Boga Sejahtera (Nayz), Lutfiel Hakim saat mengenalkan bubur bayi sehat itu di Jakarta, Selasa (25/2).
Dia mengungkapkan, bahan dasarnya didapat langsung dari petani Indonesia, ditanam di pegunungan yang subur, dan dialiri dengan mata air pegunungan murni. Material produknya adalah bahan organik yang bebas pestisida dan semua bahanya mengantongi sertifikat organik yang terakreditasi secara nasional.
Nayz sendiri menamakan fase ini dengan MPASI Bubur Bayi 3.0. Istilah ini mengacu kepada tahapan yang telah Nayz bangun selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya mereka sukses meluncurkan produk bubur dengan kategori MPASI.
Fase itu dimulai sejak 2009 atau fase 1.0. Fase di mana Nayz mulai bergerilya memperkenalkan cara memasak MPASI bubur bayi di rumah. "Lalu dilanjutkan 2.0 pada 2013, di mana kami menyediakan bahan berupa bubur organik untuk diolah kembali menjadi MPASI. Dan fase 3.0 adalah saat ini, Nayz menyediakan bahan lengkap yang sudah berupa bahan MPASI organik dan homemade untuk dimasak menjadi bubur bayi," tutur Lutfiel.
Dia menjelaskan, bahan dasar bubur bayinya adalah beras asli yang utuh dan diperkaya campuran sayuran hijau. Misalnya, brokoli, wortel, buncis dan lainnya sebagai protein nabati dan ikan sebagai protein hewani. MPASI homemade, kata dia, menjadi tren yang banyak sekali dilakukan para ibu dengan balita yang masih membutuhkan makanan pendamping ASI. Sementara organik adalah gaya hidup kekinian yang selaras dengan alam, dalam artian, mendukung kelestarian dan menjaga alam dari kerusakan alias bebas pestisida.
"Homemade atau rumahan, artinya dibuat di rumah, oleh tangan bunda sendiri. Inilah wujud cinta kasih Ibu karena sejarah Nayz berawal dari konsumsi untuk anak-anak kami," tuturnya.
Dia menambahkan, yang membanggakan, ini adalah kategori produk MPASI homemade dan organik pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. "Ini adalah karunia dari Allah SWT, dari alam Indonesia. Ini produk yang ilhamnya adalah inovasi dari produk pertanian. Beras putih dan merah, sayuran hijau, ikan dan daging, semua tersedia di negeri kita ini," kata Lutfiel lagi.
Peran Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Nayz juga mengapresiasi pemerintah, dalam hal ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Kami mendapatkan bimbingan dan pembinaan dari BPOM. Nayz merasa perlu menyampaikan terima kasih karena dengan pembinaan ini, Nayz menjadi salah satu UKM pertama Indonesia, naik tingkat mampu menjadi salah satu produsen MPASI," tukasnya.
Dengan prestasi ini, Nayz juga ingin menyampaikan pesan kepada seluruh bunda di Indonesia untuk selalu memperhatikan legalitas produk. Pastikan anak-anak mengonsumsi produk yang sudah berizin edar BPOM atau izin MD. "Apalagi untuk bayi, tentu sangat riskan jika sembarangan memberikan makanan," pungkasnya.
(nug)