COVID-19 Ditemukan di Indonesia, Ingat Anjuran Pakar agar Tak Terinfeksi!

Senin, 02 Maret 2020 - 13:11 WIB
COVID-19 Ditemukan di Indonesia, Ingat Anjuran Pakar agar Tak Terinfeksi!
COVID-19 Ditemukan di Indonesia, Ingat Anjuran Pakar agar Tak Terinfeksi!
A A A
JAKARTA - Dua orang warga negara Indonesia sudah terkonfirmasi terjangkit virus COVID-19. Sikap tenang perlu dikedepankan, namun sejumlah langkah tetap perlu dilakukan demi terhindar dari infeksi virus mematikan yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, itu. (Baca Juga: Breaking News: Corona Masuk Indonesia, Dua Orang Positif Terinfeksi)

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, pemerintah maupun pakar kesehatan telah membeberkan sejumlah cara antisipatif guna menangkal virus COVID-19. Yang pertama adalah berperilaku hidup bersih.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto beberapa waktu lalu pernah menghimbau masyarakat agar menjaga diri sendiri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Tak ketinggalan, perkuat daya tahan tubuh.

"Kuncinya terus berdoa, berpikir positif, dan menjaga imunitas tubuh," ujar Menkes Terawan pada satu kesempatan, beberapa waktu lalu.

Tubuh sejatinya memiliki sistem pertahanan alami untuk melawan ancaman masuknya benda asing dari luar seperti virus, bakteri, dan jamur. Bila daya tahan tubuh lemah, benda asing tersebut akan mudah masuk sehingga kita bisa terkena infeksi dan muncul beberapa gejala seperti bersin, demam, dan lain-lain.

Dikaitkan dengan wabah corona, jalan terbaik adalah melakukan tindak pencegahan secara eksternal maupun internal. (Baca Juga: Corona Masuk Indonesia, Ini Kronologi Tertularnya Dua Warga Depok)

Menurut Ahli Penyakit Dalam Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD KAI, pencegahan eksternal yaitu dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Contohnya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, istirahat cukup, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menggunakan masker terutama bila berada di tengah keramaian.

Sementara pencegahan internal dapat dilakukan dengan memodulasi (mengatur) sistem daya tahan tubuh yang disebut imunostimulan. Imunostimulan bekerja untuk merangsang pembentukan sel-sel imun seperti sel B yang akan membentuk antibodi.

“Pada kondisi di mana risiko paparan terhadap infeksi virus sangat tinggi, imunostimulan dapat ditambahkan, di samping pencegahan lain. Imunostimulan dapat dikonsumsi dalam durasi tertentu sampai risiko paparan virus menurun dan sebaiknya dikonsumsi sebelum seseorang terinfeksi suatu penyakit, karena imunostimulan membutuhkan waktu untuk merangsang sistem imun,” ungkap Prof Iris.

Penggunaan imunostimulan dapat dianjurkan pada orang-orang yang merencanakan bepergian dan sering berada di pusat keramaian, juga kelompok usia yang rentan memiliki daya tahan tubuh rendah, terutama lanjut usia (di atas usia 60 tahun).

Adapun mengenai penggunaan masker, sejumlah ahli kesehatan memberi anjuran agar dikenakan saat berada di tempat umum. Hanya, tata cara pemakaiannya harus tepat.

Akademisi sekaligus praktisi klinis Ari F Syam mengatakan, pemakaian masker yang benar adalah menutupi mulut dan lubang hidung. Kawat masker di hidung juga mesti tertutup dengan baik.

"Sementara yang salah antara lain menggunakan masker di dagu, ada yang di leher, atau masker terpasang secara longgar," kata Ari.

Ari memaparkan, membiarkan masker terpasang di dagu lalu dipakai lagi, justru bisa menjadikan benda tersebut sumber penularan virus. Sebab bagian masker yang terpakai sudah terlepas, dan bagian yang menjadi tempat untuk mencegah masuknya kuman ada di posisi yang mudah terhirup melalui hidung.

Ari juga menyarankan, agar tak terinfeksi oleh virus COVID-19, cucilah tangan pakai sabun secara rutin atau gunakan hand sanitizer. Dua hal itu lebih efektif untuk mencegah penyakit infeksi usus dan infeksi saluran pernapasan atas. Lalu, gunakan masker secara tepat kalau memang kita sedang batuk atau pilek agar tidak menular kepada orang di sekitar. Hindari pula kerumunan orang yang ketika diamati banyak yang sedang batuk dan bersin.

Dari semua hal tadi, lanjut Ari, daya tahan tubuh tetap menjadi yang paling penting. Makan teratur, istirahat cukup, serta banyaklah mengonsumsi sayur dan buah.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0694 seconds (0.1#10.140)