Hati-Hati, Air Liur dan Kotoran Tikus Tularkan Virus Hanta

Rabu, 25 Maret 2020 - 15:30 WIB
Hati-Hati, Air Liur...
Hati-Hati, Air Liur dan Kotoran Tikus Tularkan Virus Hanta
A A A
JAKARTA - Hantavirus atau virus hanta menjadi kehawatiran baru di China setelah Global Times, surat kabar berbahasa Inggris yang dikelola pemerintah setempat, melalui unggahan di Twitter menginformasikan seorang warga Provinsi Yunnan meninggal dunia dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja dengan bus sewaan pada Senin (23/3).

Warga tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus hanta. Kemudian, 32 orang yang berada di bus yang sama dengan korban langsung menjalani tes. Akibat unggahan ini, hantavirus menjadi trending topik dan telah dibagikan lebih dari 6.000 kali.

Kendati demikian, virus ini berbeda dengan corona baru yang menyebabkan pandemi COVID-19. Dilansir dari laman Firstpost, penyakit ini tidak menyebar melalui udara dan hanya dapat menular ke manusia jika melalui kontak atau bersentuhan dengan urin, tinja, dan air liur tikus. Meski jarang terjadi, penyakit ini juga bisa didapatkan dari gigitan tikus yang terinfeksi.

Hantavirus adalah keluarga virus yang menyebar, terutama oleh tikus dan dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan di antaranya hantavirus pulmonary syndrome (HPS) dan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS). HPS tidak dapat ditularkan dari orang ke orang, sementara penularan HFRS antarmanusia sangat jarang.

Sementara laman Medicinenet melaporkan, tidak ada bukti bahwa HPS tak menular dari kontak orang ke orang di Amerika Serikat. Virus menyebar dari tikus ke manusia. Meskipun virus ini seperti ada transfer dari orang ke orang, wabah biasanya terjadi di antara kelompok orang yang terpapar dengan populasi si hewan pengerat yang sudah terinfeksi virus. Sedangkan mereka yang terinfeksi hantavirus tidak menularkan kepada orang lain yang tak terinfeksi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika, masa inkubasi (waktu dari paparan awal virus dan pengembangan gejala pertama) adalah antara satu hingga lima minggu setelah paparan awal terhadap urin hewan, kotoran, atau air liur yang terinfeksi.

Pada wabah di Amerika Selatan, para peneliti memperkirakan bahwa masa inkubasi virus hanta bervariasi antara 12-27 hari. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kontrol populasi hewan pengerat adalah strategi utama untuk mencegah infeksi hantavirus.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)