Jangan Sampai Salah, Begini Cara Melepas Masker Bedah yang Tepat

Kamis, 02 April 2020 - 09:30 WIB
Jangan Sampai Salah,...
Jangan Sampai Salah, Begini Cara Melepas Masker Bedah yang Tepat
A A A
JAKARTA - Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan, masyarakat umum kerap melupakan tata cara melepaskan masker bedah secara tepat, yakni dengan langsung menyentuh bagian permukaannya.

Erlina memaparkan bahwa idealnya melepaskan masker bedah setelah dipakai dengan cara hanya memegang bagian talinya saja tanpa menyentuh bagian permukaan. "Melepaskan masker ada caranya hanya memegang talinya jangan memegang maskernya," kata Erlina dalam konferensi pers daring, Rabu (1/4).

Prosedur ini kerap dilupakan masyarakat, karena partikel virus yang kemungkinan menempel di permukaan justru akan terdistribusi ke tangan. Menurut Erlina, meski telah melepaskan masker, masyarakat juga jangan merasa telah aman dari ancaman virus. Dalam hal ini, masyarakat tetap diminta untuk langsung mencuci tangan sebagai bagian mempertebal proteksi.

"Jangan merasa aman setelah menggunakan masker, setelah melepaskan masker tetap harus mencuci tangan. Menggunakan masker bila batuk, kalau tidak ada lakukan etika batuk. Intinya pesan pencegahan pertama jaga jarak aman, stay at home, etika batuk jika bersin, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lakukan semuanya dengan disiplin," terang Erlina.

Erlina menambahkan, masker bedah efektif mencegah partikel airborne ukuran 0,1 mikron dari 30 hingga 95%. Namun masih memiliki kelemahan yakni tidak bisa menutupi permukaan wajah secara sempurna terutama di sisi samping kiri dan kanan masker.

Apabila permukaan dalam masker sudah basah, Erlina menyarankan untuk wajib mengganti atau membuangnya, dan hanya digunakan sekali pakai. Meski begitu, masyarakat yang wajib menggunakan masker bedah adalah orang sakit dan tenaga medis.

Erlina juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong masker. Pasalnya, jika ketersediaan masker langka dan orang sakit tidak mendapatkan akses masker, maka dipastikan akan terus menjadi sumber penularan.

"Kalau orang sehat memborong dan memakai (masker bedah) maka ketersediaan masker ini tidak ada lagi bagi tenaga kesehatan maupun orang sakit, dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker bisa jadi orang sakit ini jadi sumber penularan kita semua," pungkasnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)