Selena Gomez: Saya Bipolar
A
A
A
JAKARTA - Selena Gomez telah didiagnosis dengan gangguan bipolar, tetapi tidak takut dengan kondisi kesehatan mentalnya. Hal itu diketahui, setelah penyanyi berusia 27 tahun itu diperiksa di Rumah Sakit Mclean, Amerika Serikat.
Seperti diketahui, gangguan bipolar merupakan kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresif (sangat terpuruk), atau sebaliknya.
"Saya pergi ke salah satu rumah sakit jiwa terbaik di Amerika, Rumah Sakit McLean, dan saya membahas bahwa setelah bertahun-tahun melalui banyak hal yang berbeda, saya menyadari bahwa saya bipolar,” kata Selena.
Meski diagnosa itu menakutkan untuk ditanggapi, pelantun 'Lose You To Love Me' ini berjuang untuk mengumpulkan informasi tentang penyakitnya tersebut guna membantunya mengatasi penyakitnya itu.
Saat berbincang dengan Miley Cyrus di siaran langsungnya 'Bright Minded', Jumat (3/4/2020), Selena mengaku mendapat informasi tentang gangguan bipolar yang membantunya. (Baca juga: 10 Etika Batuk dan Bersin Guna Hindari Pandemi Virus Corona ).
“Ketika saya memiliki informasi lebih lanjut, itu benar-benar membantu saya, itu tidak membuat saya takut begitu saya tahu ... Ketika saya akhirnya mengatakan apa yang akan saya katakan, saya ingin tahu segalanya tentang itu dan itu menghilangkan rasa takut,” bebernya.
“Ketika saya masih muda, saya takut akan badai petir dan ibu saya membelikan saya semua buku ini tentang badai petir dan dia berkata, 'Semakin Anda mendidik diri sendiri tentang hal ini, semakin Anda tidak perlu takut.' Benar-benar berhasil. Itu sesuatu yang sangat membantu saya,” sambung Selena.
Selena sendiri sempat menghabiskan waktu di Rumah Sakit McLean pada 2018, setelah menderita "mental dan emosional" dengan waktu yang sulit dalam hidupnya.
“Tahun lalu, saya menderita secara mental dan emosional dan saya tidak bisa tetap terjaga dan bersama-sama. Saya tidak bisa tersenyum atau menjaga hal-hal yang terlihat normal. Rasanya seperti semua rasa sakit saya dan kecemasan saya menyapu saya sekaligus dan itu adalah salah satu momen paling menakutkan dalam hidup saya,” tutur dia.
“Saya mencari dukungan dan para dokter dapat memberi saya diagnosis yang jelas. Saat saya menerima informasi itu, saya benar-benar merasakan bagian yang sama ketakutan dan lega. Ketakutan, jelas, karena kerudung itu diangkat, tetapi lega karena saya mengetahui mengapa saya menderita selama bertahun-tahun dengan depresi dan kegelisahan,” tambah Selena.
Seperti diketahui, gangguan bipolar merupakan kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresif (sangat terpuruk), atau sebaliknya.
"Saya pergi ke salah satu rumah sakit jiwa terbaik di Amerika, Rumah Sakit McLean, dan saya membahas bahwa setelah bertahun-tahun melalui banyak hal yang berbeda, saya menyadari bahwa saya bipolar,” kata Selena.
Meski diagnosa itu menakutkan untuk ditanggapi, pelantun 'Lose You To Love Me' ini berjuang untuk mengumpulkan informasi tentang penyakitnya tersebut guna membantunya mengatasi penyakitnya itu.
Saat berbincang dengan Miley Cyrus di siaran langsungnya 'Bright Minded', Jumat (3/4/2020), Selena mengaku mendapat informasi tentang gangguan bipolar yang membantunya. (Baca juga: 10 Etika Batuk dan Bersin Guna Hindari Pandemi Virus Corona ).
“Ketika saya memiliki informasi lebih lanjut, itu benar-benar membantu saya, itu tidak membuat saya takut begitu saya tahu ... Ketika saya akhirnya mengatakan apa yang akan saya katakan, saya ingin tahu segalanya tentang itu dan itu menghilangkan rasa takut,” bebernya.
“Ketika saya masih muda, saya takut akan badai petir dan ibu saya membelikan saya semua buku ini tentang badai petir dan dia berkata, 'Semakin Anda mendidik diri sendiri tentang hal ini, semakin Anda tidak perlu takut.' Benar-benar berhasil. Itu sesuatu yang sangat membantu saya,” sambung Selena.
Selena sendiri sempat menghabiskan waktu di Rumah Sakit McLean pada 2018, setelah menderita "mental dan emosional" dengan waktu yang sulit dalam hidupnya.
“Tahun lalu, saya menderita secara mental dan emosional dan saya tidak bisa tetap terjaga dan bersama-sama. Saya tidak bisa tersenyum atau menjaga hal-hal yang terlihat normal. Rasanya seperti semua rasa sakit saya dan kecemasan saya menyapu saya sekaligus dan itu adalah salah satu momen paling menakutkan dalam hidup saya,” tutur dia.
“Saya mencari dukungan dan para dokter dapat memberi saya diagnosis yang jelas. Saat saya menerima informasi itu, saya benar-benar merasakan bagian yang sama ketakutan dan lega. Ketakutan, jelas, karena kerudung itu diangkat, tetapi lega karena saya mengetahui mengapa saya menderita selama bertahun-tahun dengan depresi dan kegelisahan,” tambah Selena.
(tdy)