10 Mitos Kehamilan
A
A
A
JAKARTA - Ada banyak mitos mengenai kehamilan dan persalinan. Tapi tak semuanya benar dan tak semuanya salah. Apa sajakah? Inilah 10 di antaranya:
1. Persalinan dimulai ketika air ketuban pecah
Kenyataannya, persalinan bisa dimulai 24 jam atau lebih sejak air ketuban pecah. Kalau air ketuban sudah pecah, tapi belum ada kontraksi, maka tak masalah jika tak segera ke rumah sakit sampai kontraksi lebih kuat selama air ketuban tidak berwarna hijau atau berdarah.
2. Ibu hamil harus makan untuk dua orang
Ketika sedang hamil banyak ibu yang menjadi permisif meningkatkan kalori atau makan banyak, padahal mereka hanya butuh tambahan 300 kalori—lebih sedikit dari yang dibutuhkan ketika sedang menyusui.
3. Minum kopi sebabkan keguguran
Konsumsi kafein kurang dari 200 mg masih aman selama kehamilan. Perhatikan konsumsi harian karena kafein di dalam teh, soft drink, dan cokelat bisa menambah kadar kafein dengan cepat.
4. Segelas anggur tidak mengapa
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan wanita harus menahan diri untuk tidak mengonsumsi alkohol selama kehamilan. Sejumlah dokter mungkin memberikan lampu hijau hanya setelah menimbang risiko dan memberikan panduan mengenai jumlah alkohol yang bisa dikonsumsi.
5. Kalau bayi terlalu besar, harus operasi cesar
Kalau kehamilan sudah masuk ke pekan terakhir dan bayi berukuran 4 kg atau lebih, ibu hamil akan punya peluang besar untuk menjalani operasi cesar. “Kecuali ibu hamil tahu bentuk dan ukuran panggulnya, maka tidak masalah berapa besar bayinya,” Jenna LoGiudice, bidan bersertifikat dan asisten dosen di School of Nursing Fairfield University, yang dikutip Foxnews.
6. Kalau mengejan, bisa buang air besar
Ini adalah kenyataan yang tidak banyak diakui wanita. Tapi, 80% wanita mengalami konstipasi dan otot yang sama digunakan juga ketika wanita itu sedang mengejan dan mendorong saat persalinan. Jadi, kalau ada kotoran berada di tempat yang sama saat sedang dalam proses persalinan, maka mereka akan terdorong keluar juga. Tarik nafas lega dan jangan malu karena dokter sudah terbiasa menghadapinya.
7. Lemak kakao mencegah stretch mark
Melumuri perut dengan pelembap mahal tidak akan mencegah stretch mark. Apalagi bagi sebagian besar wanita, stretch mark adalah warisan. Satu-satunya yang mungkin membantu adalah makan banyak buah dan sayur.
8. Hubungan seks mempelancar persalinan
Memang benar bahwa air mani mengandung prostaglandin, hormon sama yang digunakan dalam agen pematangan serviks yang digunakan untuk menipiskan serviks di rumah sakit. “Tapi, melakukan hubungan seks tidak serta merta membuat ibu hamil melahirkan. Kegiatan ini membantu mempersiapkan persalinan ketimbang menginduksinya,” ujar LoGuidice.
9. Wanita hamil jangan mewarnai rambut
Sebagian besar salon saat ini menggunakan pewarna rambut dari sayuran dan mempelajari bagaimana mewarnai rambut ibu hamil atau bernapas di tengah asap tidak berbahaya bagi bayi. Kalau tidak, pastikan salon itu memiliki ventilasi yang baik terutama jika si ibu mengalami morning sick.
10. Bentuk perut mencerminkan jenis kelamin bayi
Menebak jenis kelamin bayi berdasarkan bentuk perut saat hamil sering kali dilakukan orang terhadap ibu hamil. Tapi, belum ada bukti ilmiah bahwa itu benar. Jadi, kalau ibu hamil tak mau tahu jenis kelamin anaknya atau tidak mau menyebutkanya, tersenyum saja dan ubah subjek obrolan.
1. Persalinan dimulai ketika air ketuban pecah
Kenyataannya, persalinan bisa dimulai 24 jam atau lebih sejak air ketuban pecah. Kalau air ketuban sudah pecah, tapi belum ada kontraksi, maka tak masalah jika tak segera ke rumah sakit sampai kontraksi lebih kuat selama air ketuban tidak berwarna hijau atau berdarah.
2. Ibu hamil harus makan untuk dua orang
Ketika sedang hamil banyak ibu yang menjadi permisif meningkatkan kalori atau makan banyak, padahal mereka hanya butuh tambahan 300 kalori—lebih sedikit dari yang dibutuhkan ketika sedang menyusui.
3. Minum kopi sebabkan keguguran
Konsumsi kafein kurang dari 200 mg masih aman selama kehamilan. Perhatikan konsumsi harian karena kafein di dalam teh, soft drink, dan cokelat bisa menambah kadar kafein dengan cepat.
4. Segelas anggur tidak mengapa
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan wanita harus menahan diri untuk tidak mengonsumsi alkohol selama kehamilan. Sejumlah dokter mungkin memberikan lampu hijau hanya setelah menimbang risiko dan memberikan panduan mengenai jumlah alkohol yang bisa dikonsumsi.
5. Kalau bayi terlalu besar, harus operasi cesar
Kalau kehamilan sudah masuk ke pekan terakhir dan bayi berukuran 4 kg atau lebih, ibu hamil akan punya peluang besar untuk menjalani operasi cesar. “Kecuali ibu hamil tahu bentuk dan ukuran panggulnya, maka tidak masalah berapa besar bayinya,” Jenna LoGiudice, bidan bersertifikat dan asisten dosen di School of Nursing Fairfield University, yang dikutip Foxnews.
6. Kalau mengejan, bisa buang air besar
Ini adalah kenyataan yang tidak banyak diakui wanita. Tapi, 80% wanita mengalami konstipasi dan otot yang sama digunakan juga ketika wanita itu sedang mengejan dan mendorong saat persalinan. Jadi, kalau ada kotoran berada di tempat yang sama saat sedang dalam proses persalinan, maka mereka akan terdorong keluar juga. Tarik nafas lega dan jangan malu karena dokter sudah terbiasa menghadapinya.
7. Lemak kakao mencegah stretch mark
Melumuri perut dengan pelembap mahal tidak akan mencegah stretch mark. Apalagi bagi sebagian besar wanita, stretch mark adalah warisan. Satu-satunya yang mungkin membantu adalah makan banyak buah dan sayur.
8. Hubungan seks mempelancar persalinan
Memang benar bahwa air mani mengandung prostaglandin, hormon sama yang digunakan dalam agen pematangan serviks yang digunakan untuk menipiskan serviks di rumah sakit. “Tapi, melakukan hubungan seks tidak serta merta membuat ibu hamil melahirkan. Kegiatan ini membantu mempersiapkan persalinan ketimbang menginduksinya,” ujar LoGuidice.
9. Wanita hamil jangan mewarnai rambut
Sebagian besar salon saat ini menggunakan pewarna rambut dari sayuran dan mempelajari bagaimana mewarnai rambut ibu hamil atau bernapas di tengah asap tidak berbahaya bagi bayi. Kalau tidak, pastikan salon itu memiliki ventilasi yang baik terutama jika si ibu mengalami morning sick.
10. Bentuk perut mencerminkan jenis kelamin bayi
Menebak jenis kelamin bayi berdasarkan bentuk perut saat hamil sering kali dilakukan orang terhadap ibu hamil. Tapi, belum ada bukti ilmiah bahwa itu benar. Jadi, kalau ibu hamil tak mau tahu jenis kelamin anaknya atau tidak mau menyebutkanya, tersenyum saja dan ubah subjek obrolan.
(alv)