Berburu Barang Mewah di Garage Sale

Senin, 24 November 2014 - 11:09 WIB
Berburu Barang Mewah di Garage Sale
Berburu Barang Mewah di Garage Sale
A A A
SAAT ini, tak sulit untuk memiliki barang-barang mewah. Selain dengan menyewa, bisa juga dengan membelinya di garage sale yang menjual barang dari tangan kedua. Seperti apa gaya pemburu garage sale barang bermerek ini?

Barang bermerek, meski itu didapat dari tangan kedua ternyata masih tetap jadi idaman banyak orang. Sebut saja Luna Calista, perempuan yang berprofesi sebagai model ini sering kali berburu barang second hand untuk sekadar memenuhi keinginannya memiliki tas idaman dari merek ternama.

“Kebetulan saya lagi butuh dress yang elegan untuk acara ulang tahun dan biasanya kalau di acara bazar harganya lebih terjangkau,” ungkap Luna saat ditemui di acara Fashion Affairs di Kuningan City, Jakarta, pekan lalu. Penggemar barang bermerek dari Louis Vuitton dan Gucci ini sebelumnya juga pernah membeli barang tangan kedua dari teman dekatnya. Biasanya, beberapa temannya yang sudah bosan, kemudian menjualnya.

“Saya mau beli kalau kondisinya masih bagus, waktu itu pernah beli Hermes dan Louis Vuitton karena teman nawarin, harganya juga lumayan,” ujarnya lagi. Berburu barang mewah yang tidak lagi baru bagi Luna ada strateginya sendiri. Teman-teman wanitanya yang juga begitu memerhatikan penampilan biasanya memberi info bila ada garage sale barang bermerek.

Luna biasanya membutuhkan waktu hingga 6 bulan untuk bersabar mendapatkan barang yang diinginkannya itu. Senada dengan Luna, Sarah Andina yang juga tertarik dengan barang bermerek kerap berburu garage sale di seputaran Kemang. Menurut perempuan yang bekerja di sektor keuangan ini, info garage sale biasa didapat dari mulut ke mulut.

“Kalau beli saya harus lihat dulu kondisinya apa masih bagus dan apa masih akan sesuai zaman,” sebut Sarah melalui sambungan telepon. Sarah mengungkapkan, dalam memburu barang bermerek, dirinya tidak terlalu ngoyo . Saat ada dana dan menemukan barang yang dia suka, maka tanpa pikir panjang pasti akan dibelinya meski barang tersebut baru. “Dari tas hingga sepatu, saya suka label Chanel, Louis Vuitton, dan Gucci,” ujarnya.

Adapun alasannya membeli barang bermerek dari tangan kedua, lebih jauh Sarah mengungkapkan, untuk mendapatkannya, persentase harga bisa lebih terjangkau hingga 50% dari harga awal. Selain itu, meski membeli barang dari tangan kedua, tak ada orang yang tahu bahwa itu barang bekas.

“Biasanya kalau Louis Vuitton harganya tidak terlalu turun untuk yang second hand . Kalau merek lain bisa sampai 50% dari harga awal,” pungkasnya lagi. Sementara itu, Adoo Arsyad, pihak penyelenggara dari garage sale Fashion Affairs di Kuningan City mengungkapkan, acara bazar yang di dalamnya juga mengakomodasi barang bermerek tangan kedua ini merupakan acara yang dibuat sekumpulan sosialita untuk meramaikan perhelatan Fashion Affairs yang diadakan oleh saluran MNC Fashion .

Sejak dihelat pada Senin (17/11) setidaknya pada hari ketiga sudah sebagian dari barang bermerek tangan kedua itu telah terjual. Harga barang tersebut, menurut Addo, bisa lebih turun harganya sekitar 30% dari harga awal. “Hampir setengahnya sudah dibeli, sepatu, tas, dan baju-baju show yang pernah dipakai Fifie Buntaran juga ternyata banyak yang minat,” ucapnya.

Dyah ayu pamela
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8629 seconds (0.1#10.140)
pixels