Diet Mediterania Bisa Menjaga Orang Awet Muda

Rabu, 03 Desember 2014 - 13:59 WIB
Diet Mediterania Bisa...
Diet Mediterania Bisa Menjaga Orang Awet Muda
A A A
LONDON - Diet Mediterania bisa menjadi resep panjang umur karena menjaga orang secara genetik tetap awet muda.

Sebuah kajian di British Medical Journal menyebutkan, diet campuran sayur, minyak zaitun, ikan segar dan buah-buahan itu bisa menghentikan kode DNA berebutan saat kita beranjak tua.

Kajian itu dilakukan para periset dari Boston yang mengikuti kesehatan dari hampir 5.000 perawat selama lebih dari 10 tahun. Sejumlah perawat yang menjalani diet itu memiliki sedikit tanda-tanda penuaan di sel mereka.

Diet Mediterania ini berulang kali disebut terkait perbaikan kesehatan, seperti mengurangi risiko penyakit jantung.

Meskipun belum jelas apa yang membuatnya begitu baik, komponen kuncil diet ini—buah dan sayur segar serta unggas dan ikan, bukannya banyak daging merah, mentega dan lemak hewan—semuanya memiliki efek manfaat yang baik bagi tubuh.

Makanan kaya vitamin memberikan tenaga melawan stres dan kerusakan jaringan serta sel. Kajian terakhir itu juga mengemukakan bahwa diet Mediterania membantu melindungi DNA.

Para periset melihat struktur kecil yang disebut telomere yang menjaga ujung kromosom yang menyimpan kode DNA. Tudung protektif ini mencegah hilangnya informasi genetik selama pemecahan sela.

Di saat usia bertambah dan sel pecah, telomere pun kian memendek—integritas struktural mereka melemah yang bisa memerintahkan sel agar berhenti melakukan pemecahan dan mati. Pakar yakin ukuran panjang telomere memberikan jendela terhadap penuaan sel.

Telomere yang memendek dikaitkan dengan berbagai penyakit terkait usia, termasuk penyakit jantung dan sejumlah kanker.

Dalam kajian itu, perawat yang melakukan diet Mediterania memiliki telomere yang lebih panjang dan sehat. Mereka mengindikasikan gaya hidup seseorang mempengaruhi kondisi ini.

Tidak ada komponen diet tunggal yang keluar menjadi yang terbaik, yang disebut periset mengemukakan pentingnya diet yang berimbang.

Pakar independen menyebut penemuan itu menarik tapi belum konklusif. “Semua kajian observasional ini berpotensi menyebabkan perkiraan yang salah dan kita seharusnya tidak mengasumsikan asosiasi ukuran panjang telomere itu kebetulan. Kajian besar ini konsisten dengan hipotesa bahwa intervensi diet bisa menyebabkan perbaikan substansial pada kesehatan,” papar David Llewellyn, dari University of Exeter, kepada BBC.

Mike Knapton, associate direktur medis di British Heart Foundation menyatakan, hasil kajian itu menambah bobot pandangan bahwa diet bisa membantu mencegah penyakit terkait usia seperti penyakit jantung. “Telomere yang lebih panjang bisa menjelaskan hubungan antara diet dan risiko penyakit jantung. Hasil ini menegaskan kembali saran kami bahwa makan diet yang berimbang dan sehat bisa mengurangi risiko perkembangan penyakit jantung,” ujar dia, seperti dikutip Yahoo.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1412 seconds (0.1#10.140)