Perpuseru Sambangi Kotawaringin Barat
A
A
A
UNTUK mengubah pandangan masyarakat terhadap perpustakaan, sejak Juni 2014 Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) membuat program Jelajah Perpuseru .
Bekerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF), CCFI merangkul sejumlah figur publik di Tanah Air dalam kegiatan ini. Bersama-sama mereka menghidupkan kembali perpustakaan daerah sebagai pusat belajar berbasis teknologi informasi (TI) yang seru.
Layanan perpustakaan yang disediakan meliputi bimbingan, ruang baca, mendongeng, wisata pustaka, ruang anak-anak, audio visual, internet dan Wi-Fi. Beberapa waktu lalu, Jelajah Perpuseru menyambangi perpustakaan daerah di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, bersama Charles Bonar Sirait, seorang figur publik, sekaligus pengajar Ilmu Komunikasi dan Public Speaking, untuk berinteraksi langsung, memberi motivasi kepada warga pengguna perpustakaan.
“Ini adalah ketiga kalinya Jelajah Perpuseru, setelah Kota Kebumen dan Sukabumi, Perpustakaan Daerah Pangkalan Bun ini adalah salah satu dampingan dari program Perpuseru dan dianggap sudah terbang melampaui batas,” ucap Program Advocacy Manager Perpuseru Triyono saat mengunjungi Perpustakaan Daerah Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Kamis (11/12).
Menurut Triyono, perpustakaan daerah memiliki peran dan potensi yang sangat strategis sebagai tempat belajar dan mengembangkan masyarakat. “Kami ingin perpustakaan yang ada menunjukkan sesuatu yang berkembang pesat, ibu-ibu bisa bertambah penghasilannya, bisa belajar dan mempelajari TI,” kata Bupati Kotawaringin Barat Dr H Ujang Iskandar ST Msi.
Jelajah Perpuseru kali ini difokuskan pada kegiatan kunjungan ke berbagai perpustakaan di berbagai daerah yang telah melahirkan banyak cerita sukses dari masyarakat penggunanya. Pada kegiatan ini CCFI mengajak tokoh masyarakat dan figur publik untuk melihat langsung, bertukar inspirasi dengan para pengurus, dan warga pengguna perpustakaan.
Charles Bonar Sirait, yang juga Sahabat Perpuseru, mengaku tertarik melihat visi Perpuseru yang isinya bagus dan berkaitan dengan apa yang dia tulis di sebuah media, yaitu tentang Indonesia Super Digital Communication.
“Perpuseru yang menarik sasarannya yaitu pemuda, perempuan dan UKM. Kalau memang benar begitu, itu juga sasaran saya yang fokus terhadap ekonomi, pendidikan dan kesehatan,” kata Charles. Dia sangat senang bisa membagikan sedikit ilmu dan pengalamannya sebagai praktisi ilmu komunikasi kepada masyarakat setempat.
Sejak Perpustakaan Daerah Kotawaringin Barat bermitra dengan Perpuseru , muncul beberapa komunitas yang telah berkembang, yaitu Komunitas Pencinta IT Kotawaringin Barat (Petik), Komunitas UMKM, CLP (Craft Lover Pangkalan Bun), dan Kelompok Teater.
Salah satu anggota komunitas CLP, Ibu Tinuk, bercerita bahwa dia mulai membuat kerajinan tangan sejak tiga tahun lalu dan berkembang sampai sekarang.
Iman firmansyah
Bekerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF), CCFI merangkul sejumlah figur publik di Tanah Air dalam kegiatan ini. Bersama-sama mereka menghidupkan kembali perpustakaan daerah sebagai pusat belajar berbasis teknologi informasi (TI) yang seru.
Layanan perpustakaan yang disediakan meliputi bimbingan, ruang baca, mendongeng, wisata pustaka, ruang anak-anak, audio visual, internet dan Wi-Fi. Beberapa waktu lalu, Jelajah Perpuseru menyambangi perpustakaan daerah di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, bersama Charles Bonar Sirait, seorang figur publik, sekaligus pengajar Ilmu Komunikasi dan Public Speaking, untuk berinteraksi langsung, memberi motivasi kepada warga pengguna perpustakaan.
“Ini adalah ketiga kalinya Jelajah Perpuseru, setelah Kota Kebumen dan Sukabumi, Perpustakaan Daerah Pangkalan Bun ini adalah salah satu dampingan dari program Perpuseru dan dianggap sudah terbang melampaui batas,” ucap Program Advocacy Manager Perpuseru Triyono saat mengunjungi Perpustakaan Daerah Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Kamis (11/12).
Menurut Triyono, perpustakaan daerah memiliki peran dan potensi yang sangat strategis sebagai tempat belajar dan mengembangkan masyarakat. “Kami ingin perpustakaan yang ada menunjukkan sesuatu yang berkembang pesat, ibu-ibu bisa bertambah penghasilannya, bisa belajar dan mempelajari TI,” kata Bupati Kotawaringin Barat Dr H Ujang Iskandar ST Msi.
Jelajah Perpuseru kali ini difokuskan pada kegiatan kunjungan ke berbagai perpustakaan di berbagai daerah yang telah melahirkan banyak cerita sukses dari masyarakat penggunanya. Pada kegiatan ini CCFI mengajak tokoh masyarakat dan figur publik untuk melihat langsung, bertukar inspirasi dengan para pengurus, dan warga pengguna perpustakaan.
Charles Bonar Sirait, yang juga Sahabat Perpuseru, mengaku tertarik melihat visi Perpuseru yang isinya bagus dan berkaitan dengan apa yang dia tulis di sebuah media, yaitu tentang Indonesia Super Digital Communication.
“Perpuseru yang menarik sasarannya yaitu pemuda, perempuan dan UKM. Kalau memang benar begitu, itu juga sasaran saya yang fokus terhadap ekonomi, pendidikan dan kesehatan,” kata Charles. Dia sangat senang bisa membagikan sedikit ilmu dan pengalamannya sebagai praktisi ilmu komunikasi kepada masyarakat setempat.
Sejak Perpustakaan Daerah Kotawaringin Barat bermitra dengan Perpuseru , muncul beberapa komunitas yang telah berkembang, yaitu Komunitas Pencinta IT Kotawaringin Barat (Petik), Komunitas UMKM, CLP (Craft Lover Pangkalan Bun), dan Kelompok Teater.
Salah satu anggota komunitas CLP, Ibu Tinuk, bercerita bahwa dia mulai membuat kerajinan tangan sejak tiga tahun lalu dan berkembang sampai sekarang.
Iman firmansyah
(ars)