Edukasi Sanitasi di Sekolah Dasar

Minggu, 21 Desember 2014 - 13:00 WIB
Edukasi Sanitasi di...
Edukasi Sanitasi di Sekolah Dasar
A A A
Ratusan relawan memberikan edukasi sanitasi secara serentak kepada tak kurang dari 1.478 siswa di beberapa sekolah, yakni SDN Manggarai 01 Pagi, SDN Manggarai 03 Pagi, SDN Menteng Dalam 01 Pagi, SDN Menteng Dalam 02 Pagi, dan SDN Menteng Dalam 05 Pagi.

Kegiatan #brightfuture Volunteer Day ini merupakan rangkaian dari Project Sunlight besutan PT Unilever Indonesia dan menjadi bukti nyata dari dukungan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap kondisi sanitasi di Indonesia. Ditemui di SDN Manggarai 01 Pagi, Maria Dewantini Dwianto selaku Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat untuk bergabung menjadi relawan #brightfuture.

“Program ini telah diluncurkan pada bulan November lalu dan saat ini terkumpul sebanyak 800 relawan,” kata Maria. Sebelum turun ke lapangan, para relawan ini telah dibekali pelatihan mengenai materi ajaran tentang sanitasi hingga tips dalam menghadapi siswa SD. Mereka pun berhasil menyampaikan materi dengan cara menyenangkan dan interaktif, bahkan menggunakan nyanyian sehingga materi lebih mudah dipahami dan diingat.

Duta Project Sunlight Indonesia Dira Noveriani turut memberikan edukasi bersama anggota relawan lain mengenai cara mencuci tangan yang benar dengan sabun di bawah air mengalir agar terhindar dari segala kuman penyakit yang merugikan. Dira menjelaskan dengan semangat tujuh langkah cuci tangan yang dimulai dari depan lalu ke belakang, punggung jari, sela, kuku, dan pergelangan.

Adapun, musisi sekaligus aktivis lingkungan Nugie membagi pengetahuannya soal nutrisi yang penting bagi pertumbuhan, termasuk kebiasaan menyikat gigi setiap pagi dan malam hari. Nugie mengatakan, masalah kebersihan bukan hanya berkaitan dengan kurangnya fasilitas, melainkan bisa juga karena kurang kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi bagi kehidupan.

Sanitasi dapat memengaruhi edukasi, angka kelahiran, dan angka kematian sehingga harus menjadi perhatian bagi setiap orang. Salah satu indikasi sanitasi buruk adalah penyakit diare. Di DKI Jakarta, dari sekitar 9,6 juta total penduduk, diperkirakan 390.000 di antaranya menderita diare. Sementara di Indonesia terdapat 2/3 kematian balita yang disebabkan oleh diare. Meski begitu, baru 47% yang memiliki perilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia, padahal tindakan ini dapat menurunkan risiko diare hingga 50%.

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1382 seconds (0.1#10.140)