Lima Tanda Anda Salah Memilih Pekerjaan
A
A
A
Tentu saja, tak ada pekerjaan yang sempurna. Setiap pekerjaan sudah pasti memiliki tingkat kesenangan dan stresnya masing-masing. Namun jika Anda harus bekerja pada hari libur atau stres pada hari libur karena memikirkan pekerjaan yang akan dilakukan esok hari, Anda harus mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain. Apalagi tanda-tanda yang bisa menjadi ukuran bahwa Anda salah memilih pekerjaan? Berikut di antaranya.
Peraturan 80-20 yang kacau
Tahukah Anda peraturan 80-20? Peraturan ini diperkenalkan oleh ahli ekonomi Italia Vilfredo Pareto. Intinya, segala sesuatu di dunia ini bisa diukur dengan ukuran 80-20. Misalkan 20% dari rekan kerja Anda membuat 80% dari stres Anda. Atau Anda cocok dengan pekerjaan tersebut jika Anda bahagia hingga 80% saat Anda sedang bekerja. Intinya, jika Anda lebih banyak merasa depresi atau tidak puas saat bekerja, lebih baik Anda berpikir lagi tentang pekerjaan Anda.
Tidak naik gaji selama bertahun-tahun
Ada dua hal mengapa Anda tidak naik gaji. Pertama, perusahaan Anda memang tidak mampu atau tidak ada kebijakan menaikkan gaji pada masa tertentu. Kedua, kemampuan Anda memang membuat Anda tidak layak naik gaji. Nah, carilah penyebab Anda tak kunjung naik gaji. Jika sudah tahu, carilah solusinya, apakah pindah kerja atau menaikkan kemampuan Anda agar perusahaan tertarik menaikkan gaji Anda.
Takut mendapat promosi
Kebanyakan orang senang mendapat promosi dan tantangan baru. Namun jika Anda malah takut mendapatkan kenaikan jabatan karena tak mau mendapat tanggung jawab lebih dan tantangan baru, bisa jadi Anda memang salah memilih pekerjaan.
Tak tertantang dengan pekerjaan
Kebalikan dengan poin di atas, pekerjaan Anda justru membuat Anda merasa tak tertantang dan tidak mendapat pengetahuan baru. Cobalah teliti lagi, mengapa hal ini terjadi? Bisakah kira-kira Anda meminta pekerjaan yang lebih menantang kepada atasan atau Anda bisa mencari keterampilan baru agar lebih bisa mengeksplorasi pekerjaan Anda.
Pembicaraan negatif tentang pekerjaan
Jika Anda terus-menerus membicarakan keburukan pekerjaan, rekan kerja, atau perusahaan Anda, Anda harus mempertanyakan diri Anda sendiri, mengapa Anda masih bertahan di pekerjaan tersebut. Cobalah analisis diri Anda sendiri. Anda juga bisa mengalihkan perhatian pada hal-hal yang baik tentang pekerjaan Anda atau carilah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan Anda agar pikiran negatif bisa terlupakan dan hidup Anda lebih menyenangkan.
Herita/Ivillage
Peraturan 80-20 yang kacau
Tahukah Anda peraturan 80-20? Peraturan ini diperkenalkan oleh ahli ekonomi Italia Vilfredo Pareto. Intinya, segala sesuatu di dunia ini bisa diukur dengan ukuran 80-20. Misalkan 20% dari rekan kerja Anda membuat 80% dari stres Anda. Atau Anda cocok dengan pekerjaan tersebut jika Anda bahagia hingga 80% saat Anda sedang bekerja. Intinya, jika Anda lebih banyak merasa depresi atau tidak puas saat bekerja, lebih baik Anda berpikir lagi tentang pekerjaan Anda.
Tidak naik gaji selama bertahun-tahun
Ada dua hal mengapa Anda tidak naik gaji. Pertama, perusahaan Anda memang tidak mampu atau tidak ada kebijakan menaikkan gaji pada masa tertentu. Kedua, kemampuan Anda memang membuat Anda tidak layak naik gaji. Nah, carilah penyebab Anda tak kunjung naik gaji. Jika sudah tahu, carilah solusinya, apakah pindah kerja atau menaikkan kemampuan Anda agar perusahaan tertarik menaikkan gaji Anda.
Takut mendapat promosi
Kebanyakan orang senang mendapat promosi dan tantangan baru. Namun jika Anda malah takut mendapatkan kenaikan jabatan karena tak mau mendapat tanggung jawab lebih dan tantangan baru, bisa jadi Anda memang salah memilih pekerjaan.
Tak tertantang dengan pekerjaan
Kebalikan dengan poin di atas, pekerjaan Anda justru membuat Anda merasa tak tertantang dan tidak mendapat pengetahuan baru. Cobalah teliti lagi, mengapa hal ini terjadi? Bisakah kira-kira Anda meminta pekerjaan yang lebih menantang kepada atasan atau Anda bisa mencari keterampilan baru agar lebih bisa mengeksplorasi pekerjaan Anda.
Pembicaraan negatif tentang pekerjaan
Jika Anda terus-menerus membicarakan keburukan pekerjaan, rekan kerja, atau perusahaan Anda, Anda harus mempertanyakan diri Anda sendiri, mengapa Anda masih bertahan di pekerjaan tersebut. Cobalah analisis diri Anda sendiri. Anda juga bisa mengalihkan perhatian pada hal-hal yang baik tentang pekerjaan Anda atau carilah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan Anda agar pikiran negatif bisa terlupakan dan hidup Anda lebih menyenangkan.
Herita/Ivillage
(bbg)