Merawat Gigi Lebih Putih
A
A
A
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tampilan gigi putih sempurna. Mulai dari perawatan pemutihan ke dokter gigi, perawatan pemutihan gigi mandiri di rumah, hingga pemakaian alat berteknologi tinggi.
Perawatan pemutihan gigi merupakan salah satu cara untuk mencerahkan warna asal gigi tanpa mengasah enamel sehingga tampilan gigi tampak lebih putih alami. Pemutihan gigi termasuk jenis perawatan gigi yang bertujuan untuk estetika. Dokter gigi umumnya menawarkan dua jenis perawatan, yaitu perawatan di tempat praktik atau perawatan sendiri di rumah dengan perangkat pemutih (whitening kit ).
Kedua prosedur itu sama-sama menggunakan senyawa berbasis peroksida, yaitu bahan pemutih dengan kadar bervariasi dari 3% sampai 35%. ”Pemutihan gigi di praktik dokter gigi (in-office whitening ) diawali dengan pembersihan gigi dan penghapusan plak di sepanjang garis gusi. Setelah gigi bersih, gel peroksida hingga 35% diaplikasikan di gigi,” tutur drg Novita Chicha Sartika SpKG, seperti dikutip dari Escaladedental.com.
Selanjutnya, lampu khusus bersinar laser digunakan untuk mengaktifkan gel. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar satu jam, dan memutihkan gigi 10 sampai 14 derajat. Adapun pemutihan gigi di rumah (home whitening ), Anda dapat memutihkan gigi sendiri dengan peralatan yang didapatkan dari dokter gigi.
Dokter gigi akan membersihkan gigi Anda, menyiapkan sebuah cetakan (tray ) gigi sesuai ukuran gigi dan kontur rahang Anda, dan memberikan gel berkadar peroksida antara 10% hingga 15%. Untuk memakainya, Anda cukup mengoleskan gel di cetakan gigi, lalu memasang nampan tersebut di gigi selama beberapa jam setiap malam untuk beberapa hari.
Lama penerapan bervariasi, semakin rendah kadar peroksida dalam gel, semakin lama waktu pemakaian yang aman. Metode ini dapat memutihkan gigi 8 sampai 10 derajat. Terdapat dua istilah perawatan pemutihan gigi yang cukup populer dalam dunia estetika, yaitu bleaching dan veneer.
Pada intinya kedua perawatan ini berfungsi memutihkan gigi, tapi yang membedakan keduanya adalah bahan, aplikasi, dan manfaat tambahannya. drg Astrid Khatalia saat ditemui di Escalade Dental Care Specialist di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, menjelaskan perbedaan kedua perawatan pemutihan gigi tersebut. Bleaching adalah suatu tindakan untuk menghilangkan pewarnaan pada gigi secara kimiawi dengan menggunakan peroksida (karbamid peroksida dan hidrogen peroksida).
Karbamid peroksida tersedia dalam berbagai konsentrasi, mulai 3% hingga 15%. Proses bleaching melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi. Peroksida bertindak sebagai agen pengoksidasi. Hidrogen peroksida inilah yang akan menghasilkan radikal bebas, yang akan bereaksi dengan molekul organik dalam email gigi.
Dengan adanya reaksi tersebut, molekul organik yang berukuran besar dan berpigmentasi tinggi akan menjadi molekul berukuran lebih kecil dan lebih sedikit pigmen. Molekul kecil ini lebih sedikit merefleksikan cahaya. Hasil akhirnya, gigi tampak lebih putih. Adapun veneer adalah tindakan koreksi gigi dengan menutup permukaan gigi menggunakan lapisan porselen yang sifatnya permanen.
Pada awalnya veneer digunakan pada pasien yang mengalami masalah karies agar gigi tidak mudah pecah. Selain itu, veneer berfungsi meratakan permukaan gigi depan yang tidak bagus, misalnya emailnya tipis atau berpori sejak lahir. Gigi yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar juga bisa dikoreksi dengan teknik ini. Namun, seiring berjalannya waktu, veneer lebih banyak digunakan untuk tujuan estetika, yaitu membuat gigi terlihat lebih putih dan bening sehingga penampilan terlihat lebih menarik.
Selain perawatan pemutihan gigi di dokter gigi maupun di rumah, alat pemutih gigi dengan teknologi tinggi juga bisa menjadi alternatif yang menarik untuk dicoba. ”Apabila Anda tidak memiliki waktu untuk pergi ke dokter gigi dan melakukan perawatan pemutihan gigi, maka GLO Briliant Personal Teeth Whitening Device adalah solusinya. Alat ini dapat membantu mencerahkan gigi dari berbagai noda, seperti kopi, rokok, efek obat,” tutur Dr Jonathan B Levine, seperti dikutip dari Gloscience.com.
Alat tersebut memancarkan sinar yang menggunakan guided light optics dan panas dari sinar birunya mengaktifkan gel pencerah tanpa memberi dampak bagi gigi dan gusi yang sensitif, seperti produk pencerah lainnya. Hanya dengan pemakaian rutin di rumah setiap harinya selama 10 menit, maka Anda dapat melihat perubahan sampai 8 kali lebih cerah dari warna gigi sebelumnya.
Dwi nur ratnaningsih
Perawatan pemutihan gigi merupakan salah satu cara untuk mencerahkan warna asal gigi tanpa mengasah enamel sehingga tampilan gigi tampak lebih putih alami. Pemutihan gigi termasuk jenis perawatan gigi yang bertujuan untuk estetika. Dokter gigi umumnya menawarkan dua jenis perawatan, yaitu perawatan di tempat praktik atau perawatan sendiri di rumah dengan perangkat pemutih (whitening kit ).
Kedua prosedur itu sama-sama menggunakan senyawa berbasis peroksida, yaitu bahan pemutih dengan kadar bervariasi dari 3% sampai 35%. ”Pemutihan gigi di praktik dokter gigi (in-office whitening ) diawali dengan pembersihan gigi dan penghapusan plak di sepanjang garis gusi. Setelah gigi bersih, gel peroksida hingga 35% diaplikasikan di gigi,” tutur drg Novita Chicha Sartika SpKG, seperti dikutip dari Escaladedental.com.
Selanjutnya, lampu khusus bersinar laser digunakan untuk mengaktifkan gel. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar satu jam, dan memutihkan gigi 10 sampai 14 derajat. Adapun pemutihan gigi di rumah (home whitening ), Anda dapat memutihkan gigi sendiri dengan peralatan yang didapatkan dari dokter gigi.
Dokter gigi akan membersihkan gigi Anda, menyiapkan sebuah cetakan (tray ) gigi sesuai ukuran gigi dan kontur rahang Anda, dan memberikan gel berkadar peroksida antara 10% hingga 15%. Untuk memakainya, Anda cukup mengoleskan gel di cetakan gigi, lalu memasang nampan tersebut di gigi selama beberapa jam setiap malam untuk beberapa hari.
Lama penerapan bervariasi, semakin rendah kadar peroksida dalam gel, semakin lama waktu pemakaian yang aman. Metode ini dapat memutihkan gigi 8 sampai 10 derajat. Terdapat dua istilah perawatan pemutihan gigi yang cukup populer dalam dunia estetika, yaitu bleaching dan veneer.
Pada intinya kedua perawatan ini berfungsi memutihkan gigi, tapi yang membedakan keduanya adalah bahan, aplikasi, dan manfaat tambahannya. drg Astrid Khatalia saat ditemui di Escalade Dental Care Specialist di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, menjelaskan perbedaan kedua perawatan pemutihan gigi tersebut. Bleaching adalah suatu tindakan untuk menghilangkan pewarnaan pada gigi secara kimiawi dengan menggunakan peroksida (karbamid peroksida dan hidrogen peroksida).
Karbamid peroksida tersedia dalam berbagai konsentrasi, mulai 3% hingga 15%. Proses bleaching melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi. Peroksida bertindak sebagai agen pengoksidasi. Hidrogen peroksida inilah yang akan menghasilkan radikal bebas, yang akan bereaksi dengan molekul organik dalam email gigi.
Dengan adanya reaksi tersebut, molekul organik yang berukuran besar dan berpigmentasi tinggi akan menjadi molekul berukuran lebih kecil dan lebih sedikit pigmen. Molekul kecil ini lebih sedikit merefleksikan cahaya. Hasil akhirnya, gigi tampak lebih putih. Adapun veneer adalah tindakan koreksi gigi dengan menutup permukaan gigi menggunakan lapisan porselen yang sifatnya permanen.
Pada awalnya veneer digunakan pada pasien yang mengalami masalah karies agar gigi tidak mudah pecah. Selain itu, veneer berfungsi meratakan permukaan gigi depan yang tidak bagus, misalnya emailnya tipis atau berpori sejak lahir. Gigi yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar juga bisa dikoreksi dengan teknik ini. Namun, seiring berjalannya waktu, veneer lebih banyak digunakan untuk tujuan estetika, yaitu membuat gigi terlihat lebih putih dan bening sehingga penampilan terlihat lebih menarik.
Selain perawatan pemutihan gigi di dokter gigi maupun di rumah, alat pemutih gigi dengan teknologi tinggi juga bisa menjadi alternatif yang menarik untuk dicoba. ”Apabila Anda tidak memiliki waktu untuk pergi ke dokter gigi dan melakukan perawatan pemutihan gigi, maka GLO Briliant Personal Teeth Whitening Device adalah solusinya. Alat ini dapat membantu mencerahkan gigi dari berbagai noda, seperti kopi, rokok, efek obat,” tutur Dr Jonathan B Levine, seperti dikutip dari Gloscience.com.
Alat tersebut memancarkan sinar yang menggunakan guided light optics dan panas dari sinar birunya mengaktifkan gel pencerah tanpa memberi dampak bagi gigi dan gusi yang sensitif, seperti produk pencerah lainnya. Hanya dengan pemakaian rutin di rumah setiap harinya selama 10 menit, maka Anda dapat melihat perubahan sampai 8 kali lebih cerah dari warna gigi sebelumnya.
Dwi nur ratnaningsih
(bbg)