Peran Ayah Bagi Perkembangan Batita

Selasa, 17 Februari 2015 - 15:40 WIB
Peran Ayah Bagi Perkembangan Batita
Peran Ayah Bagi Perkembangan Batita
A A A
Sering kali kehadiran seorang ayah dalam keluarga tak dirasakan secara psikis meski secara fisik hadir di rumah. Alasannya tak lain karena pola pengasuhan lebih banyak dilimpahkan pada ibu.

Padahal, keterlibatan ayah tak kalah besarnya bagi pembentukan karakter si kecil. Peran orang tua dalam mengasuh anak, menurut Ristriarie Kusumaningrum, MPsi, harus seimbang. Ayah dan ibu selayaknya mitra. Peran keduanya akan berdampak sama pentingnya karena anak membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari keduanya.

Hasil riset menyatakan, anak yang memiliki kedekatan emosional yang erat dengan ayah cenderung memiliki konsep diri dan kepercayaan diri positif, merasa aman (securely attached ), lebih berani untuk mengeksplorasi lingkungannya, memiliki tingkat kecerdasan tinggi, dan kemampuan bahasa yang baik.

Penelitian juga menyebutkan bahwa pada usia sekolah, anak yang memiliki ayah dengan keterlibatan yang aktif dan besar, dapat memiliki prestasi yang lebih baik dan juga kepercayaan diri yang lebih tinggi. Walau cinta ayah sama pentingnya dengan cinta ibu bagi perkembangan anak, pada beberapa kasus, peran ayah lebih dibutuhkan. Para peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan, cinta atau penolakan ibu dan ayah sama-sama memengaruhi perilaku anak-anak, harga diri, stabilitas emosional, dan kesehatan mental.

Ya, ada beberapa hal yang memang hanya bisa dipenuhi ketika anak melakukan interaksi dengan ayah. Sikap dan pola pikir ayah yang cenderung tegas dan berdasarkan logika. Seorang ibu akan lebih menggunakan perasaan dan sering menerima alasan yang dilontarkan anak-anak mereka.

Hal itu dapat memberikan sudut pandang lain kepada anak mengenai cara berperilaku dan menyelesaikan masalah. Hal ini dapat membantu membentuk karakter anak ke depannya. Bagaimana jika hubungan ayah tidak dekat dengan anaknya, apakah peluang anak untuk menjadi bad people lebih besar? Psikolog anak yang akrab disapa Arie ini mengatakan bahwa hal ini tidak selalu terjadi.

Alasannya, masih banyak faktor lain yang memengaruhi. “Adanya pengaruh dari keluarga terdekat yang positif atau ada figur lain dari keluarga terdekat yang bisa memenuhi figur ayah, maka anak masih bisa tetap berkembang dengan baik,” ujarnya. Dalam buku Dads and Daughters , disebutkan bahwa hubungan ayah dengan anak perempuannya sangat penting.

Sebab, ayah adalah lawan jenis pertama yang ia lihat di dunia. Artinya, ayah adalah standar untuk apa yang akan ia harapkan dari seorang pria dan pasangan seumur hidupnya kelak. “Pada umumnya, anak perempuan yang memiliki sudut pandang positif tentang ayahnya, cenderung ingin mencari pria seperti ayahnya untuk dijadikan teman hidup,” ujar Arie. Untuk itu, sangat penting bagi seorang ayah untuk menyayangi putrinya dan menghormati ibunya.

Karena itu, si kecil juga merasakan bahwa ayahnya menghormati wanita dan kelak ia juga akan mencari pria yang menghormati dirinya. Demikian pula dengan ayah yang memiliki anak laki-laki. Si kecil yang memiliki pandangan atau persepsi yang positif terhadap ayahnya akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan ayahnya. Misal, ayahnya sering mengucapkan kata sayang kepada ibunya atau menghormati ibunya. Nah, hal itu biasanya akan terekam dan dicontoh anak ketika dewasa.

Novi/Genie
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4438 seconds (0.1#10.140)