Di Balik 98 Digandrungi Remaja dan Mahasiswa

JAKARTA - Film Di Balik 98 ternyata digandrungi remaja dan mahasiswa. Dari profil penonton film yang disutradarai Lukman Sardi, diketahui bahwa film ini paling banyak ditonton di Yogyakarta, Semarang dan Makassar.

“Kebanyakan mereka adalah mahasiswa dan remaja. Bahkan mereka menonton berbarengan dua kelas atau tiga kelas,” ungkap Pulisher Promo MNC Pictures, Cindy Julia Paramitha, Selasa (17/2/2015).

Pihaknya merasa terkesan dengan kota Makassar karena sejak pekan pertama, film ini sudah sold out. Dan, berdasarkan data dari filmindonesia.or.id, sampai Selasa (17/2/2015), film Di Balik 98 disaksikan oleh 635.915 penonton.

“Tidak menutup kemungkinan bisa meraih 1 juta penonton karena mereka sangat antusias menonton film ini,” ujar Cindy. Menurut dia, film yang dibintangi Chelsea Islan ini, meski sudah sebulan beredar, masih diburu masyarakat.

Di Balik 98 mengisahkan perjuangan keluarga dan pengorbanan cinta melewati tragedi Mei 1998. Krisis moneter membuat rakyat Indonesia panik dan dicengkeram ketakutan. Gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia yang menuntut Presiden Soeharto turun.

Puncaknya, pada 13—14 Mei, terjadi penembakan mahasiswa Trisakti yang dikenal dengan Tragedi Trisakti. Keadaan semakin pelik ketika seorang keturunan Tionghoa, Daniel dan pacarnya, Diana, ikut berjuang menuntut perubahan. Mereka kehilangan ayah dan adiknya dalam kerusuhan 14 Mei 1998. Bahkan Daniel hampir terjebak razia orang-orang nonpribumi.