Solusi IT Terpadu di Industri Peternakan
A
A
A
PETERNAKAN di era modern tidak lagi kotor, jorok, dan bau. Dengan sentuhan teknologi, kini kindisi kandang ayam bisa sama bersih dan higenisnya dengan sebuah mal. Sedangkan keteraturan sistem yang ada di dalamnya tidak kalah canggih dari rumah sakit.
Kandang-kandang ayam kami dirancang menggunakan sistem tertutup (close hall system). Sistem tersebut membuat kebersihan kandang begitu dijaga sehingga lalat pun tidak bisa masuk. Desainnya bertumpuk keatas sehingga kapasitas ayam lebih banyak. Sementara pendingin udara menjaga agar suhu tetap ada di 25 derajat-26 derajat celcius.
Pengaturan kandang seluruhnya juga kami lakukan lewat komputer (computerized). Selain suhu, bisa diatur dan diukur pula kecepatan angin, hingga kadar oksigen di dalam kandang. Bahkan, sejak 2010 kami yang pertama di Indonesia yang menggunakan sistem robotik.
Yakni sebuah sistem full automatic yang membuat semua perlakuan pada ayam di kandang tercatat dan terukur. Kami, misalnya, bisa mengetahui hari ini pada kandang A diberi makan dan minum apa, seberapa banyak takarannya. Bisa diketahui pula berapa berat ayam, jumlah angka kematian (jika ada), hingga penyakit tertentu.
Karena robot tersebut memiliki alat pencatat semacam ”black box” yang bisa dibuka sewaktu-waktu Bahan produksi seperti pakan, obat obatan, vaksin, serta desinfektan juga tak lupa direkam dengan rinci. Seluruh laporan hasil pencatatan tersebut langsung diinput oleh operator yang ada di kandang, untuk selanjutnya dikirim ke server.
Kemudian software akan bekerja membuat laporan untuk manajer, bagian keuangan, bagian inventory, hingga CEO dan top management. Sejak 2011 kami sendiri telah mengembangkan softwareyang disebut Farm Management System(FMS).
Software tersebut berfungsi untuk mencatat semua aktifitas yang menyangkut tentang keluar masuk barang, hasil produksi, hasil penjualan, serta catatan perkembangan kesehatan (rekam medis) dari semua peternakan PT QL Trimitra yang tersebar lebih dari 100 lokasi. Karena software ini sifatnya web-based, maka dapat diakses dimana saja.
Informasi yang di-input dan di-collectdari setiap unit bisnis/kandang ditransfer ke serverdi kantor pusat melalui koneksi jaringan intranet, sementara akses dari luar menggunakan internet. Software tersebut bekerja untuk mendapatkan report dan atau catatan serta trackinghasil produksi disetiap unit bisnis dan setiap produk yang dihasilkan.
Aplikasi tersebut juga dapat memberikan laporan detail setiap individual ayam dan hasil produksi sehingga manajemen bisa menghitung produktifitas setiap individu ayam, tracking asal produksi, rekam medis, serta rekam bahan baku. Tren penggunaan teknologi dan sistem robotik pada perusahaan peternakan belakangan semakin diminati.
Terutama mereka yang memiliki kandang diatas 800.000 ekor ayam. Pada mulanya memang butuh investasi tinggi untuk membenamkan teknologi ke bidang peternakan seperti ini. Begitupun faktor pendukungnya seperti sumber daya manusia mumpuni untuk mengoperasikan maupun mengawasi. Karena tentu saja kita tidak bisa bergantung sepenuhnya pada sistem.
Hal itu memang membutuhkan komitmen tinggi. Meski demikian, dampak positifnya juga besar. Pertama, tentu saja efisiensi. Biaya produksi mengecil karena ”human error” tidak akan terjadi pada robot. Sistem robotik akan secara otomatis memberi makan ayam 4x sehari, yang membuat hasil telur banyak dan ayam gemuk. Tidak ada lagi ayam yang kurang atau lupa diberi makan.
Cost effective lainnya ada pada sumber daya manusia. Dengan kehadiran robot, 80 persen peran manusia bisa hilang. Sehingga perusahaan bisa memberikan gaji lebih besar untuk karyawan mereka. Tidak lagi berupa padat karya. Selain itu, perusahaan juga dapat menjual produk bernilai tambah (value added).
Misalnya kampanye higenis pada produk telur atau daging mereka, animal walfare (penerapan kesejahteraan hewan), serta kondisi peternakan yang sehat, bersih, dan tidak mencemari lingkungan. Dengan cara ini, produk baik daging maupun telur ayam tidak lagi jadi produk komunitas. Melainkan memiliki valueyang tinggi, bergizi, dan memiliki harga sesuai.
Konsumen modern tentu saja sudah mulai peduli terhadap jaminan mutu. Sedangkan perusahaan juga dapat mempertanggung jawabkan bagaimana sebuah produk itu diproses dengan baik.
Cecep Moch. Wahyudin
Chief Operating Officer PT QL Trimitra
Kandang-kandang ayam kami dirancang menggunakan sistem tertutup (close hall system). Sistem tersebut membuat kebersihan kandang begitu dijaga sehingga lalat pun tidak bisa masuk. Desainnya bertumpuk keatas sehingga kapasitas ayam lebih banyak. Sementara pendingin udara menjaga agar suhu tetap ada di 25 derajat-26 derajat celcius.
Pengaturan kandang seluruhnya juga kami lakukan lewat komputer (computerized). Selain suhu, bisa diatur dan diukur pula kecepatan angin, hingga kadar oksigen di dalam kandang. Bahkan, sejak 2010 kami yang pertama di Indonesia yang menggunakan sistem robotik.
Yakni sebuah sistem full automatic yang membuat semua perlakuan pada ayam di kandang tercatat dan terukur. Kami, misalnya, bisa mengetahui hari ini pada kandang A diberi makan dan minum apa, seberapa banyak takarannya. Bisa diketahui pula berapa berat ayam, jumlah angka kematian (jika ada), hingga penyakit tertentu.
Karena robot tersebut memiliki alat pencatat semacam ”black box” yang bisa dibuka sewaktu-waktu Bahan produksi seperti pakan, obat obatan, vaksin, serta desinfektan juga tak lupa direkam dengan rinci. Seluruh laporan hasil pencatatan tersebut langsung diinput oleh operator yang ada di kandang, untuk selanjutnya dikirim ke server.
Kemudian software akan bekerja membuat laporan untuk manajer, bagian keuangan, bagian inventory, hingga CEO dan top management. Sejak 2011 kami sendiri telah mengembangkan softwareyang disebut Farm Management System(FMS).
Software tersebut berfungsi untuk mencatat semua aktifitas yang menyangkut tentang keluar masuk barang, hasil produksi, hasil penjualan, serta catatan perkembangan kesehatan (rekam medis) dari semua peternakan PT QL Trimitra yang tersebar lebih dari 100 lokasi. Karena software ini sifatnya web-based, maka dapat diakses dimana saja.
Informasi yang di-input dan di-collectdari setiap unit bisnis/kandang ditransfer ke serverdi kantor pusat melalui koneksi jaringan intranet, sementara akses dari luar menggunakan internet. Software tersebut bekerja untuk mendapatkan report dan atau catatan serta trackinghasil produksi disetiap unit bisnis dan setiap produk yang dihasilkan.
Aplikasi tersebut juga dapat memberikan laporan detail setiap individual ayam dan hasil produksi sehingga manajemen bisa menghitung produktifitas setiap individu ayam, tracking asal produksi, rekam medis, serta rekam bahan baku. Tren penggunaan teknologi dan sistem robotik pada perusahaan peternakan belakangan semakin diminati.
Terutama mereka yang memiliki kandang diatas 800.000 ekor ayam. Pada mulanya memang butuh investasi tinggi untuk membenamkan teknologi ke bidang peternakan seperti ini. Begitupun faktor pendukungnya seperti sumber daya manusia mumpuni untuk mengoperasikan maupun mengawasi. Karena tentu saja kita tidak bisa bergantung sepenuhnya pada sistem.
Hal itu memang membutuhkan komitmen tinggi. Meski demikian, dampak positifnya juga besar. Pertama, tentu saja efisiensi. Biaya produksi mengecil karena ”human error” tidak akan terjadi pada robot. Sistem robotik akan secara otomatis memberi makan ayam 4x sehari, yang membuat hasil telur banyak dan ayam gemuk. Tidak ada lagi ayam yang kurang atau lupa diberi makan.
Cost effective lainnya ada pada sumber daya manusia. Dengan kehadiran robot, 80 persen peran manusia bisa hilang. Sehingga perusahaan bisa memberikan gaji lebih besar untuk karyawan mereka. Tidak lagi berupa padat karya. Selain itu, perusahaan juga dapat menjual produk bernilai tambah (value added).
Misalnya kampanye higenis pada produk telur atau daging mereka, animal walfare (penerapan kesejahteraan hewan), serta kondisi peternakan yang sehat, bersih, dan tidak mencemari lingkungan. Dengan cara ini, produk baik daging maupun telur ayam tidak lagi jadi produk komunitas. Melainkan memiliki valueyang tinggi, bergizi, dan memiliki harga sesuai.
Konsumen modern tentu saja sudah mulai peduli terhadap jaminan mutu. Sedangkan perusahaan juga dapat mempertanggung jawabkan bagaimana sebuah produk itu diproses dengan baik.
Cecep Moch. Wahyudin
Chief Operating Officer PT QL Trimitra
(ftr)