Lebih dari Sekadar Kafe

Senin, 16 Maret 2015 - 12:17 WIB
Lebih dari Sekadar Kafe
Lebih dari Sekadar Kafe
A A A
TIDAK ingin sekadar mengikuti kafe-kafe kebanyakan, Mokka Coffee Cabana menawarkan menu yang lebih variatif. Pengunjung juga diajak mendalami kopi oleh barista profesional.

Kafe yang menawarkan varian kopi terkenal dari berbagai pelosok Nusantara, memang sudah jamak. Namun, kafe yang juga memberikan edukasi mengenai kopi kepada pengunjungnya, tentu masih barang baru.

Kelebihan inilah yang coba ditonjolkan oleh Mokka Coffee Cabana yang baru saja beroperasi di Lippomall Puri lantai ground , Jakarta Barat. Saat KORAN SINDO singgah di kafe ini, sang barista Niko tidak segan mendemokan cara brewing kopi secara manual. Dengan sigap dia mengukur suhu air panas, menakar air serta kopi sambil menjelaskan suhu ideal untuk menyeduh kopi, lamanya menyeduh, hingga karakteristik kopi toraja. Dia lalu menuang kopi ke gelas kecil.

“Sama seperti minum wine , twist dulu gelasnya rasakan aromanya baru diseruput,” kata Niko. Ada aroma jeruk lemon dan rasa asam di lidah tanpa after taste yang pahit. Itulah karakter kopi toraja. “Kami mencoba mendemokan manual brewing kepada tamu agar mereka bukan hanya bisa menikmati, juga tahu info menarik soal kopi. Jadi, di sini kami memberikan edukasi juga,” kata A Widjanarko, General Manager Mokka. Uniknya, kafe ini juga mempunyai racikan cold brew coffee .

Tak ubahnya wine yang melalui proses fermentasi, kopi jenis ini juga didiamkan paling lama seminggu untuk mengeluarkan rasa fruity kopi. “Kopi ini digiling lebih halus dan dikombinasikan dengan sparkling water atau jeruk lemon lalu dibiarkan di chiller minimal tujuh jam dan maksimal seminggu,” kata Niko. Di samping toraja, Mokka memiliki koleksi single origin lain, yakni dari Aceh, Papua, Jawa, dan Mandailing. Catpuccino minuman favorit di kafe ini. Terdiri atas espresso, susu panas, dan foam .

Latte -nya sengaja dibentuk menyerupai kucing. Selain kopi, minuman cokelatnya juga diandalkan, yaitu susu segar yang disajikan dengan cokelat Cadbury. Aneka teh dan jus juga cocok untuk dijadikan teman sambil mengudap rebusan ubi ungu, kacang tanah, dan pisang pada sore atau malam hari. Ya, sengaja Mokka membawa penganan tradisional khas Indonesia ke meja kafe untuk melestarikan kebiasaan menikmati kopi dengan aneka rebusan.

Kafe ini juga bangga mengatakan, bahanbahan yang digunakan berasal dari lokal. Kafe bergaya rustic berkapasitas 100 orang tersebut juga menyajikan makanan berat. Untuk mi misalnya, Indonesia noodle , Seoul ramyeon , dan Tokyo ramen bisa dicoba. Mau makanan khas Nusantara juga ada. Buntut garang asam, sup buntut, dan nasi goreng, hanyalah beberapa menu dari hidangan yang ditawarkan.

Sementara menu Barat, seperti spaghetti pesto, smoked chicken ciabata, tuna croissant sandwich , dan mokka hot dog delicious . Kalau berani, KORAN SINDO merekomendasikan Mokka beef burger . Dua buah patty daging ayam serta sebuah patty daging sapi nan tebal, plus telur mata sapi, dan selembar keju, sayuran, dan ditutup dua buah roti burger . Sudah termasuk salad dan kentang goreng serta disajikan pula mayones dan saus sambal. Sanggup menghabiskan? Kalau mau yang lebih ringan, pilih smoked chicken chiabata .

Dua buah roti chiabatas dengan isi sayuran dan daging ayam yang diasap disajikan bersama salad dan kentang goreng. Kafe yang desain interiornya berkiblat pada gaya kafe-kafe di Australia ini mempunyai ruang VIP dengan 12 kursi. Makanan dimulai dari harga Rp25.000 hingga Rp90.000 dan minuman Rp20.000-Rp38.000. Hingga Selasa (31/3), Anda bisa menikmati diskon 15%.

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7255 seconds (0.1#10.140)