Lima Alasan Pentingnya Makan Bersama Keluarga
A
A
A
PENELITIAN menunjukkan bahwa berbincang dan bertukar pikiran saat makan malam bersama keluarga dapat membentuk perilaku remaja yang baik, menambah kosakata anak, dan mengajarkan anak untuk makan sehat.
Namun, kebiasaan ini semakin ditinggalkan, terutama bagi para ibu yang sibuk bekerja di luar. Lebih dari dua puluh tahun lalu, berbagai penelitian menunjukkan bahwa apa yang dilakukan para orang tua secara naluriah dengan melakukan kebiasaan seperti duduk makan malam bersama ternyata baik untuk keseimbangan jiwa, otak, dan tubuh pada keluarga.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa makan bersama akan membuat para remaja terbiasa mengikuti kebiasaan baik untuk berdoa sebelum makan, seperti berdoa agar terhindar dari zat makanan yang berbahaya, gangguan saat makan, terhindar dari tekanan, mendapat nilai yang baik di sekolah, dan lain-lainnya.
Seperti yang dikutip parenting , Anne K Fishel PhD, seorang penulis Home for Dinner: Mixing Food, Fun and Conversation for a Happier Family and Healthier Kids berbagi terkait pengalamannya tentang pentingnya makan bersama keluarga. Sebagai seorang family therapist , Anne memberikan beberapa alasan terkait pentingnya makan malam bersama keluarga.
1. Tidak Perlu Setiap Hari
Makan bersama ini tidak perlu dilakukan setiap malam untuk mendapatkan manfaatnya. Makan bersama bisa dilakukan saat sarapan, makan siang, atau saat istirahat sejenak pada malam hari sambil menyantap makanan kecil. Tidak perlu mewah, namun yang terpenting adanya komitmen untuk selalu saling berbagi, bersenda-gurau, atau sekadar membicarakan hal-hal kecil yang terjadi pada hari itu.
2. Dapat Bermain dengan Makanan
Seperti yang diketahui bahwa permainan digital secara online telah menjamur di mana-mana. Orang dewasa maupun anak-anak telah kehilangan kesempatan untuk bermain-main dengan hal yang nyata yang bisa disentuh, dicium, dan diubah. Jadi, bermain dengan makanan secara bersama patut dicoba dalam keluarga. Salah satunya dengan memasak bersama. Kegiatan memasak adalah kegiatan yang masih melibatkan rasa, tangan, dan hal-hal yang bisa dilakukan bersama.
Hal yang bisa dicoba adalah dengan membiarkan setiap anggota keluarga untuk merias makanan yang ada di atas meja sesuai dengan kreasi mereka sendiri. Misalnya dengan membentuk wajah, pohon, atau rumah dari bahan makanan yang tersedia. Kemudian mencoba rasa baru atau menebak bahan-bahan makanan yang mereka kreasikan sendiri.
3. Mudah Dilakukan
Walaupun orang tua terlalu sibuk dengan jadwal pekerjaannya dan anakanak sibuk dengan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, makan malam menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul. Seluruh anggota keluarga dapat mengatur waktu yang tepat, asalkan semua berkumpul. Seluruh proses memasak, menyiapkan makanan, dan makan bersama kira-kira hanya membutuhkan waktu satu jam. Jadi, tidak akan memakan banyak waktu yang dapat mengganggu aktivitas lainnya. Jika tidak memungkinkan untuk makan malam bersama, lakukan hal lain. Namun, yang terpenting seluruh anggota keluarga tetap saling terhubung.
4. Mencoba Hal dan Unjuk Bakat Baru
Makan malam bersama menjadi momen tepat untuk mencoba hal baru. Sebuah kebiasaan makan malam bersama di rumah, seperti menyiapkan penampilan di atas panggung teater yang perlu improvisasi. Sebuah keluarga harus mencoba cara baru untuk saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini karena satu perilaku yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga dapat diikuti oleh yang lain. Misalnya, ada salah satu anggota keluarga yang tidak sependapat dengan suatu topik dalam pemberitaan, tentu akan memengaruhi anggapan yang lainnya.
5. Berbagi Cerita
Meja makan adalah tempat yang tepat untuk saling bercerita. Seorang anak yang tahu tentang kisah keluarganya akan lebih tangguh dan percaya diri. Orang tua bisa melakukannya dengan bercerita tentang kisah inspiratif tentang pelajaran hidup. Ini akan membentuk perilaku anak yang baik.
Cerita-cerita tersebut dapat membantu anak memahami dunia, dan membantu mereka terhubung ke sesuatu yang lebih besar daripada yang ia yakini selama ini. Bisa juga dengan bercerita tentang pengalaman orang tua saat masa kanak-kanak dahulu.
Larissa huda
Namun, kebiasaan ini semakin ditinggalkan, terutama bagi para ibu yang sibuk bekerja di luar. Lebih dari dua puluh tahun lalu, berbagai penelitian menunjukkan bahwa apa yang dilakukan para orang tua secara naluriah dengan melakukan kebiasaan seperti duduk makan malam bersama ternyata baik untuk keseimbangan jiwa, otak, dan tubuh pada keluarga.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa makan bersama akan membuat para remaja terbiasa mengikuti kebiasaan baik untuk berdoa sebelum makan, seperti berdoa agar terhindar dari zat makanan yang berbahaya, gangguan saat makan, terhindar dari tekanan, mendapat nilai yang baik di sekolah, dan lain-lainnya.
Seperti yang dikutip parenting , Anne K Fishel PhD, seorang penulis Home for Dinner: Mixing Food, Fun and Conversation for a Happier Family and Healthier Kids berbagi terkait pengalamannya tentang pentingnya makan bersama keluarga. Sebagai seorang family therapist , Anne memberikan beberapa alasan terkait pentingnya makan malam bersama keluarga.
1. Tidak Perlu Setiap Hari
Makan bersama ini tidak perlu dilakukan setiap malam untuk mendapatkan manfaatnya. Makan bersama bisa dilakukan saat sarapan, makan siang, atau saat istirahat sejenak pada malam hari sambil menyantap makanan kecil. Tidak perlu mewah, namun yang terpenting adanya komitmen untuk selalu saling berbagi, bersenda-gurau, atau sekadar membicarakan hal-hal kecil yang terjadi pada hari itu.
2. Dapat Bermain dengan Makanan
Seperti yang diketahui bahwa permainan digital secara online telah menjamur di mana-mana. Orang dewasa maupun anak-anak telah kehilangan kesempatan untuk bermain-main dengan hal yang nyata yang bisa disentuh, dicium, dan diubah. Jadi, bermain dengan makanan secara bersama patut dicoba dalam keluarga. Salah satunya dengan memasak bersama. Kegiatan memasak adalah kegiatan yang masih melibatkan rasa, tangan, dan hal-hal yang bisa dilakukan bersama.
Hal yang bisa dicoba adalah dengan membiarkan setiap anggota keluarga untuk merias makanan yang ada di atas meja sesuai dengan kreasi mereka sendiri. Misalnya dengan membentuk wajah, pohon, atau rumah dari bahan makanan yang tersedia. Kemudian mencoba rasa baru atau menebak bahan-bahan makanan yang mereka kreasikan sendiri.
3. Mudah Dilakukan
Walaupun orang tua terlalu sibuk dengan jadwal pekerjaannya dan anakanak sibuk dengan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, makan malam menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul. Seluruh anggota keluarga dapat mengatur waktu yang tepat, asalkan semua berkumpul. Seluruh proses memasak, menyiapkan makanan, dan makan bersama kira-kira hanya membutuhkan waktu satu jam. Jadi, tidak akan memakan banyak waktu yang dapat mengganggu aktivitas lainnya. Jika tidak memungkinkan untuk makan malam bersama, lakukan hal lain. Namun, yang terpenting seluruh anggota keluarga tetap saling terhubung.
4. Mencoba Hal dan Unjuk Bakat Baru
Makan malam bersama menjadi momen tepat untuk mencoba hal baru. Sebuah kebiasaan makan malam bersama di rumah, seperti menyiapkan penampilan di atas panggung teater yang perlu improvisasi. Sebuah keluarga harus mencoba cara baru untuk saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini karena satu perilaku yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga dapat diikuti oleh yang lain. Misalnya, ada salah satu anggota keluarga yang tidak sependapat dengan suatu topik dalam pemberitaan, tentu akan memengaruhi anggapan yang lainnya.
5. Berbagi Cerita
Meja makan adalah tempat yang tepat untuk saling bercerita. Seorang anak yang tahu tentang kisah keluarganya akan lebih tangguh dan percaya diri. Orang tua bisa melakukannya dengan bercerita tentang kisah inspiratif tentang pelajaran hidup. Ini akan membentuk perilaku anak yang baik.
Cerita-cerita tersebut dapat membantu anak memahami dunia, dan membantu mereka terhubung ke sesuatu yang lebih besar daripada yang ia yakini selama ini. Bisa juga dengan bercerita tentang pengalaman orang tua saat masa kanak-kanak dahulu.
Larissa huda
(ars)