Alzhaimer Berbeda dengan Amnesia
A
A
A
JAKARTA - Minimnya pengetahuan mengenai penyakit alzhaimer membuat gejalanya sering kali dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Bahkan, gejala alzhaimer kerap dianggap sebagai amnesia.
Pakar Neurologi dari Universitas Katolik Atmajaya, Yuda Turana menjelaskan, belum banyak yang mengetahui bahwa penyakit demensia alzheimer berbeda dengan amnesia.
"Demensia alzheimer itu kan gangguan fungsi kongnitif yang sifatnya progresif juga diikuti gangguan kognitif lainnya yang sudah menganggu fungsi sosial dan pekerjaannya. Sedangkan, amnesia itu hanya sekadar gangguan memori seperti orang yang lupa ingatan akibat kecelakaan mobil," papar Yuda di Erasmus Huis, Jakarta.
Lanjut Yuda menjelaskan, penyakit yang memakan biaya besar ini biasanya menyerang mereka yang lanjut usia. Menurutnya, demensia alzheimer bisa terjadi, karena pola gaya hidup yang buruk.
"Gaya hidup yang jelek bisa menyebabkan demensia alzheimer, contoh berdasarkan penelitian ibu yang merokok saat keadaan hamil dapat memiliki risiko lebih besar memiliki anak yang menderita Alzheimer saat lanjut usianya nanti," ujar dia.
Untuk pencegahan sebaiknya sudah dilakukan mulai 20 tahun lalu. Pola hidup tentunya harus tetap sehat.
"Mulai investasikan kesehatan sedini mungkin, sebenarnya investasi yang paling bagus yakni 20 tahun lalu dan investasi kedua yang paling bagus itu hari ini. Jadi, ubah pola perilaku hidup dari sekarang," pungkasnya.
Munculnya penyakit Alzheimer biasanya memiliki gejala seperti, gangguan daya ingat, sulit fokus, sulit melakukan kegiatan, disorientasi, gangguan berkomunikasi, menaruh barang tidak pada tempatnya, salah membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan, dan perubahan perilaku yang mendadak.
Pakar Neurologi dari Universitas Katolik Atmajaya, Yuda Turana menjelaskan, belum banyak yang mengetahui bahwa penyakit demensia alzheimer berbeda dengan amnesia.
"Demensia alzheimer itu kan gangguan fungsi kongnitif yang sifatnya progresif juga diikuti gangguan kognitif lainnya yang sudah menganggu fungsi sosial dan pekerjaannya. Sedangkan, amnesia itu hanya sekadar gangguan memori seperti orang yang lupa ingatan akibat kecelakaan mobil," papar Yuda di Erasmus Huis, Jakarta.
Lanjut Yuda menjelaskan, penyakit yang memakan biaya besar ini biasanya menyerang mereka yang lanjut usia. Menurutnya, demensia alzheimer bisa terjadi, karena pola gaya hidup yang buruk.
"Gaya hidup yang jelek bisa menyebabkan demensia alzheimer, contoh berdasarkan penelitian ibu yang merokok saat keadaan hamil dapat memiliki risiko lebih besar memiliki anak yang menderita Alzheimer saat lanjut usianya nanti," ujar dia.
Untuk pencegahan sebaiknya sudah dilakukan mulai 20 tahun lalu. Pola hidup tentunya harus tetap sehat.
"Mulai investasikan kesehatan sedini mungkin, sebenarnya investasi yang paling bagus yakni 20 tahun lalu dan investasi kedua yang paling bagus itu hari ini. Jadi, ubah pola perilaku hidup dari sekarang," pungkasnya.
Munculnya penyakit Alzheimer biasanya memiliki gejala seperti, gangguan daya ingat, sulit fokus, sulit melakukan kegiatan, disorientasi, gangguan berkomunikasi, menaruh barang tidak pada tempatnya, salah membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan, dan perubahan perilaku yang mendadak.
(nfl)