Perhiasan Glamor dan Etnik

Sabtu, 09 Mei 2015 - 09:54 WIB
Perhiasan Glamor dan Etnik
Perhiasan Glamor dan Etnik
A A A
Pesona perhiasan mulai dari nuansa glamor hingga etnik hadir di pameran Jakarta International Jewellery Fair (JIJF ) 2015. Pameran yang berlangsung pada 7-10 Mei mendatang di Jakarta Convention Center( JCC) ini memamerkan berbagai jenis perhiasan, seperti bebatuan, mutiara, emas, dan berlian dari dalam dan luar negeri.

Sisi glamor sebuah perhiasan nan eksklusif pertama-tama dihadirkan oleh label perhiasan Swan Jewellery yang di pameran JIJF pada tahun ini membawa satu desain eksklusif terinspirasi bunga crocus .

Crocus merupakan bunga yang pertama kali muncul pada musim semi dan masih bisa bermekaran saat permulaan salju. “Bunga yang bermekaran di Eropa ini kami buatkan desainnya agar yang memakainya memiliki nilai prestise tersendiri,” ujar Bally Sunardi, Direktur Swan Jewellery, kepada KORAN SINDO .

Koleksi tersebut hanya satusatunya di dunia. Koleksi menawan ini dibuat dengan memakai 1.888 berlian, terdiri atas 1417 berlian putih brilliant cut 23.66 karat, 436 berlian kuning briliant cut 9.05 karat, dan 15 berlian putih rose-cut 2.03 karat. Kelebihan desain pada koleksi ini terletak pada serbuk sari bunga yang dirancang dengan memakai berlian putih rose-cut .

Pancaran sinar berlian putih rosecut yang lembut membuat kecantikan bunga dari berlian kuning ini terlihat jelas pada hamparan salju yang dikemas melalui berlian putih. Bunga crocus juga menjadi simbol yang melambangkan keterbukaan dalam meraih segala sesuatu yang positif.

Selain koleksi crocus yang berupa kalung dan anting, label Swan juga merilis black series , sesuatu yang pertama kali dan unik di Indonesia untuk perhiasan, di mana koleksi ini menampilkan cincin pria dan wanita, serta padanan kalung dan anting dengan material kombinasi emas hitam dan berlian hitam.

Dari segi desain, black series memiliki variasi hampir 100 rancangan lebih dengan dominasi warna hitam cincin untuk pria dan wanita. Ada perpaduan desain rose gold dominan emas hitam kombinasi dengan berlian putih yang dijual kisaran harga mulai Rp20 juta. Berbicara tentang kekayaan perhiasan di Indonesia, di pameran JIJF juga dapat ditemui berbagai desain etnik.

Satu di antaranya campuran etnik dan modernisasi dari Udiana Silver yang fokus pada desain perhiasan dari Bali. Dasar material silver yang disepuh dengan emas dan keunikan desain perhiasan Bali membuat perhiasannya menjadi unik dan berbeda.

Kombinasi menarik ini muncul dalam pleated gold, rose gold , penggunaan mutiara, gading dan tulang sapi yang diukir khusus, serta tambahan permata seperti blue topaz . “Inspirasi desain etnik yang kami modernisasi ini dari segi fashion tetap bisa dikenakan untuk harian,” kata Ni Putu Sely, pemilik Udiyana Silver yang tiap tahun ikut pameran JIJF , Ina Craft , hingga Indonesia Fashion Week .

Menariknya, peminat perhiasan etnik yang dibuatnya ikut disukai kalangan remaja hingga perempuan usia matang. Minat terhadap perhiasan etnik khas Indonesia, salah satunya desain dari Bali yang dibuat Udiyana Silver, menurut Ni Putu, semakin meluas. “Satu desain terkini yang kami buat berbentuk ulatan kawat-kawat yang dibuat handmade , material silver ulatan tadi dilapisi dengan emas,” kata Ni Putu.

Bersaing dengan kekayaan perhiasan Indonesia, salah satu peserta pameran dari luar negeri, CHJ Jewellery, ikut membawa bentuk perhiasan yang tak kalah unik dengan sisi etnik. Mengandalkan inspirasi desain Italia, peserta JIJF 2015 dari Singapura ini membawa banyak desain batu-batu menarik.

Kesan feminin desainnya ditujukan lewat inspirasi floral dengan batu coral berwarna pink , mutiara, serta birunya batu safir dan topaz yang dikombinasikan bersama material emas dan berlian. “Ini keikutsertaan yang ke-2. Kali ini kami membawa potongan unik kombinasi bebatuan, emas, dan berlian,” kata Maggie Lee, Marketing Manager CHJ Jewellery.

Pameran JIJF telah diselenggarakan sebanyak delapan kali. Pada tahun ini merupakan satu-satunya pameran internasional di Indonesia yang diikuti berbagai bidang usaha perhiasan dari dalam dan luar negeri. JIJF 2015 ikut melibatkan beberapa peserta pameran dari berbagai negara, seperti Singapura, Hong Kong, Turki, Polandia, dan Uni Eropa, termasuk Switzerland.

Pameran tak hanya menampilkan kekayaan desain perhiasan terkini, sekaligus sebagai upaya promosi pengembangan produk-produk kreatif perhiasan. “Ada lebih dari 100 peserta dalam negeri, termasuk di dalamnya 61 perajin industri kecil menengah (IKM) yang merupakan mitra binaan Kementerian Perindustrian dan Dekranasda Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, serta 22 perusahaan dari peserta luar negeri,” kata Euis Saedah, Dirjen IKM Kementerian Perindustrian.

Dyah ayu pamela
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5839 seconds (0.1#10.140)