Flu Burung Terdeteksi di Kalsel, IDI Pastikan Tidak Ada Penularan ke Manusia
Jum'at, 10 Maret 2023 - 12:50 WIB
JAKARTA - Flu burung terdeteksi di Kalimatan Selatan (Kalsel). Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memastikan bahwa kasusnya di Indonesia masih terbilang aman.
Sebab, sampai saat ini kasusnya masih terdeteksi pada unggas. Ketua Satgas Covid PB IDI Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan belum ditemukan penularan flu burung ke manusia.
"Jadi sebetulnya flu burung sudah ditemukan tapi masih di unggas di Kalimantan, dan mudah-mudan belum ada antar manusia. Jadi tidak usah buat keributan," kata dr Erlina di Gedung PB IDI Jakarta pada Kamis, 9 Maret 2023.
Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Di mana dr Erlina mengimbau untuk belajar dari kasus flu burung sebelumnya yang juga tidak ditemukan penularan ke manusia.
Sementara sebagai bentuk penularan flu burung, dr Erlina menekankan masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. Mulai dari memakai masmker dan sarung tangan saat bersentuhan dengan unggas.
Selain itu, penting untuk memasak unggas secara matang dan membersihkannya dengan tepat sebelum dikonsumsi. Ini karena flu burung bisa menular melalui feses.
"Penularan hewan ke manusia bukan manusia ke manusia dan penangannya sama. Kalau ada unggas di rumah pakai masker dan sarung tangan. Biasanya virus ada di fesesnya, makanya pakai masker dan sarung tangan," jelas dr Erlina.
"Karena virus menular dari unggas yang dimakan, atau pedagang di pasar dianjurkan pakai sarung tangan," tambahnya.
Flu burung, disebut dr Erlina sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi pandemi. "Kemungkinan kecil untuk pandemi, maka butuh salah satunya kolaborasi dan langsung ditangani," ungkap dr. Erlina.
"Semua stakeholder sudah atasi. Saya kira kita cukup banyak belajar, bisa kita hindarkan, ya memang ada migrasi unggas dari negara lain itu harus diwaspadai," tandasnya.
Sebab, sampai saat ini kasusnya masih terdeteksi pada unggas. Ketua Satgas Covid PB IDI Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan belum ditemukan penularan flu burung ke manusia.
"Jadi sebetulnya flu burung sudah ditemukan tapi masih di unggas di Kalimantan, dan mudah-mudan belum ada antar manusia. Jadi tidak usah buat keributan," kata dr Erlina di Gedung PB IDI Jakarta pada Kamis, 9 Maret 2023.
Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Di mana dr Erlina mengimbau untuk belajar dari kasus flu burung sebelumnya yang juga tidak ditemukan penularan ke manusia.
Baca Juga
Sementara sebagai bentuk penularan flu burung, dr Erlina menekankan masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. Mulai dari memakai masmker dan sarung tangan saat bersentuhan dengan unggas.
Selain itu, penting untuk memasak unggas secara matang dan membersihkannya dengan tepat sebelum dikonsumsi. Ini karena flu burung bisa menular melalui feses.
"Penularan hewan ke manusia bukan manusia ke manusia dan penangannya sama. Kalau ada unggas di rumah pakai masker dan sarung tangan. Biasanya virus ada di fesesnya, makanya pakai masker dan sarung tangan," jelas dr Erlina.
"Karena virus menular dari unggas yang dimakan, atau pedagang di pasar dianjurkan pakai sarung tangan," tambahnya.
Baca Juga
Flu burung, disebut dr Erlina sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi pandemi. "Kemungkinan kecil untuk pandemi, maka butuh salah satunya kolaborasi dan langsung ditangani," ungkap dr. Erlina.
"Semua stakeholder sudah atasi. Saya kira kita cukup banyak belajar, bisa kita hindarkan, ya memang ada migrasi unggas dari negara lain itu harus diwaspadai," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda