Lebih Dekat dengan Komunitas Hong, Pegiat Permainan Tradisional di Tengah Peradaban Digital
Selasa, 14 Maret 2023 - 23:24 WIB
JAKARTA - Peradaban digital semakin menyisihkan eksistensi permain tradisional. Kehadiran berbagai platform game online telah menggeser perhatian anak-anak dari keseruan permainan tradisional.
Meskipun teknologi semakin maju dan canggih, namun masih terdapat sekelompok orang yang peduli dengan kelestarian permainan tradisional . Mereka yang sepakat mempertahankan hal itu bernaung dalam sebuah kelompok bernama Komunitas Hong.
Komunitas yang lahir di Bandung sejak 2003 itu sebagian anggotanya telah melakukan penelitian terkait mainan tradisional sejak 1996.
Sedikitnya terdapat 150 anggota Komunitas Hong yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Tingkatan usia dari mulai 6 sampai 90 tahun.
Kelompok anak adalah pelaku dalam permainan. Sedangkan untuk anggota dewasa adalah sebagai narasumber dan pembuat mainan.
(Foto: dok. Komunitas Hong)
Kepada MNC Portal Indonesia, Koordinator Lapangan Komunitas Hong, Cecep Imansah menjelaskan rutinitas sehari-hari para anggotanya.
"Setiap hari kami menerima kunjungan, jadi kalau sekolah-sekolah mau outing permainan tradisional ya datang ke tempat kami," ungkap Cecep melalui sambungan telepon, Selasa (14/3/2023).
Meskipun teknologi semakin maju dan canggih, namun masih terdapat sekelompok orang yang peduli dengan kelestarian permainan tradisional . Mereka yang sepakat mempertahankan hal itu bernaung dalam sebuah kelompok bernama Komunitas Hong.
Komunitas yang lahir di Bandung sejak 2003 itu sebagian anggotanya telah melakukan penelitian terkait mainan tradisional sejak 1996.
Baca Juga
Sedikitnya terdapat 150 anggota Komunitas Hong yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Tingkatan usia dari mulai 6 sampai 90 tahun.
Kelompok anak adalah pelaku dalam permainan. Sedangkan untuk anggota dewasa adalah sebagai narasumber dan pembuat mainan.
Kepada MNC Portal Indonesia, Koordinator Lapangan Komunitas Hong, Cecep Imansah menjelaskan rutinitas sehari-hari para anggotanya.
"Setiap hari kami menerima kunjungan, jadi kalau sekolah-sekolah mau outing permainan tradisional ya datang ke tempat kami," ungkap Cecep melalui sambungan telepon, Selasa (14/3/2023).
Lihat Juga :
tulis komentar anda