Komunitas Historia Indonesia Sebarkan Semangat Melestarikan Sejarah dan Budaya Bangsa

Jum'at, 17 Maret 2023 - 14:56 WIB
Ketika pertama berdiri, KHI disebutkan hanya memiliki 7 orang anggota, yang terdiri dari beberapa mahasiswa UNJ dan UI. Meski memiliki modal yang terbatas, namun KHI selalu menggelar rutin setiap bulannya.

Asep terus berupaya menghidupkan KHI pada 2005. Dia pun merintis karier di Museum Bank Mandiri, Jakarta. Namun, pada Mei 2007, Asep harus hengkang karena berkonsentrasi menuntaskan skripsinya.

Kemudian, di tahun 2009, Asep menggunakan sarana blog, Facebook dan twitter untuk mengomunikasikan program-program komunitasnya.

KHI pada Januari 2014 mendapat dukungan Tapestrix, meluncurkan platfrom yang berguna untuk komunikasi antara anggota. Kemudian, di tahun 2016, KHI melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kementerian Pertahanan RI soal kerja sama gerakan bela negara.

Menariknya, KHI tidak sekadar menarik minat banyak anak muda untuk mencintai sejarah, namun sukses menarik simpati berbagai lembaga serta perusahaan, seperti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut KHI, sejarah serta budaya tidak hanya sekadar subjek pelajaran di sekolah, karena sejarah dan budaya merupakan sumber patriotisme serta nasionalisme rakyat, hal itulah yang menjadi visi KHI.

(Foto: Instagram @komunitashistoria)

Melalui kreativitas kekinian, KHI pun menghadirkan berbagai acara yang mampu menarik minat lintas generasi, baik tua maupun muda agar semakin mencintai sejarahnya. Seperti berwisata di Kota Tua Jakarta, menjelajahi kampung-kampung Tionghoa, menginap semalam di museum dan masih banyak lagi.

Selain berbagai program menarik, sejumlah relawan KHI pun terus dibekali dengan berbagi orientasi hingga pelajaran budaya dan sejarah. Hal itu yang menjadi bekal bagi relawan, untuk menjadi pemandu pada berbagai program tur yang dirancang KHI.

Adapun berbagai kegiatan atau program yang cukup dikenal dari KHI, yaituHeritage Trail to Pecinan Tangerang, Historical Race, Napak Tilas Proklamasi, Walking Tour Soempah Pemoeda, Night at The Museum dan Tour de Busway.

Sementara itu, Asep Kambali memaparkan bahwa ingatan sejarah begitu penting bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, apabila bukan kita yang mengembangkan, sejarah dan budaya akan runtuh dan habis.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More