Fatalitas Tinggi, Vaksin dan Obat Khusus untuk Penyakit Virus Marburg Masih Belum Ada

Rabu, 29 Maret 2023 - 11:02 WIB
Kementerian Kesehatan dalam laman resminya melaporkan bahwa fatalitas penyakit virus Marburg mencapai 88 persen. / Foto: ilustrasi/Al Jazeera
JAKARTA - Kementerian Kesehatan dalam laman resminya melaporkan bahwa fatalitas penyakit virus Marburg mencapai 88 persen. Tinggi tingkat fatalitas penyakit virus Marburg itu tentu perlu menjadi perhatian serius.

Dengan angka fatalitas yang tinggi, maka virus Marburg sangat mematikan. Kendati demikian, hingga saat ini, masih belum ada vaksin dan obat khusus untuk mengatasinya.

Oleh karena belum adanya vaksin dan obat khusus, maka pencegahan menjadi salah satu kunci utama. "Belum ada vaksin yang tersedia di dunia. Vaksin masih dalam tahap pengembangan," bunyi laporan Kemenkes yang diterima MNC Portal, Rabu (29/3/2023).





Laporan Kemenkes itu juga menyebutkan jika aejatinya sudah ada ada 2 vaksin virus Marburg yang memasuki uji klinis fase 1, yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.

Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril memaparkan bahwa obat khusus penyakit ini pun belum ada. "Belum ada obat khususnya. Pengobatan penyakit masih bersifat simtomatik dan suportif yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit pasien," jelasnya.

Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan kasus penyakit virus Marburg yang berasal dari Guinea Ekuatorial pada 13 Februari 2023.



Berdasar laporan itu, terdapat 9 kematian dan 16 kasus suspek yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem. Gejala yang dilaporkan dari kasus tersebut adalah demam, kelelahan (fatigue), muntah berdarah, dan diare.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More