Vaksin dan Covid-19 Sebabkan Jumlah Sperma Pria Turun Drastis, yang Lagi Program Hamil Harus Tahu!
Kamis, 11 Mei 2023 - 21:45 WIB
Yang terbaru, dr. Silvia mengaku pernah mendapatkan pasien yang positif omicron yang jumlah spermanya juga menurun secara drastis.
“Sekarang sih masih, kalau yang baru-baru ini kena omicron juga turun terus ya. Ekstrem juga. Tapi rata-rata kalau yang kena Covid penurunannya itu dari 20 juta jadi 2 juta,” terangnya.
“Kalau yang kena vaksin mungkin (berkurangnya) dari 20 juta jadi 10 juta. Cuma kan kalau case-nya jumlah sperma di awalnya cuma 10 juta, kalau lagi positif Covid ya bisa tinggal nol koma sperma,” ungkapnya lagi.
Meski begitu, dr. Silvia memastikan, pria yang mengalami kondisi sperma berkurang pada saat positif Covid-19 atau baru divaksin biasanya akan mulai normal sekitar 6 bulan kemudian. Karena itu, dr. Silvia mengimbau bagi pria yang positif Covid-19 atau baru divaksin, sebaiknya menunda program kehamilan dalam kurun waktu 6 bulan hingga setahun kemudian, di mana jumlah sperma sudah kembali normal atau bertambah.
“Kita tungguin 6 bulan balik lagi rata-rata. Tapi ada juga yang setahun saya tungguin baru balik normal. Jadi deg-degan gitu,” pungkasnya.
“Sekarang sih masih, kalau yang baru-baru ini kena omicron juga turun terus ya. Ekstrem juga. Tapi rata-rata kalau yang kena Covid penurunannya itu dari 20 juta jadi 2 juta,” terangnya.
“Kalau yang kena vaksin mungkin (berkurangnya) dari 20 juta jadi 10 juta. Cuma kan kalau case-nya jumlah sperma di awalnya cuma 10 juta, kalau lagi positif Covid ya bisa tinggal nol koma sperma,” ungkapnya lagi.
Meski begitu, dr. Silvia memastikan, pria yang mengalami kondisi sperma berkurang pada saat positif Covid-19 atau baru divaksin biasanya akan mulai normal sekitar 6 bulan kemudian. Karena itu, dr. Silvia mengimbau bagi pria yang positif Covid-19 atau baru divaksin, sebaiknya menunda program kehamilan dalam kurun waktu 6 bulan hingga setahun kemudian, di mana jumlah sperma sudah kembali normal atau bertambah.
“Kita tungguin 6 bulan balik lagi rata-rata. Tapi ada juga yang setahun saya tungguin baru balik normal. Jadi deg-degan gitu,” pungkasnya.
(tsa)
tulis komentar anda